19

83 4 0
                                    

Sofi dan Rani mengajak Kania untuk pergi bersama ke kafe favorit mereka. Namun Kania menolak, ia ingat sore ini pukul empat sampai enam ada latihan basket di lapangan dekat SMA Gemilang.

"Maaf ya, gue ga bisa ikut sama kalian. Tapi lain waktu gue pasti ikut kok." Ucap Kania sambil memeluk Sofi dan Rani.

"Ya beda aja sih ya yang budak cinta,"

"Dasar bucin. Sama aja nih kaya kaya lo, bucin juga."

"Lah kenapa jadi ke gue sih, Ran?"

"Gue boleh duluan ga? Mau pulang dulu nih gue, takut ga bisa nonton basket."

"Padahal cuma latihan doang ya bukan tanding."

"Sof, Ran, gue pulang duluan ya!"

Kania memesan ojek online melalui aplikasi di ponselnya. Butuh waktu sepuluh menit driver ojek online itu menemukan Kania yang berada di halte SMA Gemilang.

Tanpa disadari, di dekat halte tersebut ada  Arya dan kedua temannya yang sedang melihat Kania di dekat gerbang sekolah.

"Tuh Kania udah ada drivernya, yuk pulang!" Ucap Rio.

"Ya udah masuk mobil, kita ikutin Kania pergi kemana."

Rio dan Fathan hanya bisa mematuhi perintah dari Arya untuk segera masuk ke dalam mobil berwarna merah tersebut.

"Atas nama mba Kania?" Tanya driver ojek online itu.

"Iya, Mas. Saya Kania. Antarkan saya ke alamat ini ya." Tunjuknya.

Sore hari seperti ini memang banyak orang yang berpergian lalu jalanan menjadi macet. Ada yang keluar dari rumahnya untuk mencari makan atau udara segar, dan ada yang baru pulang bekerja.

Wajah Kania penuh dengan kecemasan, terlebih lagi kalau sudah melihat pada jam tangan miliknya yang menunjukkan pukul 15.30  tandanya tiga puluh menit lagi latihan basket akan segera dimulai.

"Mas, pakai jalan tikus aja dong? Biar cepet nih."

Driver itu mengikuti ucapan Kania, ia melajukan motornya melalui jalan tikus. Sedangkan Arya tak lagi melihat diri Kania dari dalam mobilnya.

"Mampus ketinggalan jejak!"

"Kayanya Kania pake jalan tikus deh, Ya. Tapi kenapa itu anak buru-buru banget?"

"Terus gimana ini?"

Fathan memiliki ide yang cemerlang. Ia mengeluarkan ponselnya dari saku celana putih abu-abu, mencari kontak Putri untuk menanyakan kabar tentang Kania.

Fathan: Put, lo tau ga Kania pergi kemana?

Putri: Ga.

Fathan: Jangan bercanda mulu, Put. Buruan dong, lagi serius nih.

Putri: Dia mau ke lapangan basket yang jaraknya ga jauh dari SMA Gemilang.

Fathan: Yoyo makasih, Put.

"Eh, Kania pergi ke lapangan basket!"

"Lah kok lo tau? Tau dari mana lo, Than?" Tanya Arya.

"Iya ini anak kok bisa tau sih kalau Kania pergi ke tempat itu?"

"Gue baru aja tanya ke Putri, kata dia sih gitu."

"Aih ga biasanya lo punya ide cemerlang, Than!"

"Ya udah Arya cepetan bawa mobilnya."

"Oke, siap!"

Arya menuju Lapangan basket yang dikatakan oleh Fathan. Sedangkan Kania telah sampai di rumahnya untuk mengganti tas dan memakai jaket guna menutupi logo sekolahnya, serta membawa dua botol air minum.

Thinking About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang