'eh tapi kalau lo ga suka boleh di lempar ke tempat sampah lagi kok.'
Kalimat itu masih terbayang-bayang untuk Alby. Mengapa kini dirinya merasa bersalah seperti ini? dirinya pun tak tahu. Pagi ini sebelum berangkat ke sekolah Alby membuka bingkisan dari Kania yang isinya jam tangan dan terdapat selembar kertas unik yang tertulis tangan.
Selamat ulang tahun, Alby Faeyza. Semoga panjang umur, sehat selalu, sayang orangtua dan kakaknya, semoga tercapai cita-citanya, Aamiin. Oh iya, kurangi jutek dan dinginnya ya. Maaf ya gue ga bisa kasih yang lebih dari ini. Gue juga mau minta maaf ya By, mau sejauh mana gue usaha kejar lo tetap ga akan bisa buat lo jatuh hati sama gue. Maaf ya kalau selama ini bingkisan-bingkisan dari gue udah ganggu lo. Dan gue juga udah janji sama sendiri setelah kasih ini gue belajar untuk melupakan perasaan dihati dan ini bingkisan terakhir. Bahagia selalu ya!
Kania Fazila
Tubuh Alby seperti kaku, mulutnya tak bisa berkata apa-apa. Sebenarnya ada apa dengan dirinya? mengapa kini ia merasa bersalah pada Kania?
SMA Gemilang hari ini memulai Ulangan Tengah Semester 2 untuk seluruh siswa-siswi. Didalam kelas Alby nampak mencari seseorang, namun tak terlihat. Teman-teman kelasnya ada yanh membaca dan ada juga yang mengobrol.
"By, lo cari apa sih? nengok-nengok gitu? lo cari buku?" Tanya Aldi.
"Bukan, gue ke toilet dulu."
Ternyata Kania ada dikursi depan kelasnya sedang membaca buku. Alby menghampiri tempat sampah sambil membuka sebuah kotak. Kania melihat kotak itu sama seperti kado yang diberikan olehnya untuk Alby.
'Jadi mau dibuang lagi? sabar, Kania. Lo harus tetap bisa lupain dia.'
Alby tahu kalau Kania memperhatikan dirinya yang dari tadi berdiri didekat tempat sampah itu. Ia menghampiri gadis itu.
"Boleh duduk ga?"
"Eh..."
"Lama jawabnya."
"Bo...boleh."
"Makasih kadonya, gue suka." Ucap Alby sambil memakai jam tangan yang diberikan oleh Kania.
"Ga dibuang kan?"
Kania mengagguk.Hati Kania semakin tak terkontrol. Ia bingung ada apa dengan sikap Alby sekarang ini? Kania makin heran.
"Bel udah bunyi, ayo masuk."
"Duluan aja, By."
Alby berjalan mundur masuk ke kelas dan meninggalkan senyuman untuk Kania. Gadis itu sedang berusaha melupakannya, lalu mengapa dirinya seperti ini? benar-benar membuatnya bingung.
Guru pengawas sudah menunggu anak-anak mengerjakan soal UTS dan tersisa 30 detik lagi.
"Ibu hitung, kalau belum dikumpulkan juga akan disuruh mengulang diruang kesiswaan."
Semua murid menarik napasnya dan pasrah dengan hasil ulangannya. Ditengah-tengah suasana panik, Nevan justru tersadar jam tangan Alby tidak seperti hari-hari yang ia pakai.
"Widihh... kayanya jam baru nih."
"Branded nih pasti." Sahut Aldi.
"Lo beli diluar negeri lagi, By?" Tanya Hendar.
"Kado."
"Wah... wah... kado dari siapa? Kania? Atau fans-fans lo?" Nevan semakin memojoki.
Alby tidak menjawab pertanyaan darinya. Nevan justru beralih bertanya pada Kania yang bingung harus menjawab apa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Thinking About You
Novela Juvenil⚠️VOTE KALIAN SANGAT BERHARGA :) ⚠️ FOLLOW TERLEBIH DAHULU YA :) [Tahap Revisi] #10 - Fiksi populer.12.Februari.2019 #2 - Wattysid.23.Februari.2019 Aku rela menjauh dari laki-laki yang lain demi kamu. Meskipun kamu tak pernah melihat sedikit dari ba...