Arya menghampiri Putri yang tengah duduk di bangkunya sambil memainkan ponsel. Putri yang sudah tahu kalau Arya menghampiri dirinya karena ingin melihat hasil tugas rumah miliknya.
"Put, liat fisika dong..."
Putri masih asyik memainkan ponselnya dan pura-pura tak mendengarkan Arya yang berada dihadapannya.
"Put... Put... Woi!"
"Apaan sih lo? Ganggu gue aja!"
"Liat fisika!"
"Makanya kalau setiap pelajaran fisika itu masuk kelas jadi ka---"
"Jangan ceramah! Mana buku lo? Bentar lagi Bu Ina masuk."
"Ga!"
"Buruan dah nanti gue traktir mie ayam."
"Berapa hari?"
"Ya hari ini aja lah, sampe besok rugi gue jajanin lo!"
"Dua hari dong?"
"Lo kira gue lemon bisa diperas-peras?!"
"Ya udah gue ga akan kasih liat jawaban fisika gue!"
"Eh, iya... Ya udah dua hari gue traktir lo makan."
"Nah gitu dong!" Putri tertawa.
Fathan dan Rio menghampiri Putri dan Arya yang mendengarkan kalau akan ada traktiran. Mereka berbeda dengan Arya yang malas belajar. Rio pandai dalam pelajaran kimia, sedangkan Fathan fisika. Tak semua anak nakal memiliki pandangan yang buruk.
"Traktiran kok ga ajak-ajak?" Ucap Rio.
"Iya bener tuh, Yo."
"Diem lo! Tugas gue belum. Udah kelas 12 nih mau tobat gue." Sahut Arya.
"Dih giliran mau ujian aja baru tobat! Kemarin-kemarin lo kemana? Bisanya keluar masuk ruang BK terus. Kesel gue, anak nakal kaya lo kenapa ga dikeluarin dari sekolah aja sih?" Sinis Putri.
"Kalau gue keluar, nanti lo kangen!"
"Ga ada ya di kamus gue kangen sama lo!"
"Arya, lo udah berani kenalan belum sama Kania?" Tanya Rio.
"Udah dong jelas, sangat jelas!"
Putri memdengarkan tiap kata yang diucapkan oleh Rio dan Arya. "Eh awas lo ya macem-macem sama temen gue!"
"Macem-macem apaan? Lo kira gue mau ngapain?"
"Tapi... Niat awal lo kan deketin dia itu karena mau balas dendam sama Alby. Kenapa suka beneran?"
"Ya mana gue tau, Fathan! Tanya aja sama hati gue nih."
"Lo emang ganteng tapi sikap lo buruk."
"Hampir tiga tahun satu kelas, dan lo baru sadar kalau gue ini ganteng, Put? Yaelah!"
"Ya mana ada cowok itu cantik, gimana sih lo!"
"Selamat pagi anak-anak." Ucap Bu Ina.
Mereka kembali ke tempat duduknya masing-masing ketika melihat Bu Ina telah memasuki kelas. Arya langsung berjalan menuju bangkunya.
"Kumpulkan tugas fisikanya sekarang di meja ini."
Arya mengumpulkan tugasnya dimeja guru kelasnya. Bu Ina heran tidak biasanya Arya masuk kelas Fisika. Jika mendengar kata fisika, Arya akan malas terlebih dulu.
"Kok kamu ada di kelas?" Tanya Bu Ina.
"Kan saya juga siswa kelas 12 Ipa 1 juga lah, Bu."
"Biasanya kamu tidak ada di kelas setiap saya mengajar disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Thinking About You
Teen Fiction⚠️VOTE KALIAN SANGAT BERHARGA :) ⚠️ FOLLOW TERLEBIH DAHULU YA :) [Tahap Revisi] #10 - Fiksi populer.12.Februari.2019 #2 - Wattysid.23.Februari.2019 Aku rela menjauh dari laki-laki yang lain demi kamu. Meskipun kamu tak pernah melihat sedikit dari ba...