20

63 1 0
                                    

Tepat pada tanggal 30 Maret, usia Alby menjadi 18 tahun. Setiap hari ulang tahunnya Alby akan membuat pesta, namun pesta kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Kania sangat heran melihat siswa siswi SMA Gemilang berlari menuju mading kelas 12. Ia berpikir kemungkinan ada informasi terbaru tentang sekolah.

Kok kelas 12 doang sih yang di undang?
Aku berharap bisa datang ke pesta Kak Alby
Pangeran gue ulang tahun, OMG!

Tak hanya orang lain yang ikut antusias melihat ke arah Mading, tetapi Putri pun terburu-buru supaya bisa melihat undangan tersebut sampai ia menabrak tubuh Kania.

"Eh maaf Kania, gue ga sengaja. Lo ga apa-apa?"

"Ga apa-apa, Put. Santai aja."

"Ya udah gue dul--"

"Eh... Lo mau kemana?"

"Liat mading, lo belum tau beritanya?"

Kania menggelengkan kepalanya.

"Lo liat aja sendiri, duluan ya. Dahh..."

Gadis berparas cantik itu tak pergi mengikuti putri, melainkan menuju kelas. Semakin heran, di dalam kelas pun membicarakan hal yang sama tentang berita di mading tersebut.

"Kania, sini buruan!"

"Kabar bahagia loh..."

'Pasti nih Sofi sama Rani mau kasih tau berita di mading juga.'

Ia menghampiri bangkunya sambil menatap heran pada temannya. "Lo berdua pasti mau kasih tau berita di mading itu ya?"

"Jadi lo udah tau?"

"Belum."

"Lah itu uda--"

"Karena saat gue mau ke kelas, orang lain pada lari-lari gitu sih, terutama cewek."

"Terus lo baca beritanya?"

Kania menggeleng.

"Di mading itu berita pesta ulang tahun tuh tuh..." Mata Rani sesekali melirik Alby.

"Mata lo kenapa sih?"

"Ga ngerti kode ya lo ini."

Kania mengikuti pergerakan mata Rani, ternyata tertuju pada Alby yang sedang bersama teman-temannya.

"Maksud lo pesta ulang tahun dia?"

"Iya, Kaniaaa. Manusia kulkas kesayangan lo!"

"Masa undangan ulang tahun doang lewat mading?"

"Masalahnya ini berbeda dari pesta-pesta sebelumnya."

"Beda? Maksudnya?"

"Dari tahun sebelumnya, manusia kulkas kesayangan lo itu cuma undang keluarga sama teman terdekatnya doang. Tapi kali ini dia undang semua se-angkatan kita!"

"Satu angkatan? Serius?"

"Serius! Katanya sih moment terakhir di SMA jadi sengaja gitu."

'Gue harus cari kado buat dia nih.'

"Kan? Kania? Lo mikirin apa?"

"Eh engga... Ga ada. Kapan pestanya?"

"Tanggal 30 Maret, malam minggu ini."

"Lo berdua mau ga bantuin gue?"

"Kado?" Tebak Sofi.

"Gue kira lo udah nyerah gitu aja."

Kania menjawabnya hanya dengan senyuman.

Lima menit kemudian Bu Nisa masuk ke kelas 12 IPS 4. Baru saja selesai menjelaskan materi tentang  mata pelajaran Geografi selama dua puluh menit, beliau mendapatkan sebuah telpon dan mengharuskannya meninggalkan kelas.

Thinking About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang