Alby dan Kania mulai menyusun pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada masyarakat di daerah yang akan mereka kunjungi untuk penelitian. Hati Kania bahagia dekat dengannya, meskipun hanya untuk kelompok.
"Asik... Mulai deket ya!" Ucap Sofi.
"Iya sih... Tapi kan ini karena satu kelompok."
"Jodoh mungkin ya?"
"Aamiin." Batin Kania.
"Lo satu kelompok sama Hendar?"
"Engga, Hendar kelompoknya sama Rani. Tuh liat dibelakang lagi ribut."
Mata Kania dan Sofi terus melihat pertengkaran Rani dan pacar Sofi. Hendar itu orangnya jail, makanya teman sekelas kurang nyaman sama dia. Tapi herannya Sofi justru tertawa melihat tingkah laku pacarnya itu.
"Hendar!!"
"Eh... Eh... Jangan teriak-teriak gitu dong. Gue kan cuma bercanda."
"Lo mau ikut kerjain tugas penelitian ini apa mau nama lo dihapus?!"
"Ancemannya ini ya... Sini-sini gue bantu buat pertanyaannya. Kaya gini doang? Gampang!"
"Makanya jangan pacaran aja, Hendar!" Teriak Nevan dengan tertawa.
"Kerjain tugas yang bener, Sofi gue gebet ya?" Aldi pun ikut tertawa.
Hendar pura-pura tak mendengarkan ucapan dari teman-temannya. Ia melihat ke arah Sofi dengan tersenyum memperlihatkan sebuah kertas bertuliskan semangat, Hendar!❤
Alby menghampiri Kania di mejanya, untuk membahas tugas kelompoknya. Tugas penelitian ini akan dilakukan setelah Ujian Akhir Semester sampai hari liburan tiba. Ada yang rela merencanakan harus menginap selama dua hari demi mendapatkan informasi.
Arya, Fathan, dan Rio pergi menuju lapangan yang melewati kelas 12 IPS 4. Mata Arya tertuju pada sosok perempuan yang ia cari akhir-akhir ini. Perempuan itu akan menjadi incaran Arya untuk membalaskan dendamnya pada Alby.
"Eh... Kok Kania deket sama Alby?" Tanya Fathan.
"Wah... Jangan... Jangan..."
"Jangan-jangan apaan sih, Rio?" Suara Putri membuat mereka terkejut.
"Ga perlu tahu kita disini lagi apa!"
"Hih, pelit banget sih!"
"Sana sih, ini urusan cowok!'
"Buruan ke lapangan, atau ga nanti disuruh jalan jongkok sama pak Bimo." Putri berjalan menuju lapangan utama sekolah.
Nevan dan Aldi melihat geng anak-anak itu berada di depan kelasnya. Mereka langsung menuju keluar saat Arya tertangkap basah sedang memperhatikan Kania bersama Alby.
"Woi lo mau apa lihatin kelas gue terus?" Tanya Nevan.
"Hak lo apa larang-larang gue?!" Fathan tampak emosi.
"Preman sekolah, kenapa mata lo lihatin Kania sama Alby?" Aldi menyadarkan lamunan Arya.
"Alby sama Kania pacaran?"
"Kenapa? Lo naksir sama Kania, Arya?"
Arya mengangguk. Nevan dan Aldi tertawa dihadapan mereka. Tidak biasanya Arya tidak melawan bila ada seseorang yang mengejeknya.
"Lagi pula, emang Kania mau pacaran sama lo yang setiap hari buat keributan disekolah? Ga akan!" Ucap Aldi.
Alby mendengarkan perdebatan mereka di depan kelasnya. Mata Alby tertuju pada Aldi dan Nevan yang sedang berbicara sambil sesekali tertawa. Kania terus mengucapkan kalimat-kalimat untuk penelitian, ia sadar Alby tidak lagi mendengarkannya.
"Hey?" Kania menggerakkan tangannya didepan mata Alby.
"Eh iya... Lanjut nih, sampai mana kita?"
"Sampai hatiku mulai merasakan jatuh hati padamu, tapi kamu biasa saja." Batin Kania.
"Hello? Kenapa melamun?"
"Sampai sini." Kania menunjukkan kertasnya.
Kalau bukan karena satu kelompok, ia tak akan sedekat itu dengan seorang perempuan. Berita Alby dan Kania itu langsung tersebar hingga satu sekolah mengetahuinya. Mereka dianggap pacaran oleh warga sekolah. Alby tetaplah seseorang yang dingin terhadap perempuan dan tidak terlalu menanggapi ucapan orang lain.
***
14.00 WIB
Siapa yang tidak senang jika murid di pulangkan lebih cepat dari jadwal biasanya? di karenakan guru-guru akan mengadakan rapat. Wajah mengantuk, lemas kini tak lagi terlihat, hanya terlihat wajah bahagia untuk bisa pulang lebih awal. Pulang lebih awal justru dimanfaatkan oleh yang lainnya, ada yang pergi ke mall berburu diskon, ngobrol di kafe, ke rumah teman."Tiap hari aja rapatnya Pak Bu!" Teriak Hendar.
"Ya terus lo ga pengen dapet ilmu?" Tanya Alby.
"Hidup itu jangan terlalu monoton, perlu ada hiburan juga. Pusing tau ga kalau tiap hari lihat buku, kerjain tugas-tugas."
"Kalau ga belajar, lo ga akan bisa-bisa. Lagi pula kita udah kelas 12, sebentar lagi ujian sekolah, unbk, snmptn, sbmptn."
"Yaelah unbk tinggal klik-klik, beres!"
"Sumpah gue ga ngerti sama jalan pikirannya Hendar!" Aldi tertawa.
"Apa lo pake ketawa segala." Hendar melirik Aldi.
"Lagian sih debat sama Alby, ya lo bakal kena skak!"
"Mending gue ngajak Sofi makan. Sof, tunggu." Hendar berlari menghampiri Sofi.
"Kenapa? Kamu ga pulang?"
"Makan yuk?"
"Maaf... Aku udah janji sama kelompok mau kerjain tugas sosiologi. Maaf ya beb?" Tangan Sofi memohon padanya.
"Oke oke ga masalah. Ya udah, hati-hati." Hendar menyubit pipi Sofi.
Hendar kembali menghampiri Alby, Nevan, Aldi, yang masih berada di dalam kelasnya. Nevan mengajak teman-temannya untuk pergi ke kafe miliknya yang tidak jauh dari sekolah mereka. Yang lain setuju, hanya Alby yang masih memikirkannya secara matang-matang.
"Sekali ini aja kita main, tahun depan setelah lulus kita ga mungkin bisa kumpul-kumpul. Pasti sibuk sama urusannya masing-masing." Bujuk Aldi.
"Main sekali ga akan buat lo bodoh kok, Alby." Ucap Hendar.
"Ya udah, gue ikut."
Boy Squad pergi ke kafe milik Nevan. Mereka termasuknya orang-orang berada, terutama Alby, anak pengusaha kaya raya se-Indonesia. Kekayaan milik orangtuanya tidak menjadi alasan Alby untuk sombong. Ia tetap ramah, sopan santun, idola semua orang, tapi dingin dengan perempuan.
Alasan mengapa sikap Alby dingin kepada perempuan, karena pada saat kelas 10 ia dekat dengan seorang perempuannya. Sebelum dirinya pindah, Alby hampir ingin mengatakan isi hatinya, tapi ia mengurungkan niatnya. Karena Alby tahu dari temannya bahwa perempuan itu mendekatinya karena ingin hartanya saja. Kini Alby tak ingin dekat lagi dengan yang namanya perempuan. Ia sangat kesal jika ada perempuan yang mencoba mendekati dirinya.
Don't forget
Vote and comment

KAMU SEDANG MEMBACA
Thinking About You
Novela Juvenil⚠️VOTE KALIAN SANGAT BERHARGA :) ⚠️ FOLLOW TERLEBIH DAHULU YA :) [Tahap Revisi] #10 - Fiksi populer.12.Februari.2019 #2 - Wattysid.23.Februari.2019 Aku rela menjauh dari laki-laki yang lain demi kamu. Meskipun kamu tak pernah melihat sedikit dari ba...