"Gue mau minta maaf, dan gue mau memperjelas semuanya. Gue pengen tahu alesannya, Nick."
Nick masih terdiam sambil memegang kemudinya, dia menatap lurus ke depan sana dengan mata yang nanar.
Satu hal yang Nick tahu, kalau Bella tahu alasan kenapa Kamila ingin Bella tinggal bersamanya. Dia harus siap kehilangan Bella untuk selamanya.
Dia mengepalkan stir kemudi, ingin rasanya dia memukul kencang stir tersebut untuk menuntaskan amarahnya dan bertanya, kenapa semua ini harus terjadi di antara mereka berdua?
Dan apakah perasaan yang Nick rasakan selama ini adalah kesalahan besar? Ya, sepertinya begitu.
"Nick, lo mau kan bantuin gue buat cari tahu alesannya?" tanya Bella sambil tesentuh tulus penuh harap, dia mengulurkan kelingkingnya pada Nick.
Bella, gue belum siap buat kehilangan lo. Jangan buat pilihan yang sulit untuk gue hadapi.
"Nick? Kok diem?" tanya Bella bingung dengan tatapan mata yang terus meminta kepastian.
Dengan tegar, Nick mengmbuskan napas panjang lalu tersenyum. Dia menatap Bella seolah semuanya baik-baik saja, hanya kebahagiaan semu yang dapat Nick rasakan.
"Oke, tapi gue harus minta izin dulu sama Tante Laila."
Bella mengangguk penuh semangat.
"Makasih, Bell. Udah khawatir sama nyokap gue."
"Ya, gue cuma nggak mau ngulangin kesalahan yang sama lagi."
Nick mencengkeram kuat stir kemudinya erat. Apapun yang terjadi malam ini, Nick harus mengikuti Bella ke mana pun dia pergi. Ibunya tidak boleh mengatakan apapun, Nick masih belum siap.
"Bella, apapun yang terjadi... lo harus tahu, perasaan gue ini tulus sama lo."
"Gue nggak butuh omong kosong, gue juga nggak butuh janji. Yang gue butuh cuma bukti."
Ya, hanya itu jawaban Bella. Dia tidak menjawab iya ataupun tidak. Yang Bella butuhkan adalah bukti nyata kalau Nick tidak akan pernah pergi darinya, itu saja.
"Tapi lo sayang kan sama gue?" tanya Nick terus terang.
"Untuk sekarang belum."
***
Bella sudah meminta izin pada Tante Laila dan anak panti lainnya, untunglah tidak ada masalah yang terjadi saat dia meminta izin, karena Ayah Nick yang menelpon panti langsung.
Besok hari pemakaman Karin, Bella harus datang sambil menebar senyuman di depan makamnya. Dan dia harus membiasakan untuk tersenyum dari malam ini. Agar terlihat lebih natural dan tidak canggung.
"Nick, senyum gue natural nggak?" tanya Bella sambil memperlihatkan senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETIKA HUJAN MENANGIS [RAIN SERIES I]
Ficção AdolescenteUPDATE SETIAP HARI!! Isabella Queen, Seorang penulis terkenal yang tidak pernah tersenyum. Semua orang menyukai karyanya, tapi semua orang membenci sifatnya. Tidak ada yang mau berteman dengannya karena sifatnya yang angkuh, dingin dan tak tersentuh...