"Awas Radit!" Bella langsung mendorong Radit.
"Bella. Bella. JANGAN MASUK KELAS!" Radit masih menahan Bella, tapi sayangnya Bella sudah terlanjur berada di ambang pintu.
Bella menelan ludahnya dengan mata yang berkaca-kaca, tubuhnya terasa sangat lemas tak bertenaga. Karena saat ini anak cowok tengah bersorak gembira melihat Melissa dan Nick tengah berciuman.
Ya, berciuman.
Dan itu membuat Bella tidak bisa berkutik sekarang.
"Gue bilang apa, jangan masuk kelas, Bella," ucap Radit sambil merunduk karena sudah gagal menjaga perasaan Bella.
*****
*****
Bella membisu seribu bahasa, tubuhnya diam tak bisa bergerak. Melihat Nick mencium Melissa hatinya seperti disayat secara perlahan.
Semudah itukah baginya untuk mencium seorang cewek? Apakah perasaannya tumbuh begitu cepat sampai Bella bisa selemah ini? Ya, benar. Bella memang tidak tahu apa-apa tentang Nick, siapa dia dan bagaimana setelah dia pergi, Bella tidak tahu sifatnya seperti apa di luar sana.
Bella hanya tahu Nick yang dingin, sulit untuk diajak berbicara dan tidak peduli terhadap dunia sekitar. Hanya itu. Bella tidak tahu kalau Nick bisa berputar haluan secepat kilat. Mengingat baru saja beberapa hari yang lalu mereka saling mengikat kasih. Dan... rasanya, benar-benar sakit.
"Bodoh kalau gue tanya lo baik-baik aja apa nggak," ucap Radit sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat dan menatap Nick dengan aura yang mematikan.
"Dan gue bakal lebih bodoh lagi, kalau gue cuma diem di sini jadi penonton," lanjut Radit. Bella pun langsung menatap cowok yang ada di sampingnya.
"WOY!!" teriaknya.
Seketika semua orang pun menatap kehadiran Bella dan Radit yang berada di ambang pintu. Nick pun menoleh ke arah Bella dengan wajah tak berdosa.
"Bella?" panggil Nick dan Melissa tersenyum sinis, pertanda kalau dia sudah memenangkan pertarungan yang sesungguhnya.
"Hai Bella, hai Radit," balas Melissa.
Radit tidak ingin menanggapi siapapun lagi, dia maju beberapa langkah, pandangannya hanya tertuju pada cowok bajingan yang ada di hadapannya. Nick Arkana Dewa. Wajah piciknya benar-benar membuat Radit ingin menghentikan denyut nadinya.
Bugh!
Bella langsung melotot, dia sangat kaget ketika Radit memukul Nick dengan kencang, tubuhnya yang lemah sampai terpental ke tembok belakang. Anak-anak cewek pun spontan berteriak histeris melihat aksi Radit yang tengah meluapkan emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETIKA HUJAN MENANGIS [RAIN SERIES I]
Novela JuvenilUPDATE SETIAP HARI!! Isabella Queen, Seorang penulis terkenal yang tidak pernah tersenyum. Semua orang menyukai karyanya, tapi semua orang membenci sifatnya. Tidak ada yang mau berteman dengannya karena sifatnya yang angkuh, dingin dan tak tersentuh...