2. Merasa Bersalah

174K 14.6K 479
                                    

Hai... makasih udah baca ceritanya, jangan lupa vote sama komentarnya ya😘

Kalo ada typo benerin ya😁

Happy reading...

Bella menatap kosong papan tulis yang ada di hadapannya dengan tangan yang tengah memainkan pulpen dengan sembarang. Kebiasaannya tiap di sekolah adalah menghayal.

Hal apa saja yang akan ia tulis nanti, cerita apa yang membuat pembaca penasaran, pembuka apa yang pas untuk memulai cerita.

Semua itu dia bayangkan seorang diri. Saat orang lain bermain, tertawa dan berbagi cerita, Bella hanya melamun membayangkan ceritanya.

"Pagi anak-anak."

"Pagi, Bu..."

Sapaan Bu Nani membuyarkan lamunannya, membuat Bella menatap lurus ke depan.

"Ayok tenang semuanya."

Semua orang berhenti berbicara, ada yang bersiap-siap dan mengeluarkan buku, ada yang pura-pura menghadap ke depan dengan pikiran yang terbang kemana-mana. Ada pula siswi yang tegang dengan memasang wajah tidak suka karena kehadiran seseorang. Dia adalah Bella. Kehadiran cowok itu di depan kelas membuatnya kesal.

"Nah hari ini kita kedatangan murid baru dari SMA Internasional Pelita Harapan. Ayo perkenalan."

"Wah... keren banget cowoknya."

"Gebetan gue ini."

"Heh jangan sembarangan, itu cowok gue!"

Semua cewek kembali riuh saat melihat siswa tampan yang masuk dengan style yang keren. Pemandangan luar biasa ini bisa merusak mata mereka seketika.

"Kayaknya dia cowok paling ganteng di sini. Lo minggir sana, biar dia duduk sama gue!"

"Apaan sih pada lebay!" ucap cowok-cowok kurang tampan yang merasa tersaingi.

"Lo nya aja yang jelek!"

Murid baru itu dapat mendengarnya dengan jelas, dia menatap seluruh isi kelas dengan tajam. Seketika mereka semua cewek berhenti mengoceh melihat aura mematikan yang ia pancarkan.

Tidak ada senyuman di bibirnya, wajahnya yang tampan seolah menyeramkan. Sorot matanya yang tajam membuat semua orang enggan untuk berkata.

"..."

"Ayo kasih tahu nama kamu depan temen sekelas."

"..."

"Eh... nggak usah malu-malu."

"..."

Semua orang menahan tawa melihat Bu Nani yang diacuhkan. Cowok itu sepertinya enggan membuka mulutnya sedikitpun. Dia hanya berdiri tegak sambil memasukan tangan kirinya ke dalam saku dengan mata yang menyeramkan.

"Ayo anak-anak kasih tepuk tangan," ucap Radit berusaha menyambut kedatangan murid baru itu.

Semua orang bertepuk tangan, kecuali Bella.

"Apaan sih kaya anak SD!"balas Bella tak berminat sama sekali.

Spontan semua orang berhenti, para cowok selalu bungkam jika Bella sudah berucap. Dan semua cewek selalu mengumpatnya dari belakang. Menyebalkan!

"Kenalin, dia Nick Petterson, semoga kalian semua bisa cepet akrab ya," ucap Bu Nani berusaha melerai.

"Ayo, Nick. Cari tempat duduk yang kosong."

Dan diantara puluhan tempat duduk hanya ada tiga tempat duduk yang kosong.

Satu, tempat duduk di paling belakang dan paling pojok. Dua, dipinggir cewek centil yang baru saja mengusir temannya. Tiga, di tempat duduk paling depan, di mana Bella berada.

KETIKA HUJAN MENANGIS [RAIN SERIES I]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang