26. Pengakuan

98.1K 8.5K 1.6K
                                    

Bella bangun sambil menatap awan yang gelap, lalu dia mendapatkan secangkir teh hangat di atas balas dengan bunga mawar merah yang berada di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bella bangun sambil menatap awan yang gelap, lalu dia mendapatkan secangkir teh hangat di atas balas dengan bunga mawar merah yang berada di sampingnya.

Good morning, love.

Begitulah tulisan yang ada di atas bunga tersebut. Ya, Bella malam ini tidur sangat nyenyak, entah sejak kapan perasaan menggebu ini muncul, dia kembali memegang bibirnya sambil tersenyum kecil dan mengingat kejadian tadi malam.

Sangat... mendebarkan.

Senyuman yang sudah lama hilang itu perlahan mulai kembali. Ya, sepertinya tadi malam adalah malam yang tidak akan pernah Bella lupakan sepanjang hidupnya.

***

Bella kini tengah sarapan dengan orangtua Nick. Namun, hanya keheningan yang menerpa diantara mereka semua. Entah kenapa suasana Adi sangat canggung, baik Nick dan orangtuanya tidak ada yang mau membuka pembicaraan.

"Bella, hari ini pulang sekolah mau ke mana?" tanya Kamila, syukurlah ada yang mau berbicara.

Tapi saat Bella mau menjawab Nick langsung memotongnya, "Mau ke tempat pemakaman," ucap Nick.

"Kenapa, Ma?" tanya Bella.

"Tadinya Mama mau ajak kamu ke mall."

Nick menghentikan makannya lalu menatap Kamila dengan tajam.

"Hari ini Bella sama Nick. Karena hari ini hari pertama kita jadian."

Andreas langsung tersendat mendengar ucapan Nick, sementara Kamila menatap Nick dengan nanar. Sungguh, rasanya sangat sakit melihat Nick yang begitu menyalahkannya.

Jelas ini bukan kemauannya. Kamila juga ingin Nick bahagia, ingin Nick mendapatkan cintanya dengan mudah tanpa hambatan.

Tapi—kenapa anak yang sangat dia cintai turut serta menyalahkannya?

"Nick, kenapa kamu jadi salahin Mama? Kalau kamu mau hukum Mama, hukum Mama sekarang. Apapun bakal Mama terima asalkan kamu nggak menjauh seperti ini!"

Bella semakin dibuat bingung dengan keadaan, sebenarnya apa yang terjadi? Apa dia melewatkan sesuatu kemarin? Bella menatap Nick yang tengah mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Hanya karena seseorang punya kesalahan di masa lalu, bukan berarti semua yang dia lakukan saat ini itu salah," balas Kamila lagi sambil berdiri menatap Nick dengan rasa sakit yang menyelimutinya.

"Mama sekarang sedang berusaha memperbaikinya, Nick. Kamu harus—"

"Bella, udah selesai?" tanya Nick sambil mengacuhkan Kamila. Bella tertohok dengan reaksi Nick yang sangat keterlaluan.

"Ayo berangkat."

Nick pergi dari meja makan untuk mengambil tasnya, sementara Bella masih tetap di posisinya, dia tidak bisa berkutik melihat Kamila yang menangis di hadapannya. Sungguh, rasanya Bella ikut sakit melihat Nick sekasar itu pada Ibunya.

KETIKA HUJAN MENANGIS [RAIN SERIES I]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang