¤ 악마의 속삭임 - BISIKAN IBLIS ¤
Bukan aku... Percayalah...
•••• Lili Hwang ••••
Empat tahun yang lalu....
Aku harus cepat sampai disana. Aku benar-benar akan gila dengan ini semua.
Sebuah pesan dari nomor yang tak ku kenal kembali menerorku lagi. Kali ini ia memberitahuku bahwa waktuku hanya tersisa tiga menit.
Aku mulai menggila di jalan raya. Ku pacu terus kendaraan ku. Aku sudah tak peduli dengan apa yang akan terjadi entah itu aku akan menyebabkan orang lain celaka atau diriku lah yang celaka karena mengemudi seperti ini.
Oh, tidak!
Itu lampu merah. Dengan mata yang tertutup aku menaikkan kecepatanku dan.... berhasil! Aku berhasil melewatinya. Kanan kiri, depan belakang, banyak orang yang sudah menyumpahi, tapi sama sekali aku tidak peduli dengan itu. Aku harus sampai tepat waktu bagaimana pun caranya aku tidak peduli dengan hal itu.
Drrtt... Drrrtt....
Oh, apalagi dengan ini?!
Itu rupanya David. Akh! Maafkan aku, aku tidak bisa menjawabnya sekarang.
Ku biarkan panggilannya berhenti sendiri.
Setelah semuanya selesai aku pasti akan menemuinya langsung.
Aku akhirnya sampai di tujuanku. Sebuah area yang sepertinya sudah lama tidak di tinggali. Kawasan ini benar-benar sunyi.
■ Masuklah! Aku berada di dalam gedung tepat di belakangmu. Aku menunggumu di atap.
Ck!
Aku bersumpah akan membunuhnya bila perlu. Aku sudah muak dengan ini semua. Baiklah... aku akan mengikuti permainanmu. Ck!
Aku segera masuk dan menuju rooftop. Tidak ada lift, karena itu aku agak ke payahan menaiki tangga sampai ke atas.
Aku menetralisirkan napasku saat sampai di depan pintu yang akan membawa ku langsung ke orang itu. Kita lihat saja, siapa yang benar-benar akan hancur. Beraninya dia mengancamku dengan ini.
Kreek....
Hah?! Aku tidak percaya dengan ini semua. Bagaimana mungkin dia?
"Bagaimana? Kau suka?" Ujarnya penuh dengan kesenangan.
Aku bahkan ingin meludahi wajahnya itu.
"Aku sudah bilang tepat waktu, tapi kau terlambat dua menit." Ia lalu tertawa penuh evil.
Dasar licik!
"Apa itu yang penting sekarang?" Tanyaku datar padanya. Aku benar-benar muak. Tidak ku sangka dia melakukan ini padaku.
"Apa masalahmu padaku? Hah?!" Tanyaku penuh penekanan.
"Umh... santailah. Kau tidak ingin kan kalau dia sampai tahu?" Ucapnya dengan smirknya yang menjijikan bagiku.
"Berhentilah bermain dan katakan apa maumu sebenarnya. Jangan bertindak pengecut seperti ini."
"Kau mulai lagi. Hah! Kenapa? Kau takut? Kau takut kalau seluruh dunia itu tahu kebusukanmu itu?! Eoh!! Jadi, jangan memerintah sesukamu!"
"Hyak!!! Ku bilang berhenti bertindak menyedihkan. Bagaimana bisa seekor anjing menggigit majikannya sendiri. Aku bahkan tidak habis pikir kalau itu kau yang menerorku selama ini."

KAMU SEDANG MEMBACA
D E L U T I O N
RomansaDunia yang kau lihat itu adalah palsu. Tapi, bagaimana pun aku menunjukkan dunia yang benar itu sama sekali tidak berarti untukmu. Aku sudah mati di dasar tebing yang dingin. Sejauh ini aku, aku sudah mengupayakan segalanya. Dalam hal apa pun aku la...