Hari Rabu, hari paling menyebalkan bagi Lisa, bagaimana tidak? Hari itu adalah hari di mana ia harus piket, yang kedua di hari Rabu ada pelajaran matematika yang sangat Lisa tidak sukai, apalagi guru matematikanya Bu Tyas guru killer paling horor, lebih horor ketimbang mba Kunti setan genit penjaga pohon beringin!
Sudah jatuh tertimpa tangga pula, Lisa hampir saja telat hari ini, di tambah sekarang dia lupa mengerjakan pr matematikanya, otomatis Bu Tyas menyuruhnya mengerjakan sendiri di luar kelas, tidak diperbolehkan masuk sebelum selesai.
Lisa mendesah kesal, kenapa juga ia lupa tidak menyalin milik Chaeyong, sekarang dia tengah dilanda kebingung, pasalnya ia sama sekali tidak mengerti pelajaran ini, invers dari komposisi fungsi, benar-benar membuat pusing.
"Ya Tuhan tolong Lisa, Lisa gak paham nih." Rengeknya.
Tiba-tiba Irene keluar, dia baru saja izin ke toilet, tujuannya memang iya ke toilet tapi dia punya tujuan lain, apalagi kalau bukan untuk mengejek Lisa.
Irene menatap sinis Lisa dan berkata, "Aduh aduh, dasar tukang bikin masalah, heran deh Taehyung, kenapa suka sama si onar, atau mungkin dia terpaksa? Iya pasti terpaksa, dia cuma mau manfaatin lo," Lisa menggeleng.
"Aneh gak si, cowok yang awalnya cuek tiba-tiba nembak lo, minta lo untuk jadi pacar dia, aneh kan, pikirin deh baik-baik! Apa bener Taehyung itu cinta sama lo?!"
Lisa terdiam, Irene tersenyum miring. "Paling-paling bentar lagi diputusin."
Ucapnya lalu melanjutkan perjalanan ke tujuan utamanya, toilet."Ya lo pikir aja Lis, Taehyung yang awalnya cuek tiba-tiba nembak lo gitu aja, bahkan ko gak kepikiran tentang ini kan?"
Sekelebat kata-kata Chaeyong kemarin, kembali muncul dalam benaknya.
"Mereka bener, Lisa gak tau kenapa Taehyung suka sama Lisa yang suka bikin masalah, mereka bener ini aneh, Lisa harus tau, pokoknya Lisa harus tau kenapa Taehyung ajak Lisa pacaran!"
•••
"Buset Bu Hani sering banget gak masuk kelas, jadi keseringan jamkos begini, kan gabut."
"Kenapa Bu Hani gak masuk?" Tanya Taehyung.
"Katanya si cuti hamil gitu, lo tau kan Bu Hani lagi hamil tua!" Taehyung mengangguk-angguk.
Keduanya kembali menikmati masa-masa jamkos, hingga seorang pria paruh baya bernama Pak Hattab masuk ke kelas mereka.
"Anak-anak, ibu Hani berhalangan masuk, jadi kalian kerjakan saja, soal halaman 188."
"Baik pak!" Pak Hattab hanya datang untuk memberi tugas setelahnya ia kembali lagi ke ruang guru.
Jungkook menghela nafas. "Males ah mau tidur aja!" Katanya lalu bersandar penuh pada kursi.
Taehyung mengedikkan bahu, ia bangkit membawa bukunya. "Mau ke mana?" Tanya Jungkook.
"Mau ngerjain di perpus." Jungkook ber oh ria.
"Nanti gue nyontek ya!" Taehyung mengangguk lalu berlalu pergi.
Taehyung keluar dari kelas, hendak menuju perpustakaan di lantai satu, tapi tiba-tiba langkahnya terhenti, ketika melihat seorang gadis berdiri di depan kelas 11-5 dan ia jelas tau siapa gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine
أدب المراهقين[END] Satu hal yang dipegang teguh Taehyung, menghindari masalah dan semua penyebab masalah-masalah itu, menghindari kepopuleran yang ia sebut sebagai sumber masalah. Terutama pada gadis bernama Lalisa Jung. gadis pengacau waktunya, Lalisa yang seti...