18

3.8K 417 59
                                    

Tepat pukul 08.00 bel masuk berbunyi, semua murid masuk ke kelas untuk belajar, tak terkecuali Lisa, namun ditengah-tengah proses belajar-mengajar tersebut, ia tiba-tiba bergerak-gerak tidak nyaman.

"Lo kenapa?" Lisa hanya menggeleng pelan.

"Lisa kamu kenapa?" Tegur Bu Lina yang sedang mengajar.

"Boleh saya ke toilet Bu?" Bu Lina mengangguk-anggukkan kepalanya.

Lisa bergegas ke toilet.

Hingga lima menit berlalu Lisa belum juga kembali, Chaeyong tentu saja panik, beberapa orang di kelas juga mulai bertanya-tanya.

"Buku ibu tertinggal di ruang guru, bisa minta tolong ambilkan?"

"Saya Bu!" Ucap Jimin.

"Baiklah, Jimin tolong ambilkan bukunya di laci meja ibu!" Jimin mengangguk lalu bergegas keluar.

Tapi bukannya ke ruang guru, Jimin justru ke toilet, sebenarnya itu hanya akal-akalan supaya ia bisa melihat keadaan Lisa. Ia khawatir.

Jimin menghampiri Lisa yang tengah berdiri di depan toilet dengan gelisah.

"Lisa lo baik-baik aja?" Lisa agak terkejut.

"Ji-jimin?" Jimin bisa melihat kegelisahan Lisa, gadis itu memegangi rok abu-abunya yang ia lipat-lipat dan juga sedikit basah.

Jimin tau sekarang.

"Lis tunggu disini, jangan kemana-mana sebelum gue dateng!" Jimin meninggalkan Lisa, berlari menuju parkiran dan mengambil sesuatu di dalam jok motornya.

Lisa masih di sana, sesuai dengan yang Jimin minta.
"Pakai ini!" Lisa mengernyitkan dahi ketika Jimin memberinya sebuah jaket padanya.

"Gue tau lo kenapa, pakai!" Kata Jimin lagi, Lisa ragu namun akhirnya mengambil jaket itu dari tangan Jimin dan memelilitkannya di pinggang.

"Makasih ya Jimin, Lisa gak tau harus gimana kalau gak ada Jimin." Jimin tersenyum lalu mengangguk.

Suasana tiba-tiba canggung, Untung saja Jimin dengan cepat mencari topik agar suasana tidak secanggung sekarang.

"Hmm Lis," Lisa mendongak melihat ke arah Jimin.

"Pipi lo udah gak sakit?" Lisa menggelengkan kepalanya.

"Udah gak sakit kok."

Ia memperhatikan pipi Lisa yang memang, memarnya sudah hilang.

"Gue minta maaf ya, gara-gara gue, pipi lo sampai memar."

"Gak papa Jimin, udah gak sakit!" Kata Lisa sambil menusuk-nusuk pipinya, Jimin tersenyum. Lisa lucu.

"Oh Iyaa, maaf juga baru minta maaf sekarang, lo tau kan sahabat lo itu galaknya gimana?"

Lisa terkekeh lalu mengangguk. "Jimin gak usah minta maaf terus, Lisa udah maafin dari lama."

"Tapi tetap aja gue merasa bersalah, maaf." Lisa menggeleng.

"Jimin, i'm ok." Kata Lisa dengan senyum manisnya, meyakinkan Jimin bahwa dirinya baik-baik saja.

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang