34

3.6K 388 48
                                    

Sudah tiga hari sejak kejadian di kantin waktu itu, Irene benar-benar jadi siswi pendiam dan penyendiri, bahkan sehari setelah kejadian itu ia tidak masuk sekolah katanya dia sakit, dan besoknya ketika ia kembali ke sekolah, sifatnya sudah berubah drastis seperti itu.

Irene hanya berdiam diri, tidak berniat pergi kemanapun, Lisa jadi ikut khawatir, itu pasti karena kejadian tiga hari lalu, bagaimana tidak? Selain dibentak Leon dan Taehyung, yang pasti Irene juga malu karena ditonton banyak orang, untung saja tidak ada yang berani melaporkannya.

Lisa juga memperhatikan kalau Irene turut menghindari kedua temannya, meskipun mereka terus berusaha mendekati Irene, Irene tetap pada pendiriannya, diam dan menyendiri.

Entah kenapa akhir-akhir ini Lisa jadi sering memikirkan itu, dia ingin melakukan sesuatu, tapi ia tidak tau harus melakukan apa.

"Lisa!" Lamunan Lisa buyar, ketika suara cempreng itu menghampiri telinganya.

"Chaeyong!" Lisa memeluk Chaeyong yang ia rindukan.

"Lis, Lo baik-baik aja kan? Gue denger lo hampir dicelakain sama Irene? Ya ampun, baru tiga hari hari gue gak masuk lo udah hampir dicelakain, kalau seminggu gimana? Kalau sebulan? Kalau setahun gimana?"

Lisa menatap Chaeyong aneh. "Ya gak gimana-gimana."

Chaeyong mengerucutkan bibirnya. "Tapi lo seriusan gak papa kan?" Lisa mengangguk.

"Syukur deh, gue denger Lo disuapin salad paksa? Iya?" Lisa menghela nafas jengah.

"Chaeng, bisa gak gak usah bahas itu, gak ada obrolan yang lebih penting? Lisa itu kangen sama Chaeng,"

"Lagian sih, lama banget ke luar kotanya, jadi banyak izinnya kan?!"

Chaeyong pun mengurungkan niatnya untuk bertanya lebih lanjut lagi, kelihatannya Lisa tidak mau membahas hal ini, ya apa boleh buat, meskipun sebenarnya ia sudah sangat kesal dan gemas ingin mengacak-acak wajah Irene.

"Ya sorry, oh iya ntar pulang sekolah ke rumah gue ya! Gue bawa banyak oleh-oleh buat lo!" Mata Lisa berbinar.

"Yang bener?"

Chaeyong mengangguk. "Ya iyalah, Lo ke rumah gue, ambil sendiri, banyak soalnya." Mata Lisa melebar, sedetik kemudian ia mengangguk antusias.

Kelas yang awalnya lumayan ramai seketika sunyi, ternyata Irene baru saja memasuki kelasnya dengan aura dingin menakutkan yang seakan mengintrupsi mereka untuk diam, hingga kini semua mata tertuju padanya, menatapnya seperti seorang ratu pemimpin kerajaan yang kejam dan ditakuti rakyatnya.

Sebelumnya tidak pernah seperti ini, tapi setelah kejadian tiga hari lalu Irene selalu jadi pusat perhatian, dimana pun. Perubahan sikapnya mengundang semua orang untuk menatapnya dengan tatapan aneh, bingung sekaligus seram.

Tapi siapa sangka, dibalik wajah dinginnya itu, Irene dengan tiba-tiba dan tanpa diminta berhenti tepat di samping Lisa duduk, Irene menatap Lisa dengan tatapan sayu, dan mata yang mulai berkaca-kaca.

Lisa terkejut karena tiba-tiba tubuh Irene melorot dan berlutut di depannya, Lisa langsung ikut berlutut menyamakan tinggi tubuh mereka, suasana kelas semakin hening dan menegangkan.

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang