Matahari di penghujung musim semi sudah mulai bergerak ke arah barat. Sinar terik yang semula begitu menyilaukan, kini perlahan mulai meredup, bersama sejuk dan tenang nya semilir angin sore yang datang memberi kenyamanan. Ditengah cuaca se indah ini, mungkin segelas ice americano dengan sepotong kue coklat menjadi pilihan paling menyenangkan untuk menghabiskan sisa hari. Ya, seharusnya begitu sih.
Tapi nyatanya sore menyenangkan itu tak berlaku untuk Kim Dana. Gadis cantik itu nyatanya sedang duduk mematung bersama dengan seorang wanita yang tengah telaten menata rambutnya. Memasang sebuah wedding veil cantik dipuncak kepala Dana sebagai sentuhan terakhir riasan pengantin nya sore itu.
"Selesai." Kata wanita yang kini menatap Dana lewat pantula cermin. Wanita itu jelas tengah terkagum-kagum melihat bagaimana gadis dihadapan nya dapat terlihat begitu sempurna, bahkan ketika wajahnya hanya dipoles make up tipis, "anda cantik sekali, nona. Beruntungnya tuan Min memiliki calon---ah tidak, maksudku istri seperti anda." Ucapnya dengan penuh senyum.
Dana menghela napas panjang. Gadis itu masih memperhatikan refleksi wajahnya pada cermin. Lantas tersenyum, Dana membawa tubuhnya untuk bangkit dari tempat duduk, "benarkah? Apa calon---ah, maksudku suamiku itu nampak beruntung mendapatkanku?"
"Tentu saja, nona. Kalian berdua adalah pasangan yang sama-sama beruntung." Mengulas senyum, wanita itu lantas bergerak untuk membenahi beberapa bagian gaun panjang Dana. Sampai saat satu suara menggema diruangan tersebut
"Sudah siap, Dan-ah?" sontak Dana merotasikan tubuhnya. Menemukan presensi gagah sosok pria tinggi tampan yang tengah mengulas senyum padanya, "wow, bisa beritahu aku kata lain selain cantik untuk menggambarkanmu saat ini? kau benar-benar terlihat luar biasa, Dan."mengayun tungkainya, pria itu mendekat kearah Dana. Wajah mengagumi itu benar-benar terpancar jelas.
"Apa aku terlihat cantik?" tanya Dana. Wanita itu tanpa ragu melingkarkan lengan nya pada si pria, "bajuku kekecilan, aku sedikit tidak percaya diri." Katanya mengerutkan wajah.
"Baju kekecilanmu tidak bisa mengalahkan kecantiknmu, Dan." Ucap si pria, mengusap lembut pipi Dana dengan seulas senyum manis yang menampakan lesung di kedua pipinya.
Dana Side
Aku tersenyum sesaat. Pun memilih menarik napas panjang, kemudian mempererat kaitan lenganku pada Namjoon---kakak ku, "dimana ayah? Apa aku akan berjalan dialtar bersamamu? Kenapa ayahmu itu tidak bertanggungjawab sekali?" cecarku bersama raut kesal yang sengaja kutunjukan pada kak Namjoon.
Kak Namjoon mencubit gemas hidungku. Memberi sisa nyeri yang membuatku memekik kesal padanya, "jangan bicara sembarangan! Terakhir, kulihat ayahmu itu sedang menangis diruang tunggu keluarga."
Aku mengerenyit, "menangis?" tanyaku tak percaya.
Kak Namjoon mengangguk, "mungkin ayah sedih karena ia akan kehilangan putri kecilnya."
Aku mendecih dengan senyum sangsi. Lebih memilih memikirkan kemungkinan lain yang terdengar masuk akal soal ayah yang menangisi pernikahanku. Karena seingatku, lebih dari siapapun, ayahlah yang paling bersemangat dengan pernikahan ini. dan juga kalau dipikir-pikir, bukankah ayah yang menjadi sutradara dibalik perjodohan sialan ini, "jangan mencoba menghiburku, tuan! Sudah ah, ayo jalan." Kataku. Menarik lengan kak Namjoon agar ikut memulai langkahnya.
Pun pria yang memiliki usia satu tahun diatasku itu sejenak menahan pergerakanku. Membuatku yang sudah mengambil dua langkah maju merotasikan tubuh guna menatap pria yang pula kini tengah menatapku dengan segaris senyum yang malah terkesan pilu dimataku, "kau benar-benar sudah siapa, Dan-ah?" tanya kak Namjoon seolah tengah mencari keyakina dalam diriku.
Aku tersenyum miring. Menarik lembut lengan kakak ku agar berdiri berhadapan denganku, "jika aku mengatakan bahwa aku belum siap, apa menurutmu akan ada sesuatu yang berubah?" tanyaku. Retoris, saat jawaban yang kudapatkan adalah sebuah kepastian yang tak mungkin lagi bisa ditawar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way to in Love ✔
Romance🔞🔞🔞 Kim Dana jelas punya mimpi akan kehidupan pernikahan idelanya. menghabiskan sisa hidup dengan pria yang dicintai adalah sesuatu yang ia inginkan. Namun, gadis itu punya takdir sial yang mengharuskan nya menikah dan menghabiskan waktu hidupnya...