The Way to in Love ✔

Don't Stop to Trying

Beruntung karena cuaca Jeju hari ini nampak begitu bersahabat. Terik matahari pukul sebelas siang tak begitu menyengat---terlebih sepoi angin lebih mendominasi, bersama suara deburan ombak yang akhirnya membuat Dana tak betah menghabiskan waktu dikamar dan lebih memilih segera menyambangi pantai meskipun baru satu jam lalu ia tiba di Jeju.

Gadis itu masih sibuk mengabadikan berbagai potret dalam ponselnya. Berkali-kali tersenyum puas saat mendapati pemandangan indah dihadapan nya bisa ter-capture manis dalam ponsel.

Sedangkan dibelakang Dana---seorang Min Yoongi masih betah mengikuti, mengamati, juga menikmati apa yang sedang matanya awasi. Pria itu tak pernah barang sebentar melepaskan pandangan nya dari gerak-gerik wanita yang tengah jatuh pada dunia dan kepuasan nya sendiri. Pun Min Yoongi justru merasa menjadi yang paling senang, tak kala semua yang telah ia siapkan untuk liburan berselubung bulan madu itu disambut baik dan antusias oleh sang istri---bahkan lebih baik dari dugaan nya. Rasanya benar-benar membuat Yoongi tak menyesal sama sekali meski harus menggelontorkan banyak materi hanya untuk sekedar liburan ke pulau Jeju—yang terpenting adalah kala ia bisa melihat senyum yang senantiasa terpatri dari garis bibir istrinya.

"Yoon, ayo ambil foto bersama?" yoongi mengangguk, tersenyum, lantas meraih ponsel yang Dana ulurkan padanya---kemudian memposisikan diri didepan layar ponsel dengan latar pemandangan lepas pantai.

Kedua insan itu tersenyum penuh raut suka cita. Meski sejenak---Kim Dana sempat tersentak saat pinggangnya terasa direngkuh erat oleh lengan kokoh Min Yoongi. Namun secepat kedipan mata gadis itu kembali memasang senyum cerahnya kearah kamera saat Yoongi dengan cepat menekan tombol kamera, "ah, ini jelek," keluh Dana saat melihat hasil jepretan Yoongi, "hapus! Kita ulang lagi," rengeknya. Bersama satu lengan nya mengambil alih ponsel dari tangan Yoongi, "aku saja."

Yoongi hanya mengangguk pasrah. Ia sadar diri jika memang dirinya tak begitu ahli dalam mengambil gambar. Kemudian Yoongi kembali mendekatkan diri pada Dana yang tengan mencari pencahayaan serta latar terbaik untuk mengambil potret, "ayo lakukan sekali lagi, setelah itu kita pergi makan siang."

Dana mengagguk patuh. Lantas kembali berpose didepan kamera dan mengambil satu potret dengan terampil---menciptakan satu senyum puas saat melihat hasil jepretan tangan nya, "nah, begini lumayan kan." Menunjukan hasil potertnya, gadis itu memberikan senyum puas pada Yoongi, "jadi kita mau makan dimana?" Dana memasukan kembali ponselnya kedalam saku jaket.

"Aku sempat lihat ada sebuah tempat makan yang katanya terkenal sekali di dekat-dekat sini," Yoongi menilik singkat pada jam dipergelangan tangan nya, "ayo pergi sekarang?! Tempatnya akan segera ramai saat jam makan siang tiba," mengulurkan lengan---Yoongi menatap Dana, memberi isyarat agar gadis itu bergegas meraih uluran tangan nya.

Meski di iringi banyak keraguan, Dana akhirnya meraih uluran tangan Yoongi---menyatukan telapak tangan ya dengan milik Yoongi, hingga sela jari yang semula terasa kosong kini telah terisi oleh kuncian pada masing-masing nya, "kau alergi seafood, kan?" tanya Yoongi. Ia menoleh sekilas untuk mendapat jawaban sebuah anggukan dari Dana, "jadi hari ini ayo kita makan daging saja."

"Tapi nenekmu bilang kau suka seafood. Berhubung kita di Jeju, kenapa tidak makan seafood kesukaanmu saja?" ajak Dana. Gadis itu memang pernah diberitahu nenek Yoongi, bahwa cucunya itu sangat suka makanan laut seperti lobster atau udang. Dan karena mereka berada di Jeju, bukankah makanan laut menjadi pilihan paling tepat---Jeju kan terkenal sekali dengan hidangan lautnya, "aku bisa makan apa saja. Jadi ayo makan seafood saja?!"

Yoongi membaur napas sejenak. Pria itu lantas menggeleng beberapa kali, "tapi aku sedang ingin makan daging," ia lantas merotasi wajah untuk memberi tatapan pada Dana, "ayahmu bilang, kau sangat pandang memanggang daging, benarkah itu?"