Feeling

4.7K 378 5
                                    

Aku tidak pernah tahu sejak kapan seorang Min Yoongi menjadi sosok dominan dalam isi kepalaku. Beribu-ribu kali berputar dalam ingatan hingga membuatku sulit berkonsentrasi pada pekerjaanku.

Jujur saja ini bukan pertama kalinya aku menjadi setengah sinting saat memikirkan Min Yoongi. Bahkan nahasnya bukan hanya sosoknya yang terus muncul dikepalaku---melainkan aktifitas dua minggu lalu yang membuatku kadang berubah menjadi wanita gila dengan otak kelewat mesum.

Sejak hari itu rasanya tak ada waktu untuk menyingkirkan bayangan seorang MinYoongi dari kepalaku. Entah itu saat berada jauh darinya---atau bahkan ketika pria itu ada dihadapanku sekalipun. Kurasa satu hal yang pasti; bahwa kini Min Yoongi adalah candu baru bagi seorang Kim Dana.

Rasanya jadi begitu membosankan saat harus menghabiskan waktu sendiri, apalagi saat menunggu pria itu yang selalu kembali lewat dari waktu pulang kantor. Seperti malam ini misalnya; ketika Min Yoongi belum juga menampakan diri meski waktu hanya tinggal menyisakan satu jam lagi menuju tengah malam. Walaupun sebenarnya pukul delapan tadi Yoongi sudah berpesan padaku perihal keterlambatan nya; lagi-lagi karena oprasi yang tiba-tiba harus dilakukan.

Belakangan ini pria itu terdengar lebih banyak mengurus pasien---padahal biasanya ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk rapat bersama direksi, sibuk membicarakan saham, atau sering kali banyak mengeluh tentang oprasional rumah sakit yang kadang menurun. Namun belakangan, Yoongi lebih banyak bercerita soal keadaan pasien dibawah tanggungjawabnya, berceloteh bangga saat ia berhasil melakukan operasi pada salah satu pasien nya, bahkan sesekali pria itu akan mengoceh panjang lebar soal bagaimana ia begitu mencintai pekerjaan nya sebagai seorang dokter. Itu semua jelas diluar perkiraanku yang berpikir bahwa Yoongi sebenarnya lebih tertarik soal bisnis rumah sakitnya ketimbang gelar dokternya---tapi nyatanya pria itu terlihat mencintai pekerjaan nya.

Belakangan ini aku memang mulai merasa jika diriku mulai mengenal sosok Yoongi yang sebenarnya secara perlahan. Pun pria itu memang selalu berusaha bersikap terbuka padaku, menceritakan banyak hal menarik soal masa lalunya, atau berkeluh kesah tentang hal yang mengganggu pikiran nya, bahkan selalu menyempatkan diri untuk bercerita tentang hari panjang yang dilewatinya setiap menjelang tidur. Hal itu perlahan membuatku merasa terbiasa, sedikit demi sedikit semakin membuatku merasa nyaman saat sedang bersama dengan nya. Pun saat berada disamping nya---aku merasa begitu terlindungi dengan semua sikapnya---ia yang selalu mengutamakanku diatas segalanya, membuatku merasa bahwa pria itu adalah sosok yang penuh tanggungjawab.

Aku memilih meraih remot tv---menekan tombol off untuk mematikan saluran tv yang sejak tadi memang tak pernah kuperhatikan. Menilik sekilas pada jam dinding dan mendapati waktu telah bergerak lima belas menit dari terakhir kali aku menilik jam dipukul sebelas---hingga membuatku beralih meraih ponsel yang tergeletak diatas meja, menekan tombol dial untuk kemudian disambungkan pada ponsel Yoongi yang hanya memperdengarkan suara nada tunggu---hingga akhirnya berakhir pada nada terputus.

Aku mendesah lesu. Kembali meletakan ponselku asal diatas sofa. Sebenarnya mata ini sudah mulai mengantuk, tapi tidur sebelum Yoongi datang juga tak akan bisa membuatku terlelap nyenyak. Terlebih pria itu sering kali pulang ke rumah dalam keadaan perut kosong, jadi tak mungkin aku membiarkan nya kelaparan.

Aku bangkit hendak menuju dapur untuk mengambil segelas air dan beberapa cemilan sebagai teman menuggu kepulangan Yoongi. Namun tinggal beberapa langkah menuju dapur---aku mendengar suara seseorang menekan kode rumah---yang kuyakini jika itu adalah Yoongi. Aku bergerak cepat menuju pintu, bersiap menyambut kehadiran nya dengan senyum lebar.

"Kau pulang?" sapaku saat akhirnya pria yang kutunggu kehadiran nya telah masuk kedalam rumah, "kenapa larut sekali? Apa operasi besar?" cecarku seraya mengambil alih tas dan jas yang sudah berpindah tempat pada lengan nya.

The Way to in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang