Between

2.1K 273 16
                                    

Dana tak tahu harus mencari penopang hidupnya kemana lagi. Satu persatu orang yang begitu ia percaya nyatanya terlibat dalam semua kebusukan yang tengah tersaji dihadapan nya. Park Jimin, Jeon Jungkook, Kim Seokjin, dan kini menyeret satu lagi nama yang paling membuat Dana nyaris tercekik sesak ketika Kim Seokjin menyubutkan nama yang begitu tak asing ditelinganya.

"Aku hanya mengikuti apa yang dikatakan Namjoon padaku, dia yang paling mengerti semua permasalahan ini, Dan."

Hingga akhirnya Dana tak perlu pikir panjang untuk lekas angkat kaki dari dalam ruangan Seokjin, dan berakhir disebuah perusahan besar milik keluarganya.

"Selamat pagi, nona Kim," Dana lantas menoleh saat suara seorang wanita mengintrupsi langkah kakinya, "anda mencari ayah anda, nona?"

"Tidak, aku mencari kakak ku, sekertaris Lee."

"Oh, Tuan Kim berada diruangan nya, nona. Mari biar saya antar."

"Tidak perlu, aku bisa sendiri, terimakasih." Ucap Dana lantas berlalu tanpa ada niatan untuk memberi sedikit keperdulian pada sosok wanita yang kini menatap punggungnya yang perlahan hilang tertelan pintu elevator.

Dana mungkin bisa saja semakin gila—saat satu persatu kebohongan yang kini mulai terbuka, semakin menunjukan titik terang. Menguak banyak pihak yang nyatanya adalah orang-orang yang Dana pikir paling ia percaya, tapi nyatanya menjadi sosok yang dengan nyata menusuknya dari belakang dengan segala bentuk dusta dan kebohongan yang tak pernah terpikirkan oleh Dana bisa hadir dalam kehidupan nya.

Dan tak pernah menyangka ada nama Kim Namjoon; sosok seorang kakak yang selalu menjadi pilar hidupnya, tempat ia banyak menggantungkan kehidupan lebih dari pada ia bergantung pada ayah dan ibunya. Bagi Dana, Kim Namjoon adalah alasan terbesarnya untuk bangkit saat terjatuh. Tempat bersandar saat kehidupan nya mulai melamah, bahkan menjadi tempatnya beradu keluh kesah saat Dana mulai merasa hidupnya kehilangan arah.

Namun kini kenyataan membawanya pada sebuah kekecewaan terbesar dalam hidupnya. Mendapati sosok yang selama ini dianggap sebagai sosok terbaik dalam hidupnya tak lebih dari seseorang yang membodohinya, hingga membuat hidup Dana jungkir balik tak karuan.

Dana menghela napas nya dengan berat. Ada kilat air mata yang coba ia tahan bersama dengan kemelut amarah, sedih, juga kecewa yang bisa saja mendominasi dirinya kapanpun ia inginkan. Tapi kali ini Dana merasa sudah cukup di giring kesana kemari untuk mendapatkan sebuah kejelasan. Yang ia perlukan kini adalah penjelasan yang sejelas jelasnya. Ia bertekad harus mendapatkan alasan dari segala kebohongan yang disembunyikan. Maka, dengan segala sisa kekuatan nya, Dana melangkahkan kaki keluar dari dalam lift. Saling mencengkran erat kedua tangan nya.

Dana lantas mengetuk pintu kayu yang nampak kokoh . Tanpa menunggu sahutan, Dana segera memutar kenop hingga membawanya kedalam ruangan serba putih itu.

Ia tak lantas bergerak ataupun bersuara saat pandangan nya telah terisi oleh presensi sang kakak yang tengah menyambutnya dengan senyum lebar atas kehadiran nya.

Pria yang telah bangkit dari tempat duduknya itu perlahan menghampiri Dana dengan kedua tangan nya yang terentang lebar—berharap adik manisnya segera masuk kedalam dekapan rindu sang kakak. Namun, didetik yang sama, Kim Dana justru tak lagi mampu membendung sesak yang sejak tadi ia tahan. Sampai pada akhirnya air mata yang sudah susah payah ia tahan mengalir deras tanpa ada yang bisa menghalangi—mengiringi rasa sesak yang seolah tengah berusaha mencekik Dana dalam kesekaratan. Kedua tungkainya yang semula berdiri kokoh tiba-tiba saja kehilangan seluruh kekuatan nya. Dan pada akhirnya wanita itu terjatuh ketika Namjoon mencoba menahan tubuhnya.

The Way to in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang