Prolog

10.9K 506 11
                                    


Kim Dana mungkin jadi satu dari jutaan wanita yang punya bayangan indah soal pernikahan. Hidup bersama seorang pria yang dicintainya. Menghabiskan banyak waktu bersama untuk membangun memori-memori kekal yang akan selalu jadi ingatan indah saat dikenang. Atau sekedar berbagi cerita hari-hari sambil menikmati secangkir teh bersama satu toples kue menjadi impian kecil Dana tentang kehidupan pernikahan. Tapi siapa sangka jika mimpi kecil seorang Kim Dana hanya akan berakhir sebagai mimpi.

Pernikahan yang di impikan nya jelas berbanding terbalik dengan apa yang harus dijalaninya. Bak sebuah cerita dalam drama keluarga yang kerap kali dana cibir sebagai cerita sampah, soal bagaimana sebuah keluarga 'menjual' putri dalam keluarganya untuk sebuah kepentingan bisnis. Dan sekarang Dana justru menjadi tokoh utama dalam cerita sampah yang dibencinya.

Gadis itu terjebak dalam sebuah pernikahan tanpa rasa, tanpa cinta, dan tanpa kehidupan masa depan yang ingin ia raih. Hidupnya hanya terjebak dalam sebuah kehidupan pelik yang harus ia jalani bersama seorang pria asing yang tiba-tiba harus ia lihat disisa hidupnya---itupun kalau Dana sanggup untuk hidup bersama pria asing itu untuk waktu yang lama.

Pagi itu nyaris selalu sama seperti pagi-pagi lain nya untuk keluarga Kim. Sarapan pagi bersama seluruh anggota keluarga menjadi rutinitas wajib. Ayah , ibu, Kim Dana, dan Kim Namjoon dengan tenang menyantai sarapan pagi buatan sang ibu. Sesekali sang ayah---tuan Kim melirik singkat pada lembaran koran dan membolak-baliknya, hingga tak jarang mendapat teguran dari sang istri yang meminta suaminya itu untuk fokus pada sarapan nya.

Dana meletakan sendok diatas mangkuk nasinya yang sudah kosong tak bersisa. Wanita itu lantas menenggak habis segelas air dan menyeka mulutnya, "aku berangkat denganmu ya, kak?"

"Kenapa tidak pakai mobil ayah yang hitam?" tanya ibu seraya menuangkan air kedalam gelas suaminya yang sudah kosong.

"Aku harus mengambi mobilku sepulang kerja nanti." Dana bangun dari tempat duduknya. Memasangkan jas hitam pada tubuhnya, bersama dengan sebuah tas yang ia selempangkan pada bahu, "kenapa makanmu lama sekali sih, kak!?"

"Duduk dulu, ayah mau bicara denganmu, Dan." Dana menoleh saat suara tegas sang ayah mengintrupsi dirinya. Pun Dana mengangguk patuh dan kembali duduk ditempatnya.

Gadis itu menatap sang ayah dengan penuh tanda tanya, "ada apa, yah?"

Tuan Kim meneguk segelas air sebelum ia mulai memberikan atensi sepenuhnya pada sang putri. Pun Namjoon dan ibunya turut diam dan ikut melebur dengan suasana yang tiba-tiba berubah tegang, "ayah mau mengenalkanmu pada putra dari teman ayah."

Dana mengangguk, "baik, kapan?" tanya Dana tanpa ada rasa curiga sedikit pun.

"Besok, besok kita akan bertemu dengan nya dan keluarganya...juga, membicarakan rencana pernikahanmu dengan nya."

Dana kembali mengangguk, "oke, besok aku akan meluang--- ya? Rencana apa ayah bilang?"

"Rencana pernikahanmu. Pernikahanmu dengan Min Yoongi, putra dari pemilik Min Hospital."


~The Way to in Love~


ehaiii, im back with new work. cast nya masih Yoongi, sorry karena belum bisa buat work dengan cast lain. tapi nanti semoga bisa buat work dengan cast lain.

maaf juga karena work kali ini ceritanya pasaran alias betebaran di banyak dibuat oleh writer lain. tapi entah kenapa aku juga jadi pengen banget ikut nulis cerita semacam ini. tapi semoga tetep suka ya meski ceritanya pasaran.

happy reading

The Way to in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang