Aku kembali mengerjap. Melebarkan kembali kelopak yang semula sudah terkatup---terbawa kantuk, tak kala mimpi buruk yang dimasa lalu kerap datang mengganggu waktu tidur hingga berakhir dengan rasa kantuk yang tak bisa ku usaikan karena terbawa rasa cemas yang teramat.
Dan malam ini kecemasan itu kembali datang. Bersama begitu banyak kemelut yang bersibobrok dalam isi kepalaku---menimbulkan puluhan rasa gelisah serta pertanyaan yang hanya bisa kuterka kesimpulan nya.
Irisku lantas beralih---lamat mengamati raut damai Min Yoongi yang tengah terlelap disampingku. Belah bibir yang sedikit terbuka dan mengeluarkan suara dengkur halus---menjelaskan betapa pria itu tengah dalam pulas mengais mimpinya.
Melakukan sedikit pergerakan, aku memposisikan tubuh untuk berhadapan dengan nya dengan jarak yang hanya sepersekian inchi. Lantas menjulurkan jari telunjuk untuk kuletakan pada dahinya---menyeka untaian poni halusnya dengan gerakan perlahan, sambil terus mengamati setiap garis wajahnya yang Tuhan ciptakan dengan komposisi paling sempurna.
Sejemang kutelusuri wajah tegas itu dengan jari tanganku. Mengikuti tarikan wajahnya hingga hampir menyentuh setiap permukaan garis wajah pria yang kini kusebut sebagai suamiku itu. Hingga saat mata ini menatap pada belah bibirnya. bibir yang kala itu mengucap janji dihadapan Tuhan, dan berjanji pada ayah dengan tanpa keragu-raguan.
Perhatianku terbagi akan sosok pria lelap itu dengan sebuah cincin pernikahan yang tersemat dijari manisku. Membawa isi kepalaku kembali pada berjuta rasa penasaran tentang sosok Min Yoongi, serta alasan sesungguhnya atas pernikahan yang kini kami jalani. Tentang bagaimana sosok pria yang serba mapan dan tak kekurangan satu pesona apapun memilih untuk menikahiku. Menjatuhkan hidupnya untuk mengambil sebuah tanggungjawab atas diriku, wanita yang bahkan belum tentu bisa memberinya kebahagian serta kehidupan pernikahan yang semestinya.
"Aku punya banyak sekali pertanyaan untukmu, Yoon---tentang alasan dibalik pernikahan ini, karena aku tahu bukan materi yang kau butuhkan. Aku tahu---kau jelas menyembunyikan sesuatu dariku, bukan?" monologku dengan suara lirih. Sekali lagi ku usap tulang pipinya dengan lembut. Kemudian mencoba mengatupkan kembali kelopak mataku. Namun nyatanya malam ini akan jadi lebih panjang, karena pikiran yang berkelumit dalam isi kepalaku ini seolah tak mau bekerjasama dengan dua mataku yang sebenarnya sudah terasa perih karena kantuk. Hingga akhirnya kembali kubuka mataku saat aku tersentak---tak kala mendapati dua iris sayu yang memerah itu tengah menatapku dalam diam.
"Maaf." Kataku lantas menurunkan jari telunjuk yang masih menyentuh tulang pipinya. Namun, tak kala hendak menarik jemariku---Min Yoongi dengan cepat menahan serta menggenggam tanganku dengan erat. Bersama satu terikan lembut pada pinggangku hingga membawa tubuh ini semakin merapat dalam pelukan nya.
"Tanyakan, tayakan apapun yang membuatmu merasa penasaran, Dan." Ucap Min Yoongi dengan suara seraknya. Lantas menciptakan rangkaian rasa gugup juga debaran tak karuan di dadaku, "kau bilang banyak hal yang ingin kau tanyakan padaku. Maka tanyakan apapun tentang semua hal yang mengganggu pikiranmu."
Aku hanya dapat mengerjap kosong---bersama satu tarikan napas yang coba kubuat teratur. Mengurukan tangan, aku kembali menyentuh wajahnya dengan gerakan lembut, "aku akan melupakan semua rasa penasaranku akan dirimu...kecuali satu hal, tentang alasanmu menikahiku. Berikan aku jawaban paling jujur, Yoon!?"
Sepersekon selanjutnya, Min Yoongi merubah sorot matanya menjadi begitu teduh, seolah tengah memenjarakanku dalam sebuah tatapan yang sebelumnya tak pernah kudapati dari pria itu. Seraya menarik lembut tanganku yang sedang dalam genggaman nya, Min Yoongi lantas mengecup lamat pada punggung tanganku---memberi sensasi sengatan listrik pada seluruh tubuhku yang sontak saja meremang bersama detak jantung yang semakin berdegup tak karuan. Lantas kembali menatapku, pria itu tersenyum simpul sebelum mulutnya berucap penuh kesenduan, "dengarkan aku baik-baik, karena aku tidak akan mengulangi apa yang akan kutakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way to in Love ✔
Romance🔞🔞🔞 Kim Dana jelas punya mimpi akan kehidupan pernikahan idelanya. menghabiskan sisa hidup dengan pria yang dicintai adalah sesuatu yang ia inginkan. Namun, gadis itu punya takdir sial yang mengharuskan nya menikah dan menghabiskan waktu hidupnya...