Kim Dana berdiri mematung didepan sebuah bangunan besar dihadapan nya. Mandongakan wajah—wanita itu hanya terbisu sambil menatap plakat besar bertuliskan rumah sakit haekyung Busan.
Kakinya lagi-lagi terasa berat. Bersama dengan ragu yang terus menggumpal dan menciptakan sebuah ke engganan untuk mengambil langkah. Bahkan jika memungkinkan; Dana lebih erharap jika saat ini kakinya lumpuh saja, agar tidak ada alasan untuk memacu langkah pada tujuan nya datang ketempat ini.
Dana menghela napas saat dirinya kembali mengumpulkan keberanian untuk menjadi yang dominan. Mengambil satu langkah mantap untuk kemudian disusul oleh langkah-langkah berikutnya yang membawa Dana akhirnya menginjakan kaki didalam lobi rumah sakit tersebut.
Ia mematung tubuhnya sejenak, merotasi wajah keberbagai arah untuk menentukan kearah mana dirinya harus melangkah—hingga saat matanya menemukan sebuah table station bertuliskan pusat informasi; lantas Dana dengan segera melesatkan dirinya ketempat tersebut.
"Selamat siang, nyonya. Ada yang bisa saya bantu?" sapa seorang wanita berseragam biru muda dari balik mejanya.
"Ya, selamat siang. Aku ingin mencari seseorang yang katanya dirawat di rumah sakit ini." ucap Dana dengan nada yang terdengar ragu pada setiap katanya.
"Boleh saya tahu nama pasien yang anda cari, nyonya?"
"Park—oh, Jeon Jungkook?" Ucap Dana terpotong, saat matanya mendapati sosok Jungkook yang berlalu dihadapan nya.
"Nama pasien yang anda cari Jeon Junkook, nyonya?"
Dana terkesiap, kembali mengalihkan perhatian nya pada sosok wanita yang tengah menunggu tanggapan dari Dana, "ya? Oh, bukan. Kurasa aku sudah menemukan orang yang aku cari. Terima kasih banyak." Ucapnya, lantas segera melangkah dengan sedikit berlari untuk mengejar Junkook yang hampir masuk kedalam lift—meski pada akhirnya Dana memang tetap terlambat ketika Jungkook benar-benar memasuki lift dan meninggalkan Dana yang berakhir dengan mengumpat kasar, "sialan." Katanya sambil memperhatikan pergerakan angka diatas lift untuk mengetahui dilantai mana Jungkook berhenti.
Tepat saat angka diatas lift berhenti—Dana dengan sigap masuk kedalam lift lain nya yang beruntung sedang terbuka. Dengan tak sabr menekan tombol angka tiga, berharap lift yang dinaikinya akan bergerak lebih cepat, terlebih saat perasaan nya sudah kalang kabut.
Wanita itu bergegas keluar ketika pintu lift terbuka tepat dilantai tiga. Mematung sejenak sambil celingukan mencari sosok yang ia kejar. Sampai saat arah pandangan nya menuju sebelah kanan dan kembali mendapati Jungkook yang telah masuk kedalam sebuah ruangan yang Dana yakini sebagai sebuah ruang rawat pasien.
Ia melangkah dengan tergesa menuju ruangan diujung lorong. Dengan napas terengah dan tungkai yang sudah mulai terasa pegal—Dana terus melangkah dengan penuh keyakina. Namun ternyata tidak—sampai saat Dana hanya butuh beberapa langkah lagi untuk sampai di ruangan yang Jungkook masuki tadi dan ia mendengar sebuah suara tawa nyaring yang samar-samar menyapa pendengaran nya, namun terdengar tak asing di telinganya.
Dana menueguk sulit salivanya bersama langkah yang perlahan melambat, sampai akhirnya terhenti pada jarak sekian senti dari pintu masuk ruangan yang Jungkook masuki tadi.
Detak jantungnya berpacu. Tubuhnya terasa bergetar dan nyaris melemah, belum lagi keringat yang mengujur pada pelipis dan telapak tangan nya saat kembali ia dapati suara tawa yang terdengar lebih nyaring dan lebih jelas, membuat Dana dapat memsatikan milik siapa suara tawa renyah itu. Satu milik Jungkook, dan satu lagi suara tawa yang benar-benar Dana kenal, namun rasanya mustahil untuk jadi sebuah tebakan benar.
Dana pada akhirnya harus mencari sebuah pembenaran. Tekad awalnya datang kemari adalah untuk membuktikan hal mustahil yang tadi pagi ia dengar dari percakapan Kim Seokjin dan Kim Taehyung yang membuatnya nyaris kehilangan kesadaran;
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way to in Love ✔
Romance🔞🔞🔞 Kim Dana jelas punya mimpi akan kehidupan pernikahan idelanya. menghabiskan sisa hidup dengan pria yang dicintai adalah sesuatu yang ia inginkan. Namun, gadis itu punya takdir sial yang mengharuskan nya menikah dan menghabiskan waktu hidupnya...