WARNING!!!! THIS PART FULL OF MATURE CONTENTS
Yoongi masih memaku, mengamati reaksi semacam apa yang akan Dana berikan atas ucapan yang terangkum sebagai sebuah permohonan penuh pengharapan. Mengamati tiap garis wajah wanita yang rautnya nampak begitu kosong namun risau disaat yang bersamaan. Dalam nurani nya sedikit merasa bersalah karena meminta sesuatu yang begitu sulit secara tiba-tiba, padahal Yoongi sendiri sudah bertekad untuk menghargai ketidak siapan Dana untuk ia sentuh, dan telah menetapkan dirinya untuk menyentuh Dana ketika wanita itu yang memang minta untuk disentuh.
Namun rupanya di siang yang nyaris menjelang sore ini, hasrat dan libido seorang Min Yoongi telah berada dibatas kesanggupan untuk ia tahan. Pikiran-pikiran serta halusinasi liar yang biasanya berhasil dikalahkan kini malah balik mengalahkan nya---membuat pria itu menjadi terang-terangan mengungkap bagaimana ingin nya ia menyentuh Dana saat ini juga.
Sedangkan sang wanita yang berada dibawah kukungan Yoongi itu mengerjap lembut, seolah tengah menikmati segala ketegangan yang setiap detiknya justru membuat dirinya merasakan sesuatu yang manis mulai menjalar dalam fantasinya. Terlebih saat melihat Yoongi yang tak hentinya memberi tatapan intens pada mata dan belah bibirnya secara bergantian---menjadikan Dana begitu ingin kembali mengecap rasa manis bibir itu lagi.
Yoongi mendesah pelan. Pria itu melebur sebuah senyuman ketika akal sehat perlahan ia kumpulkan untuk kembali mendominasi kinerja otaknya. Pria itu lantas menyeka untaian rambut Dana dengan lembut, "maaf," katanya, saat ia mulai menyingkirkan tubuhnya dari atas tubuh Dana, "maaf membuatmu merasa tak nyaman."
Yoongi lantas berguling untuk merebahkan dirinya disamping Dana yang masih membeku tegang. Pria itu kembali mengulurkan tangan nya untuk kembali dijadikan bantalan kepala Dana, "sebaiknya kita tidur siang saja, Dan." Ujar Yoongi, yang sebenarnya tengah mencoba mengalihkan kecanggungan juga untuk mendinginkan hasratnya sudah begitu membara---karena Yoongi jelas tahu bahwa tak ada yang bisa ia dapatkan dari Dana selain ciuman panas yang sudah untung bisa Yoongi dapatkan.
Yoongi mulai mencoba untuk terpejam. Menarik bantal agar terasa nyama pada kepalanya. Pria itu menaikan lengan sebelahnya untuk menutupi wajah, dengan sebuah hembusan napas kelewat berat yang ia keluarkan---membuat Dana kontan saja merotasi wajah dan memperhatikan sosok disampingnya yang menunjukan raut kacau---yang Dana sendiri mengerti apa alasan nya.
Dalam hatinya Dana jelas punya sekelumit perdebatan. Wanita itu bukan nya mencoba munafik; ia bukan nya tak mengerti akan ada saat-saat semacam ini, pun kebutuhan biologis adalah sesuatu yang memang perlu disalurkan. Dan saat ini Dana bukan pula tidak menginginkan nya. Ia jelas hanya berusa menahan diri untuk tidak terlihat terlalu agresif, berpikir bahwa Yoongi mungkin saja akan menggunakan tak tik lain untuk menggiringya kedalam kenikmatan duniawi---tapi nyatanya pria itu menyerah lebih dulu.
"Yoon?" Dana berucap lirih. Ia sedikit melakukan pergerakan untuk memiringka tubuhnya agar bisa berhadapan dengan Yoongi, "kau tidur?" tanya Dana sedikit berbasa basi, ia jelas tau jika Yoongi masih terjaga lewat desah napasnya yang masih terdengar berat dan tak teratur.
Yoongi yang memang jelas masih terjaga menyingkirkan lengan yang menutupi wajahnya. Merotasi sedikit tubuhnya untuk menilik pada Dana yang tengah menatapnya lekat, "kenapa?" tanya pria itu dengan wajah datar.
Dana mengulum bibirnya sejenak. Ragu-ragu, wanita itu kembali merengkuh tubuh Yoongi dan menenggelamkan kepalanya di dada sang suami, "apa menurutmu ini tidak terlalu terang untuk melakukan itu, Yoon?" Dana mendongak, menatap Yoongi dengan tatapan teduhnya.
Yoongi terang saja mengerutkan kening. Mencoba menjabarkan maksud dari pertanyaan yang terdengar abstrak ditelinga Yoongi, "maksudmu apa yang terlalu terang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way to in Love ✔
Romance🔞🔞🔞 Kim Dana jelas punya mimpi akan kehidupan pernikahan idelanya. menghabiskan sisa hidup dengan pria yang dicintai adalah sesuatu yang ia inginkan. Namun, gadis itu punya takdir sial yang mengharuskan nya menikah dan menghabiskan waktu hidupnya...