25

1.9K 71 2
                                    

"duuuh.... Pusing banget pala gue! Dari tadi di omelin mulu! Panas nih kuping gue!" tasya menggerutu sendiri setelah keluar dari rumahnya pak kyai sambil menggosok gosok telinganya yang tertutup hijab.

Dia dari tadi diomeli  oleh papanya dan juga diceramahi oleh pak kyai. Dia merasa sangat bosan dan kupingnya panas mendengar semua itu. Yang jangan ngulangi lagi lah.. Yang berubah jadi lebih baik lah.. Dan yang paling parah, dia nggak boleh pergi ke korea saat liburan nanti kalo dia nakal lagi. Dia emang udah bilang ke papanya kalo lagi liburan, dia pengen ke korea dan harus dituruti dengan orang tuanya dan dia kesana sendirian. Dia pengen ngerefresh in otaknya tanpa ada gangguan apa pun dari siapapun.

Dengan menarik kopernya menuju kamarnya, dia tidak henti hentinya menggerutu sampai banyak santriwati yang melihatnya dengan tatapan yang aneh dan tasya bodo amat dengan mereka.

"wa'alaikumsalam ukhti.. " jawab seorang santriwati saat tasya masuk tanpa salam ke dalam kamar.

"nggak ada yang salam ukhti... Jadi nggak usah dijawab" jawab tasya dengan nada mengejek. Dan dia langsung melemparkan kopernya ke kasur dengan sembarangan.

~~~
Setelah sholat magrib, seperti biasa para santri dan santriwati mengikuti pelajaran diniyah sampai datang waktu sholat isya'.

"jadi... Antum pasti tau bagaimana cara menutup aurat dengan baik kan?" tanya ustadzah setelah selesai menjelaskan tentang pentingnya menutup aurat.

"na'am ustadzah..." jawab santri dan santriwati dengan semangat. Terkecuali santriwati yang duduk dipaling pojok dengan bersandar pada tembok sambil menutup mata, siapa lagi kalau bukan tasya.

"anti yang ada di paling pojok??" panggil ustadzah kepada tasya, tapi tasya tetap saja tidur dengan nyenyak.
Lalu ustadzah itu mengode pada santriwati yang duduk dekat dengan tasya sontak santriwati itu faham dan segera membangunkan tasya.

"apaan sih? Ganggu aja! Pergi sana!" bentak tasya sambil tetap menutup mata.

Semua santri dan santriwati disitu geleng geleng kepala sambil mengelus dada dan mengucap 'astagfirullah' tak terkecuali ustadzah yang sedang mengajar.

"ukhti.. Ayo bangun... Ustadzah manggil ukhti" santriwati itu masih berusaha membangunkan tasya dengan lembut.

"apaan sih.. Gue lagi mager!"

Lalu ustadzah itu mendekati tasya dan mendekatkan mulutnya ke telinga tasya. "ASSALAMUALAIKUM!"  teriak ustadzah itu. Sontak membuat tasya kaget dan membuka matanya.

"anti maju ya... Silahkan menjelaskan apa yang saya jelaskan tadi" kata ustadzah itu dengan senyuman. Tapi tasya masih bingung mau ngapain karena dia masih belum sadar 100%.

"ayoo silahkan.." kata ustadzah itu dengan menggerakkan tangannya seperti orang yang mempersilahkan.

Lalu tasya berdiri dan berjalan kedepan dengan pelan pelan karena kakinya yang masih sakit. Lalu disusul oleh ustadzah itu.

"anti kenapa kok pincang?"

"habis ada insiden bu" jawab tasya dengan enteng.

"habis tawuran lagi?"

"ini mau jelasin tentang apa bu? Nanti keburu isya'.. " tasya mengalihkan pembicaraan karena dia tidak mau menceritakan kejadian itu.

"ooo.. Iya saya lupa, tentang pentingnya menutup aurat" 

Dalam fikiran tasya adalah mencari cari apa makna dari kata aurat sambil mengetuk ngetuk dagunya.

"kok malah berfikir?" tanya ustadzah.

"emmm.. Aurat itu apaan ya bu?" tanya tasya sambil nyengar nyengir dan ditertawai oleh semua santri dan santriwati yang ada disitu.

Skenario AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang