46

1.5K 60 4
                                    

Tasya hari ini hanya duduk manis didepan laptopnya kadang sambil senyam senyum sendiri, kadang juga nangis, dan kadang mukanya serius. Apa lagi yang dia lakukan selain nonton drakor? Kalo diliat liat, tasya itu orangnya urak an, tapi dia tetep aja anak perempuan yang suka nonton drakor. Sudah beberapa jam dia menonton drakor dan dia sudah mulai bosan.

Dia mematikan laptopnya dan keluar dari kamar untuk menghampiri mamanya yang sedang nonton tv.  Tasya langsung duduk disamping mamanya yang sedang asik menonton sinetron sambil makan camilan.

"ma"

"kenapa?"

"bosen"

"yaudah disini aja sama mama, itu sinetronnya bagus loh"

"masih bagusan drakor lah... Mama mau aku tunjukin drakor?"

"nggak usah lah, mama lebih suka sinetron yang asli dari Indonesia"

"elleh... Kalo aku tunjukin drakor pasti mama bakal ketagihan"

"terserah kamu deh"

"tapi ma, kapan aku ke korea? Liburnya kan masih panjang, bosen dirumah terus"

"tanya aja sama papamu" 

"ihh.. Tapi, kalo ke korea nanti aku ngajak temen ya ma?"

"siapa? Temen temen kamu yang kemaren kesini?"

"ya enggak lah ma.. Aku pengen ngajak temen dari pondok ma, yang dulu mama sama papa pernah njenguk bapaknya di rumah sakit"

"oooo...  Iya iya.. Mama inget, kalo mama sih boleh boleh aja, tapi nggak tau ya kalo papa"

"huft... Mama nyebelin" lalu tasya beranjak ke halaman belakang rumahnya sambil bermain gitar dan menyanyikan lagu kesukaannya yaitu Billionare yang dipopulerkan oleh Bruno Mars, walaupun itu lagu lama, tapi dia tetap suka dengan lagu itu.

***
Setelah sholat maghrib tasya membaca Al - Qur'an, walaupun hanya membaca surat surat pendek yang ada dalam juz 30. Dia tetap membaca Al - Qur'an walaupun hanya sedikit karena dia tau, bahwa membaca Al - Qur'an itu adalah ibadah, dan setiap satu huruf akan mendapatkan 10 pahala. Dia baru tau tentang itu karena mondok, alhamdulillah.. Sedikit perubahan dari sifatnya saja itu sudah membuat orang tuanya sangat bangga.

Setelah selesai membaca Al - Qur'an, tasya mengambil handphonenya dan pergi ke dapur karena dia lapar. Saat sudah berada di dapur, ternyata tidak ada makanan apa pun di atas meja makan.

"kok nggak ada makanan sih" lalu tasya mencari cari makanan di kulkas ternyata juga tidak ada. Dia langsung mencari mamanya. Saat tasya keluar dari rumah, ternyata mamanya sedang duduk dibangku teras rumahnya sambil melihat kearah laptopnya dengan serius.

"Ma!" kata tasya sambil memegang pundak mamanya.

"ih tasya! Ngagetin mama aja deh!" kata mamanya tasya sambil mengelus dadanya.

"mama ngapain disini? Mama liat apa?" tasya lalu melirik laptop mamanya dan ternyata..

"mama nonton drakor ya?! Waaah diem diem mama nonton beginian... Katanya suka sinetron indonesia.. Kok sekarang tontonannya lain?"

"apaan sih, mama kan cuma kepo"

"bagus kan drakornya? Judulnya apa ini ma?"

"biasa aja, nggak usah kepo deh"

Tasya lalu melirik lagi laptop mamanya.

"ooo.. Ini mah aku udah nonton ma! Bagus banget ma, endingnya nikah, jadi nggak nggantung ceritanya"

"ooo.. Gitu ya?"

"iya, oh iya ma, kok didapur nggak ada makanan sama sekali sih? Aku laper nih"

"iya mama belum belanja bulanan besok aja lah belanjanya mama lagi males"

"ihh...  Mama! Aku laper!"

"kalo laper beli aja makanan sendiri! Nanti juga ada tukang nasi goreng lewat"

"lagi nggak mau nasi goreng ma... Ke mall aja yuk ma, sekalian belanja"

"hadeeh..  Yaudah deh, mama ganti baju dulu, kamu juga!"

"naaah gitu dong ma,, sayang deh" kata tasya sambil merangkul tangan mamanya.

"punya anak kayak gini amat sih"

***
Tasya dan mamanya sudah berada di mall, karena tasya Dari tadi mengeluh lapar, maka mereka pergi ke lantai paling atas untuk mencari makanan yang tasya inginkan.

"makan spaghetti aja ya ma"

"terserah kamu aja lah" 

Lalu tasya memesan 2 spaghetti untuknya dan mamanya.

Setelah selesai makan, tasya dan mamanya menuju ke tempat yang menjual bahan bahan makanan di mall ini. Mereka berbelanja lumayan banyak, bahkan tasya membeli banyak camilan hingga trolli yang ia dorong hampir penuh. Saat tasya menunggu mamanya membayar, tiba tiba ada yang ribut di lantai bawah.
Saat tasya melihat dari atas, tasya melihat ada 3 orang laki laki menggunakan baju serba hitam dan menggunakan topeng, mereka menodongkan pistol dan juga ada yang membawa pisau. Sepertinya mereka adalah perampok.

"ada apa kok rame banget?" tanya seseorang yang mendekati tasya.

"oo.. Itu ada perampok" jawab tasya dengan santai.

"hah?! Astagfirullah haladzim! Cepat panggil polisi dek!" dia sangat panik.

Bukannya tasya tidak mau membantu, tapi tasya tidak mau ikut campur dan mendapatkan masalah. Mengingat beberapa hari yang lalu dia sudah hampir merenggut nyawanya dan juga teman temannya.

"dek! Kamu kok diem aja sih? Cepetan telfon polisi!"

"aku nggak punya pulsa" jawab tasya enteng.

"kenapa nggak bilang dari tadi sih?! Buang buang waktu saja" lalu orang itu tadi meninggalkan tasya.

"siapa suruh minta bantuan gue?" gumam tasya. 

Lalu tasya melihat ke lantai bawah lagi, sepertinya mereka membutuhkan bantuan. Saat tasya memperhatikan, dia sangat terkejut karena para perampok itu menyandra anak kecil. Anak kecil itu terus menangis dan memanggil manggil ibunya. Tapi apa daya, ibunya tidak berani menolong, karena jika ada yang maju satu langkah saja, anak itu akan dihabisi oleh perampok itu.

"BUNDAAA... hiks hiks hiks,, BUNDA..." teriak anak itu sambil menangis kencang.

Tasya yang melihat itu menjadi ragu untuk tidak menolongnya.

'tolong nggak ya? Gue udah males buat yang kayak gini an, kenapa harus sekarang sih?' batin tasya. 

"tasya, kita nggak bisa langsung pulang sekarang, mending kita cari tempat aman aja ya?" mamanya tasya datang menghampiri tasya dengan membawa kantung kresek yang besar dan penuh. 

"iya ma" lalu tasya mengikuti mamanya dan membawakan belanjaannya.

Meskipun tasya sudah berada ditempat yang aman, tapi tasya tetap terganggu dengan suara anak itu yang terus menangis dengan kencang. Hati nurani tasya berkata untuk segera menolong dia, tapi otaknya berkata jangan ikut campur. Itu membuat tasya sangat bingung.

'gimana nih? Kesana nggak ya? Kalo kesana ntar gue kena masalah, kalo tetep disini gue risih masalah ini nggak bakal selesai selesai...  Sshhhhh"

Skenario AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang