Sekarang gue udah ada di dalam ruang BP, dan yang gue duga ternyata benar, si kutil kuda itu yang ngelaporin gue. Alhasil gue dan dia dihukum buat ngebersihin seluruh toilet yang ada di sekolah ini. Bisa bayangin kan gimana rasanya? Apalagi dihukumnya bareng sama si kutil kuda yang nyebelinnya ngalah ngalahin bersin yang nggak jadi.
"lo yang ngelaporin lo juga kena hukumannya,, haha emang enak lo" ledek gue waktu udah ada di luar ruangan.
Si kutil kuda yang udah jalan didepan gue pun langsung membalikkan badan. "dasar lo!" kata dia lalu berjalan lagi.
Saat bel pulang sekolah, gue ngejalanin hukuman gue. Gue bersihin toilet yang berbeda dari si kutil kuda biar gue bisa panggil OB sekolah buat nggantiin gue.
"pak, tolong bapak bersihkan toilet ini sampek bersih, dan ini, uang sebagai rasa terima kasih saya ke bapak karena udah mau ngerjain pekerjaan saya" kata gue sambil memberikan selembar uang berwarna merah ke pak OB itu.
"ohh.. Iya neng, makasih, ini memang sudah tugas saya" kata pak OB sambil menerima uang dari gue.
"yaudah, saya pulang dulu pak"
"oh iya neng, hati hati" gue pun keluar dari toilet sambil tersenyum puas, karena gue nggak perlu capek capek ngerjain hukuman itu. Toh, itu kan tugasnya OB, bukan tugas murid.
Saat gue sedang lewat di koridor sekolah, tiba tiba ada yang jambak rambut gue dari belakang. Sontak gue menghadap ke belakang sambil memegang tangan yang masih menjambak rambut gue.
"woy! apa apaan lo! Lepasin nggak?" kata gue sambil memaksa tangan dia biar lepas, walaupun sakit tapi tetep gue paksa dan akhirnya gue berhasil.
"berani banget lo sama kakak kelas?" kata si cewek yang dadanannya hampir sama kayak si kutil kuda.
"ngapain nggak berani? Sama sama makan nasi aja belagu"
"dasar lo ya! Gue itu atasan lo! Dan gue adalah ketua dari geng geng yang ada di sekolah ini, jadi.. Lo harus tunduk sama gue!"
"dih, gaya kek gini jadi ketua dari semua geng yang ada di sekolah? Ck.. Najis" kata gue sambil berkacak pinggang dan memperhatikan cewek ini dari bawah sampek atas.
"beraninya lo ngelawan gue!" dia mencengkeram kerah gue, tapi gue tetep nggak takut, gue tetep senyum, tapi yang meremehkan.
"berani"
"setelah lo bikin sonia basah kuyup pake air comberan, gue nggak bakalan bikin hidup lo tenang!"
"ooo jadi si kutil kuda itu temen lo?? Pantesan aja, suka cari masalah"
"udah lah bel, hajar aja" kata temennya si bel bel itu, bel sekolah kali ya.
"kali ini gue nggak akan bertindak, mungkin di saat saat yang tak terduga" kata dia sambil menatap temannya itu, lalu menatap gue lagi, "jadi, lo harus siap siap terima kejutan dari gue, yaudah guys, yuk cabut" kata dia pada 3 temannya yang setia mendampingi lalu pergi meninggalkan gue.
"dih, ngapain siap siap, sekarang kalo mau berantem gue bakal ladenin, dasar cemen" gerutu gue sambil berjalan.
______________________________________
Terus baca ceritaku ya.. Jangan bosen bosen😁
Jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah dan juga comment ya.. Biar author tambah semangat bikin ceritanya😊
Terima kasih 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Allah
Teen FictionTasya adalah seorang anak gadis yang cantik, pintar, dari keluarga terpandang, semua fasilitasnya terjamin, tapi sayangnya dia adalah anak yang kurang perhatian dari orang tua, sehingga dia menjadi anak yang nakal, pemalas, pemberontak, dan tidak p...
