81

1K 38 0
                                    

Satu minggu sudah terlewati. Semuanya sudah harap harap cemas dengan nilai yang akan diperoleh dengan hasil usaha belajar mereka semua. Hari ini adalah hari pembagian raport di pondok pesantren ini. Semua wali murid sudah duduk manis di dalam aula sambil menikmati pertunjukan yang sudah disiapkan oleh pesantren. Pada hari ini juga, semua santri dan santriwati berada di dalam aula untuk menunggu hasil dari ujian dan juga class meeting yang masih belum diumumkan.

"Tasya, kamu kok belum siap sih?" tanya Rahma yang melihat Tasya rebahan di kasurnya sambil mengotak atik laptop.

"gue tampilnya kan masih entar... Masih ada 1 jam lagi, santuy napa" jawab Tasya. Yap, hari ini Tasya harus menyanyi di depan semua wali murid dan teman teman se pesantren. Dia akan duet bareng sama Steven.

"walaupun gitu kamu harus siap siap dulu.. Kamu nggak butuh latian?"

"udahlah... Lo nggak usah ngurusin gue... Gue udah pasang alarm kok.. Jadi ntar kalo alarmnya udah bunyi, ntar gue langsung mandi terus baru deh dandan"

"terserah kamu aja deh" Rahma yang udah kesel, langsung pergi meninggalkan Tasya.

"yeee gitu aja kesel" ejek Tasya saat Rahma sudah pergi. 

~~~
Tasya dan Steven sudah siap di belakang panggung untuk menunggu giliran naik ke atas panggung.

"Stev, mereka dateng nggak?" tanya Tasya kepada Steven yang duduk tak jauh darinya.

"nggak tau ya, soalnya gue nggak bawa hp, jadinya nggak tau deh mereka dateng apa nggak"

"ooo... Sekarang lo udah tobat ya? Makanya nggak bawa hp"

"iya dong, sekarang gue udah tobat"

"iya waktu di pondok tobat, waktu dirumah balik lagi" ledek Tasya.

"yeee.. Tau aje lo" kata Steven sambil mencolek Tasya dengan ujung gitarnya.

"Eh, siap siap sana! Kalian udah mau tampil!" perintah Jasmine.

"Dih ngegas, kalo nyuruh orang caranya nggak gitu maemunah!" kata Tasya sambil melengos begitu saja di depan jasmine,diikuti juga dengan Steven.

"Baiklah, acara selanjutnya adalah tampilan dari Ukhti Tasya dan Akhi Steven, yang akan menyanyikan lagu Love Your self" kata pengisi acara yang mempersilahkan Tasya dan Steven untuk naik ke panggung.

Saat Tasya dan Steven sudah naik keatas panggung, para penonton langsung bertepuk tangan dan menyoraki mereka. Steven langsung mengambil gitarnya dan duduk di tempat yang sudah disediakan. Setelah mereka siap, Steven langsung memainkan gitarnya dan beberapa saat kemudian Tasya mulai menyanyi. Semua orang memperhatikan dan menikmati suara merdu Tasya.

'Subhanallah.. ternyata suaranya Tasya merdu banget, enak banget ya jadi dia, anaknya orang kaya, cantik, pemberani, punya bakat banyak, iri banget sama dia' batin Jasmine.

"Kenapa? Lo iri sama dia? Helleh.. nyanyi gitu doang gue juga bisa kali" kata Kiandra seakan akan bisa membaca pikiran Jasmine.

"Eh, e..enggak tuh! Ngapain juga aku iri sama dia" jawab Jasmine.

"Hm" jawaban singkat dari Kiandra yang sudah tau apa yang Jasmine pikirkan. Sudah terlihat jelas dari wajahnya yang nampak sangat kagum dengan Tasya.

~~~
Tasya dan Steven sudah selesai tampil. Mereka mendapatkan banyak perhatian dari seluruh penonton.

"Waaahh... Kalian keren jiddan (banget) tampilnya" puji Rahma yang ada di belakang panggung.

"Alah B aja" jawab Tasya.

"Kamu mau nggak masuk ekstra qiro'at?? Kalo punya bakat kayak gitu kan lebih baik dikembangkan, bukan cuma di musik musik kayak gitu, tapi dalam bidang agama juga bisa kan? Selain keren, dapet pahala lagi! Gimana?" Rahma menawarkan ekskul qiro'at.

"Qiro'at??"

"Iya" jawab Rahma sambil mengangguk anggukkan kepalanya.

"Nggak ah! Gue baca Al Quran aja masih belum lancar malah lo suruh ikut Qiro'at" Tasya langsung kembali ke kamarnya.

"Ya Allah... Berilah dia hidayah, Amiin"

~~~
Saat Tasya baru saja membuka pungi kamarnya, tiba tiba...

"Surprise!!!!!!!" Tasya yang kaget langsung memegangi dadanya. Tanpa mengatakan apa apa, Tasya langsung masuk kedalam dan mengunci kamarnya.

"Loh, kok dikunci? Mau ngapain?"

"Eh! Kalian kalo mau berkunjung nggak gini juga kali! Ntar kalo ketauan gue yang bakal kena g*bl*k!" Tasya ngomel ngomel tapi suaranya dikecilkan.

"Lagian tadi kita udah mau masuk aula, tapi nggak boleh sama yang jaga, padahal niat kita baik, yaudah kita langsung kesini aja"

"Sekarang kalian keluar! Lagian gue lusa juga bakal pulang ke rumah, ayo gue yang nuntun!"

Tasya memimpin mereka untuk keluar dari kamarnya.

Tok Tok Tok
"Siapa didalem? Gue mau masuk! Ngapain dikunci sih?!" Terdengar suara dari luar kamar.

Tasya langsung terdiam dan menyuruh orang orang yang di dalam kamarnya yang tak lain adalah Rizal, Reno, Dika, dan Kevin untuk diam juga.

"Duh, gimana nih? Kalian sih ngapain ke kamar gue segala sih???" Kata Tasya dengan suara berbisik.

"Ini idenya Kevin, bukan ide gue!" Sanggah Rizal.

"Loh, kok kayak ada suara orang laki laki ya?" Jasmine yang ada di depan kamar langsung menempelkan telinganya ke pintu.

Plak! Tasya menampar bibir Rizal.
"Lo tu laki! Suara Lo ngebass nj*ng! Nggak usah ngomong!"

"Siapa yang didalem??? Kalo nggak keluar bakal gue dobrak pintunya!"

"Satu!" Jasmine mulai menghitung.

"Dua!"

"Tiga!"

Brakk! Tanpa basa basi Jasmine langsung mendobrak pintunya.

"Astaghfirullah Haladzim!!!!" 

Skenario AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang