21

2.2K 76 0
                                    

Suara deru motor terdengar jelas di telinga anak anak yang sedang berkumpul di tempat tongkrongan.
Motor itu berhenti tepat didepan anak anak itu dan tetap duduk di motornya. Saat orang yang duduk di motornya itu membuka kaca helmnya, sontak membuat anak anak yang sedang bersantai langsung berdiri.

"ngapain lo disini ha?" tanya salah satu anak tadi.

"mana bos kalian?" tanya anak yang duduk di motornya.

"dia nggak ada disini! emangnya ada apa?"

"ooo.. Nggak disini ya..  Yaudah gue mau kerumah dia"

"heh! Ngapain lo kerumah Steven?! Lo mau cari masalah?! Nggak bosen bosen ya lo cari masalah sama Steven!"

"apa salahnya seorang sahabat berkunjung ke rumah sahabat karibnya?" kata Kevin sambil senyum jahat.

Yup, Kevinlah yang datang ke tongkrongan Steven,yang kebetulan hanya ada Rizal, Roni, dan Dika.

"sahabat karib model apaan lo ha?! Sahabat penghianat iya!" kata Dika.

"gue nggak peduli apa yang lo omongin, dan sekarang gue mau kerumah Steven" kata Kevin lalu dia langsung menancap gas dan mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi.

"ayo kita susulin!" kata Dika.

Lalu Dika, Roni, dan Rizal cepat cepat mengambil motornya masing masing dan segera menyusul Kevin yang menuju rumah Steven.

***
Terlihat didepan matanya seorang anak perempuan seumuran dengannya sedang mengotak atik handphone miliknya. Dia masuk dengan pelan dan tanpa suara ke kamar itu.

Dan dia segera membekap mulut anak itu, anak itu sempat meronta tpi tak lama kemudian anak itu sudah lemas dan segera dia menyeretnya keluar kamarnya dan membawanya pergi dari kawasan komplek itu.

***
Setelah Roni, Rizal, & Dika sudah sampai didepan rumah Steven, ternyata tidak ada motor Kevin. Mereka pun langsung mengetok pintu rumah Steven. Dan tak lama kemudian mamanya Steven membukakan pintu.

"eh.. Tante" kata Dika sambil menyalimi tangan mamanya Steven, Roni dan Rizal juga menyalimi.

"kok kalian tumben kesini.. Mau nyari Steven ya? Ayo masuk dulu! Tante panggilin Steven ya" kata mamanya Steven lalu masuk dan memanggil Steven.

Rizal, Roni, &  Dika yang sedang duduk di Sofa ruang tamu Steven langsung melihat siapa yang datang menghampiri mereka. Dan tanpa mereka tebak, Steven yang datang dengan wajahnya yang seperti habis bangun tidur.

Steven langsung duduk dengan malas di Sofa.

"ngapain kalian malem malem main kerumah gue?"

"kita tadi ngikutin Kevin stev.. Katanya dia mau kerumah lo! Tapi waktu kita udah disini, ternyata dia nggak ada.. Padahal dia tadi juga menuju kesini" jelas Dika.

"lo salah liat kali...  Orang dari tadi nggak ada dia disini" Kata Steven dengan santai.

"salah liat gimana sih stev! Orang dia tadi dateng ke tongkrongan!"

"yang bener?"

"he'em..terus kalo dia nggak kerumah lo,, kemana dong?"

"ya nggak tau gue..  Gue mah bodo amat sama apa yang dia lakuin"

"jangan jangan dia kerumah tasya" jawab Rizal asal asalan.

"ya nggak mungkin lah.. Dia kan nggak tau rumahnya tasya" jawab Steven.

"lo bilang nggak tau? Kan dulu dia sahabatan sama kita.. Dan dia juga pernah  nganterin tasya pulang kerumahnya waktu habis di tongkrongan dulu kan? Mungkin aja yang dibilang Rizal itu bener" kata Roni.

"iya juga ya.. Yaudah gue telfon tasya aja deh.. Biar tau yang pasti" kata Steven lalu mengambil hpnya di kamarnya yang ada di lantai atas dengan santai.

Setelah beberapa menit Steven tidak kembali ke ruang tamu, tiba tiba dia datang dengan wajah yang cemas dan marah.

"gimana stev?" tanya Roni.

"bener kata si Rizal.. Kevin dateng kerumah tasya dan dia nyulik tasya"

"hah?! Waaah dasar cecunguk itu! Terus dia bawa tasya kemana?" tanya Dika.

"gue juga nggak tau.. Waktu gue tanya dimana, telfonnya langsung dimatiin"

"kira kira dimana dia nyembunyiin tasya?" tanya Rizal sambil menempelkan jari telunjuknya ke dahi seperti orang yang sedang mencari ide.

"kita ke tongkrongan dia sekarang!" kata Steven langsung mengambil kunci motornya dan bergegas ke tempat tongkrongan Kevin. Dan disusul oleh Rizal, Roni, dan Dika.

Steven melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Hatinya sangat bercampur aduk, antara amarah dan juga cemas. Berani beraninya kevin menculik tasya yang sangat berharga di hidupnya itu, jika tasya kenapa kenapa dia tidak akan selamat.

Setelah beberapa menit, mereka sudah sampai di tongkrongan kevin.
Ternyata...

"kok....

Skenario AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang