Semakin runyam

14K 306 2
                                    

"Tentu saja dari hari pertama masuk ke sekolah ini. Adrian yang memberitahuku." ucap Kirana dengan bangga.

"Apa ?! Sir Adrian ???" Sinta sangat kaget mendengarnya.

Permainan macam apa ini ??? Batin Sinta.

Flash back on

"Ada angin apa sehingga tiba - tiba kau menunjukkan batang hidungmu ?"

Kirana berhenti melangkah mendengar hal itu. Terlihat Adrian baru turun dari mobilnya dan bersandar disana.

"Adrian ? Kau juga guru disekolah ini ?" Kirana sedikit terkejut.

"Lama tidak bertemu. Apa kau kesini untuk meminta Ferdy kembali ?" ucap Adrian sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Bicaramu lancang. Tapi itu benar. Kudengar ada dua guru tampan disekolah ini. Rupanya kau yang satunya. Dari dulu hingga sekarang kalian selalu saja bersaing."

"Itu hal biasa. Apa kau tahu kalau Ferdy berpacaran dengan siswi di sekolah ini." Adrian tersenyum menyeringai sambil membuang muka.

"Jangan asal bicara kau Adrian !?" Kirana tidak percaya.

"Awalnya aku hanya menduga. Tapi itu jadi fakta, saat upacara berlangsung tadi aku melihat mereka berciuman di UKS."

Cih !!! Kirana membanting lengannya. Dari berita yang ia dengar Ferdy tak pernah punya pacar setelah putus darinya. Tapi mengapa sekarang ???

"Mungkin Ferdy hanya bermain - main ?" Kirana menenangkan hatinya sendiri.

"Aku akan membantumu dengan sukarela."

"Untuk apa ?" Kirana menaikkan sebelah alisnya.

"Haha. Aku sekarang sudah tidak berminat lagi kepadamu. Aku hanya ingin membuat Ferdy merasakan apa yang aku rasakan." Adrian terkekeh

"Kata - katamu terlalu to do poin. Tapi terimakasih sebelumnya. Sampai jumpa."

Flash back off

Jadi...??? Selama ini Sir Adrian bersikap baik padaku hanya karena ingin balas dendam pada Ferdy ? Aku memang bodoh. Harusnya aku menuruti perkataan Ferdy waktu itu. Aku memang tidak ada perasaan apapun kepada Sir Adrian tapi aku tetap kecewa kepadanya.

"Kan kamu sudah aku nasehati dari awal Sinta... Dan sekarang terbukti kan? Apa kau tidak curiga pada Adrian yang begitu baik padamu? padahal ia sama sekali tidak pernah mengajar kelas XII. Tapi sayangnya kau terlalu polos untuk hal itu."

Kirana menaikkan kedua alisnya lalu pergi meninggalkan Sinta karena bel sudah berbunyi.

Sinta berjalan perlahan dengan tatapan kosong dihiasi dengan air mata yang menetes.

Sinta kecewa karena selama ini ia merasa dipermainkan lalu ditinggalkan begitu saja. Sinta merasa begitu rendah dan begitu bodoh.

Tiba - tiba dua orang menarik Sinta masuk ke gudang. Saat sudah masuk, ternyata sudah ada enam orang wanita yang menunggu disana.

"Lihat betapa jalangnya wanita ini !!!"

"Belum puas menjadi asisten Pak Santo, sekarang kau juga mendekati Sir Adrian, hah ?!"

"Dasar wanita penggoda !!!"

'Bruuuukk'

Sinta tersungkur karena siswi - siswi itu mendorongnya dengan kuat. Sebenarnya Sinta bisa saja melawan mereka satu persatu. Tapi entah mengapa Sinta ingin memilih diam saat ini.

Salah satu dari mereka melayangkan tangannya. Sinta pun menutup matanya.

"Braaaaakkkkk"

Sir Adrian mendobrak pintu.

Cinta Terlarang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang