Cemburu

17.9K 349 0
                                    

WARNING !!! 🔞🔞🔞
Dedek yang polos dan imut, harap bijaksana ya ;)

"Ehem."

Aku mengenali suara itu.
Saat aku menoleh, tubuh tegapnya tepat ada dibelakangku, berdiri sambil menyilangkan tangannya dan tersenyum paksa.

"Bukankah jam istirahat aku memintamu menghadapku?" ucap Ferdy menatap tajam mataku, lalu membalikkan badan dan segera pergi.

"Sir, maaf aku duluan." Sir Adrian hanya tersenyum.

Aku langsung menyusul Ferdy. Tapi postur tubuhnya yang tinggi membuat langkahnya terlalu cepat. Lain dengan aku yang bertubuh pendek.

Saat aku baru mau mengetok ruangan Ferdy, pintu itu terbuka dan aku ditarik dengan kasar kedalam. Ferdy menutup pintu dengan keras dan menguncinya, lalu menyandarkanku di pintu itu.

"mmmmpphhhh"

Ferdy melumat kasar bibirku. Aku ingin mendorongya tapi dengan sigap Ferdy menaikkan kedua tanganku ke atas dan menggenggamnya dengan satu tangan.

'tok tok'

"Pak Santo ? Ada ?"

Karena terkejut Ferdy menghentikan aksinya. Dan aku malah cemberut karena Bu Kirana lah yang mengetuk pintu.

Mataku terbelalak ketika Ferdy malah membuka kancing seragam sekolahku. Aku membuat ekspresi yang mengisyaratkan bahwa jangan lakukan itu. Namun, ia tidak mengindahkannya.

Jilatan dan kecupannya yang menjelajahi leher dan dadaku membuatku mengelinjang. Aku memejamkan mata dengan rapat dan menutup mulutku dengan kedua telapak tangan untuk menahan desahan yang hendak keluar.

"Ferdy ?"

Sial ! Ternyata Bu Kirana masih di depan pintu yang aku sandari. Sementara Ferdy mengeluarkan payudaraku dari bra pink yang berenda dan meremasnya pelan sembari mendekatkan wajahnya. Aku menatapnya sayu sambil menggelengkan kepala. Tapi ia malah tersenyum menyeringai di tengah nafasnya yang memburu.

Terdengar beberapa hentakan kaki dan hentakan itu berhenti tepat di depan pintuku.

"Eh ? Bu Kirana ? Kami mau menemui Pak Santo. Mau menyerahkan tugas remidial."

Astaga... Ada yang datang lagi ?!

"hhhmmpphh"

Aku bersusah payah menahan desahanku karena Ferdy menjilat dan menghisap kuat payudaraku bergantian dengan sesekali memilinnya. Ia membuatku menggelinjang ketika ia menghimpitkan payudaraku satu sama lain dan bersamaan mengulum putingnya yang menciptakan rangsangan luar biasa sehingga membuat vagina ku membanjir.

"Entahlah. Sepertinya ia tak ada. Sebaiknya coba kalian cek ke ruang guru."

Lalu terdengar lagi beberapa hentakan kaki menjauh. Aku bernafas lega dan Ferdy meremas kuat payudaraku.

"Apa ? Hubunganmu dengan Adrian ? Heum ?" tanya Ferdy dengan nafas terengah - engah.

"Ah...a...aku hanya.."

Belum selesai aku bicara, Ferdy menggendongku dan menghempaskanku di sofa yang ada di ruangannya.

Masih terdengar hentakan kaki lalu lalang yang membuatku tidak berani bersuara, karena ini adalah jam istirahat.

Ferdy mengendorkan dasinya dan membuka kancing kemejanya sambil tersenyum menyeringai melihatku. Lalu ia kembali melumat bibirku lebih liar dari yang tadi dan itu membuatku kewalahan dan kehabisan oksigen.

Disingkapnya rok ku ke atas dan dengan cepat Ferdy menurunkan celana dalam yang kupakai, lalu mengangkat satu kaki ku yang masih memakai sepatu dan kaos kaki ke atas sandaran sofa. Kini keadaanku benar - sudah berantakan.

Cinta Terlarang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang