Cinta Terlarang [END]

Pertunangan

Sinta pov

Ku tatap diriku di depan cermin. Aku sengaja memakai gaun hitam seksi yang menunjukan belahan payudaraku agar calon tunanganku itu tidak menolakku.

Sudah cukup aku dipermainkan oleh cinta. Mempunyai suami yang mapan sudah bisa membuat hidupku nyaman. Paling tidak aku bisa belanja sepuasnya, hidup tenang, dan bersenang - senang. Suamiku mencintaiku atau tidak itu urusan belakang.

***

Dua keluarga sudah berkumpul di kediaman besar keluarga mempelai laki - laki. Tapi, calon tunanganku itu tak kunjung datang. Apa kali ini aku akan dipemainkan kembali ? Aku menunduk, berusaha menahan air mataku yang akan jatuh.

"Maaf terlambat." Aku mengenal suara itu. Saat aku mendongak,

"Ferdy ?"

baru kali ini aku melihatnya memakai setelan jas yang begitu mewah. Ia begitu tampan serta elegan, dan itu membuatku tetegun sejenak.

Sontak kedua keluarga terkejut dan kemudian mereka tertawa.

"Kalian sudah saling kenal ?"

"Baguslah kalau begitu."

Aku tak mendengar yang diucapkan mereka. Aku hanya belum bisa percaya dan bingung dengan keadaan ini.

Pertunangan pun dilaksanakan. Sedangkan aku hanya diam saja sepanjang acara.