First All

29.4K 413 2
                                    

WARNING !!! 🔞🔞🔞
Dedek yang polos dan imut, harap bijaksana ya ;)

Pak guru dengan cepat memakai celana pendeknya dan berlari. Beberapa detik kemudian ia membawakanku segelas air. Langsung ku rebut gelas itu dan meminumnya sampai habis.

"Hahaha..." pak guru tertawa geli melihat yang apa yang kualami.

"Kalau tahu jadinya begini aku tidak akan merawatmu tadi !" aku mengomel kesal.

"Ya... Aku minta maaf." aku masih cemberut dan melengos.

"Kau sangat berbakat. Baru pertama kali tetapi seperti sudah mahir." bisiknya di telingaku.

Mukaku memerah. Aku sangat malu.

Dengan sigap Pak guru menggendongku dan memindahkanku duduk di ranjangnya. Pak guru mendekat ke telingaku.

"Terimakasih, tadi enak sekali. Sekarang giliran aku yang memuaskanmu, sayang."

"Ta... Tapi..."

"Kau percaya padaku, bukan ?"

"Iya..."

Wajahnya mendekat. Seketika bibir kami bersentuhan. Kali ini ia melakukannya dengan lembut. Dikecupnya bibir atas dan bawahku bergantian. Aku sendiri hanya menerima.

"Belajarlah tuk membalas ciumanku, sayang."

Aku mencoba balik mengecup bibir atas dan bawahnya bergantian. Baru ku tahu dengan begini aku bisa mengambil nafas. Pak guru melepas pangutannya.

"Kau cepat pintar."

Setelah mengucapkan itu Pak guru langsung beralih mengecup leher dan lenganku sembari melepas jaket yang aku pakai. Dia dengan leluasa menjamahi leher dan lenganku karena aku sekarang hanya memakai tanktop.

"Mmmmhhh Pak guru..."

Pak guru menghentikan aksinya.

"Saat ini panggil aku Ferdy sayang... Ferdy..."

Dia langsung merobohkan badanku diranjang dan menyingkap tanktop yang ku pakai sampai ke atas hingga bra hitam ku yang berukuran 38 kelihatan.

Pak guru terngangah melihat payudaraku yang putih dan bulat sedang berdesakan karena terkurung di dalam bra hitam. Aku malu sekali. Kumiringkan kepalaku ke kanan. Menutup mulutku dengan kepalan tangan dan memejamkan mata.

Tiba - tiba Pak guru kembali melumat bibirku sambil menekan kedua puting payudaraku dari luar bra dengan kedua jempolnya.

Aku menggeliat karena merasakan sensasi yang belum pernah aku rasakan. Aku merasa geli dan nikmat. Dan itu seperti menjalar ke vaginaku yang membuatnya jadi seperti kesemutan.

"Kau sensitif sayang. Baru ditekan dari luar saja putingmu sudah mengeras." Pak guru berbisik nakal. Aku jadi sangat malu. Rasanya ingin menyimpan wajah merahku kedalam lemari.

Pak guru menurunkan bra yang kupakai ke bawah. Tentu tak kan naik ke atas lagi karena terhalang oleh payudaraku yang lumayan besar. Aku lihat memang putingku menjadi menjulang tegak dan keras. Dan Pak guru memilin lembut kedua putingku dengan jari jempol dan telunjuknya. Dan ini rasanya lebih nikmat dari yang tadi.

"ahh...mmhhh" Dengan cepat aku menutup mulutku.

Bisa - bisanya aku mengeluarkan desahan nakal seperti itu. Aku sangat malu. Tapi pak guru malah menyingkirkan tanganku.

"Jangan di tahan sayang. Aku suka desahan seksimu itu."

Pak guru mengecupi seluruh bagian payudaraku sambil sesekali meremasnya pelan

"Enngghhh...Fer...dy..."

Lalu kecupan itu beralih ke puting payudaraku.

"aaahhhh... Fer...dy...oohh...mmpphhh...mmmhhh".

Pak guru menyedot, menjilat, dan memilin putingku dengan bibirnya sambil sesekali menggigit ringan. Itu membuatku merasa sangat geli dan nikmat sampai ke area vaginaku.

"ah...aahh....mmmmhhh...aahhh...Ferdy....oooohhhh...aaahhh"

Payudaraku di hisapnya bergantian. Dan ia berhenti. Nafasnya memburu. Ia kembali memilin payudara ku dengan kedua tangannya sambil menatap aku yang berkeringat sedang mendesah karena dia masih memilin putingku sambil terengah - engah.

"mmhh" aku menahan desahanku karena kedua putingku terasa geli karena dipilin olehnya.

"Enak tidak?" ia bertanya dengan wajah berkeringat dan nafas memburu. Aku hanya diam karena aku malu mengakuinya.

"Ayo bilang..." dia makin cepat mempermainkan putingku.

"aakkhhh... E...enak..."

Pak guru tersenyum.

"Pintar, ada hadiah untukmu."

Aku berpikir hadiah apa yang akan dia berikan. Aku terkejut karena dengan cepat ia meloroti jeans dan celana dalamku. Sekarang aku telanjang bulat. Aku terlalu malu sehingga menutupi kemaluanku. Segera ia menggendongku duduk ke tepi ranjang. Ia kembali melumat bibir ku sembari membuka lebar paha putihku dan menaikkannya ke atas ranjang.

Sekarang posisiku sedang mengangkang di tepi ranjang. Pak guru pindah ke lantai. Aku malu dan ingin mengatupkan kembali kakiku tapi dengan cepat didorong kembali kebelakang.

Dia dengan lahap menghisap puting sebelah kanan sambil tangan kirinya melingkar di punggung bawah ketiakku dan memilin puting sebelah kananku sembari tangan kanannya mengocok kuat vaginaku yang basah. Kini seluruh area sensitifku dimainkan secara bersamaan. Menimbulkan kenikmatan yang luar biasa. Mataku terpejam dan kepalaku mendongak ke atas.

"ahh...ahhhh... Ferdy...aahhhhh...mmmhhhhhh..aaaahhhhhh..."

Sungguh rasanya sangat nikmat dan membuat vaginaku semakin banjir. Tak sengaja ku jambak rambut Pak guru. Dan aku merasa ada yang ingin meledak dan itu nikmat sekali. Inikah yang dinamakan akan mencapai orgasme ?

Pak guru semakin mengganas memainkan putingku dan mempercepat kocokannya di vaginaku.

"Ferdy....ahhh...aaahh....aaahhhhh...aaaaahhhhhh"

Tak lama kemudian tubuhku pun mengejang

"aaaaaaaakkkhhhhhh !!!" aku sedikit teriak karena aku merasakan nikmat tiada tara.

Inilah orgasme pertamaku. Aku baru saja dipuaskan oleh guru wali kelasku. Seperti habis lari marathon 10 km, aku terengah - engah, berkeringat, dan lemas akibat permainan tadi.

Bersambung

Cinta Terlarang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang