(18) Arga & Edgar

31 9 18
                                    

"Gue gak pernah berharap kalau lo jadi saudara gue!" teriak Arga.

"Untungnya gue sodara tiri lo. Kalau gue sodara kandung lo, mungkin gue bakal ngabisin lo dari awal." Kata Edgar datar.

"Brengsek lo ya!!" teriak Arga kembali.

"Gue cuman mau sportif."

"Maksud lo apaan, hah?!" tanya Arga, kini ia memegangi kerah baju seragam Edgar.

"Gue suka sama Lisya. Dan gue juga tau, lo juga suka." Edgar pun menghempaskan lengan Arga di kerah bajunya.

---

Rasyid Assegaf adalah nama Ayah dari Arga. Dan, Rasyid Assegaf pun seorang Ayah dari anak laki-laki yang bernama :
Muhammad Edgar Assegaf.

Itu membuktikan, bahwa Arga dan Edgar adalah saudara. Namun, bukan saudara kandung, melainkan saudara tiri.

Edgar adalah hasil dari cinta Rasyid dengan pernikahan pertamanya, yaitu dengan Arsynta. Ibu kandung Edgar.

Sedangkan Arga, ia adalah hasil dari pernikahan kedua Rasyid, yaitu dengan Margaretha. Ibu kandung Arga.

Rasyid pada masa muda, memang sudah menyukai ibunda dari Edgar. Namun, ketika bulan-bulan menuju pernikahannya dengan Synta..

Ia menemukan gadis cantik keturunan Norwegia, siapa lagi kalau bukan Margaretha. Hingga akhirnya, mereka saling menyukai pada pandangan pertama.

Ketika sehari, sebelum pernikahannya dengan Synta terlaksana.. Rasyid malah bersenang-senang dengan seorang wanita keduanya, Retha.

Ia membawa Retha ke dalam hotel. Dan kalian pasti dapat menebak hal apa yang akan terjadi selanjutnya. Ya, Rasyid bercinta dengan Retha.

Hingga sewaktu pagi, Rasyid meninggalkan Retha dalam keadaan telanjang di kasur hotel. Pada saat itu, Retha belum terbangun dalam tidurnya.

Sangat tak tahu malu, ia malamnya menghadiri akad, dan acara resepsi pernikahannya dengan Arsynta. Hingga suatu malam pertama pun sukses di laksanakan olehnya, kepada Arsynta.

Hingga suatu ketika, Retha menghubungi Rasyid karena takut akan kehamilannya di luar nikah. Namun, Rasyid tak dapat di hubungi. Dan akhirnya, Rasyid pun seakan tertelan bumi karena tak dapat di temukan oleh Retha. Ia sangat kecewa.

Usia kehamilan Synta sudah menginjak ke 8 bulan. Rasyid pun sangat menjaga istri tercintanya itu. Namun, di suatu malam..

Rasyid terbayang wajah Retha. Ia di hantui rasa bersalahnya, karena tidak bertanggung jawab atas perbuatannya.

Hingga ketika ia lelah, dan pasrah dengan pemikirannya. Ia pun mengakui perilaku bejatnya kepada istrinya, Arsyinta.

Syinta pun sangat shock. Ia tak percaya dengan kata-kata yang baru di keluarkan oleh suaminya itu. Ia merasa terkhianati. Ia ingin berpisah dengan Rasyid di saat itu juga, namun..

Kehamilannya sudah menginjak usia 9 bulan.

Ketika masuk waktu kelahiran, Edgar dan Arga pun lahir. Mereka ada dari Ayah yang sama, namun terlahir dari Ibu yang berbeda.

Rasyid pun memutuskan untuk mempertahankan pernikahan pertamanya dengan Syinta, dan akhirnya menikahi Retha. Ia jadikan Retha sebagai Istri keduanya.

Arsynta awalnya tak terima akan sikap suaminya tersebut. Namun Ia pasrah, dan akhirnya mengikhlaskan suaminya memiliki istri baru.

Namun Synta menolak untuk satu rumah dengan Retha. Hingga akhirnya, Rasyid tidak menginap dalam rumah yang pasti. Karena terkadang, ia tidur di rumah istri pertama, kadang juga di rumah istri kedua.

Hingga saat ini, Arga dan Edgar menginjak usia remaja.

Orang tua mereka sudah mengikhlaskan jalan hidup mereka, karena perbedaan keyakinan itu.

Rasyid menikahi ibunda Edgar yang memang muslim. Sama sepertinya.

Namun, ketika Rasyid menikahi Retha. Retha enggan merubah keyakinan, hingga Rasyid pun menikahi Retha dalam keadaan jalan kristiani.

Perbedaan itu, tidak menjadi alasan untuk mereka hidup tidak bahagia. Malah karena perbedaan itu, mereka mengerti akan hidup yang damai karena persatuan.

Namun tidak bagi anak-anaknya. Arga dan Edgar.

Kedua laki-laki yang terlahir tampan itu saling membenci, ketika detik dimana mereka mulai memperebutkan gadis manis yang berada di sekolahnya.

Ya, gadis itu adalah Calisya Syafira.

---

"Jedig!!" Arga memukul wajah Edgar.

"Lo perlu denger dan catet dengan baik. Gue gak akan pernah suka, sama cewek yang emang beda keyakinan sama gue." Arga pun mencengkram erat kerah seragam Edgar.

Dan ketika detik-detik tersebut, Lisya pun lewat dan berhenti di tempat itu. Dimana hatinya begitu sakit, ketika mendengar kata-kata yang baru Arga keluarkan dari mulutnya.

Edgar melihat Lisya. Dan ia pun menghampirinya. "Sya, lo ngga-" belum saja selesai mendengar penjelasan Edgar, Lisya pun sudah pergi meninggalkan keberadaan Arga dan saudaranya, Edgar.

"Lo! keterlaluan Ga!" Teriak Edgar.

"Gu-gue.."

"Kalau lo emang suka sama Lisya, akuin aja. Jangan kayak gini ceritanya." Edgar membuang ludah ke sembarang arah. Dan ia pun membalikkan badan, lalu berlari mengejar Lisya.

Arga, ia hanya bisa diam di tempat ia pijak kini. Berdiri dengan pemikiran yang sangat kacau balau.

"Gue bodoh."

~ •×•×• ~

Assalamu'alaikum guys!

Chapter ini bikin panas gak kepayang ya ngga?

Aku gak bermaksud buat membeda-bedakan keyakinan seseorang ya, karena yang aku maksud itu persatuannya itu loh..

Kan, bangsa Indonesia itu tujuannya itu Bhineka tunggal Ika. Artinya : walau berbeda-beda, kita tetap satu tuju. Begitu Bep :)

Ambil hikmahnya okceeh!
Muuuaah😚

Tunggu Chapter 19 yaa :v
Jangan lupa geng,

Follow Instagram aku di :
@lanvntnf
dan, subscribe channel YouTube aku di : Lanvine Traizeta N F
Ya ;)

Thanks guys!

Salam💕

~

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Bandung, 08 Maret 2019.

Salahkah? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang