(21) Pernyataan Pahit

24 8 0
                                    

"Sya.."

"Hm."

"Lo mau kemana? Bukannya kita itu ada kerja kelompok SBK ya?"

"Kerkom apaan, gue ngga tau." Kata Lisya datar.

"Kan 2 minggu yang lalu, lo yang nyepakatin kalau kita masuk ke kelompok teater. Lo lupa?" tanya Arga.

"Hari ini gue ada latihan. Jadi, ga bisa."

"Latihan? Latihan apa?"

"Tari."

"Sejak kapan?"

"Sejak hari ini."

"Te-terus, gimana sama kelompok teater Sya?"

"Lo urus aja sendiri. Ketuanya bukan gue kok."

"Kan, lo tokoh utamanya."

"Di cerita yang bakal kita pentasin itu bukan gue aja tokoh utamanya, tapi Ratna juga."

"Jadi please, ijinin gue hari ini." Lisya pun pergi meninggalkan Arga.

"Lo mau ngehindar dari gue Sya." Arga pun menatap punggung Lisya, yang kini sudah mulai menjauh dari hadapannya.

"Bego! Emang gue tolol apa?!"

"Hari ini kan gak ada latihan teater. Grup aja gak rame, bisa-bisanya lu ngebohongin gue Ga." Lisya pun menutup grup teater di WhatsApp.

"Gue makin kecewa." Kata Lisya dalam hati.

Setelah sampai di sanggar tari..

"Sya. Lo telat 15 menit." Kata Raisya memperingati.

"Iya, tumben lo?" tanya Monica.

"Lo kejebak ama laki ganteng ya di jalan?" goda Nanda.

"Wajahnya lagi badmood tuh, jangan di usilin napa." Kata Raisya.

"Sya, lo tau kan konsekuensinya kalau lo dateng telat?" Tanya Monica.

"Gue tau." Lisya pun langsung mengambil posisi Push Up khusus untuk perempuan. Sama seperti Push Up pada umumnya, namun untuk perempuan lebih istimewa, yaitu dengan di tekuk kan di bagian lutut. Jadi, ketika melakukan gerakan Push Up, di perbolehkan mengenai lantai.

"10 seri." Kata Raisya.

"Hm."

Lisya pun melakukan Push Up sebanyak 10 seri. Perlu di ketahui, jika 1 seri terdiri dari 10 gerakan. Jadi 10 seri, berarti terdiri atas 100 gerakkan Push Up.

"98.. 99.. 100." Lisya pun langsung membenarkan posisinya dengan langsung berdiri. Terlihat keringat berada di dahinya.

"Udah panas?" tanya Monica.

"Sebelum ngelakuin Push Up juga, gue udah panas." Lisya pun mengelap keringat yang berada di lehernya dengan tisu.

"Wih, wih, wih.."

"Berarti, lo lagi ada masalah dong?" tanya Nanda.

"Ga juga." Jawab Lisya.

"Terus kenapa panas? Kenapa ngegas juga ngejawab dari pertanyaan kita tadi?" tanya Raisya.

"Please deh, gue gak mau kalian banyak nanya hari ini." Lisya pun menekankan setiap perkataannya. Terdengar begitu sangat tegas.

"Gue dateng telat ke sini karena ada urusan, terus kalau gue ada masalah, ya itu urusan gue."

"Kita mau langsung aja latihan, atau gue pulang aja." Kata Lisya datar, namun masih ada nada penekanan.

"Sans dong." Kata Monica.

Salahkah? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang