Chapter 29

269 10 0
                                    

🍁 Happy Reading 🍁

Di sekolah pada saat jam istirahat, Adhara dan kedua temannya sedang berada di kantin untuk mengisi perut kosong mereka. Mereka sedang menikmati mie ayam bersama, dengan di temani segelas es jeruk yang penuh dengan es batu. Dari ketiga cewek ini, hanya Meli yang terlihat sangat lahap memakan mie ayamnya, dia seperti orang yang benar-benar kelaparan. Di balik wajah cantiknya, Meli ternyata cewek yang doyan makan tapi tidak bisa gemuk, sebuah kelebihan yang membuat Kinan merasa iri kepada Meli.

"Gue heran, kenapa ini makanan namanya mie ayam?" Kata Kinan heran

"Yaelah nih bocah masih aja nanya, udah jelas-jelas di dalamnya ada ayamnya" balas Meli

"Tapi ini daging ayam"

"Iya trus?"

"Seharusnya mie daging ayam"

"Eh dasar bego!" Umpat Meli karena kesal, Adhara terkekeh mendengar umpatan Meli.

"Saaayang.." panggil Alvin kepada Meli sambil memeluk Meli dari belakang, "makan trus nih kamu, awas gendut loh"

"Gak usah ngeledek deh"

"Hehehe" Alvin nyengir kuda, "mau dong di suapin" Meli pun menyuapi Alvin mie ayam, mereka tidak sungkan-sungkan untuk memamerkan kemesraan mereka di sekolah, selagi itu tidak di depan guru.

Adhara tersenyum simpul melihat dua sejoli yang terkenal akur tidak pernah bertengkar selama berpacaran, dia terkadang harus iri melihat mereka,  terkadang juga dia harus merutuki dirinya sendiri karena terlalu banyak berharap kepada cowok yang bernama Riki. Dia hanya sekedar berteman dengan Riki, tapi masalah selalu datang, lalu bagaimana jika mereka berpacaran? Mungkin tidak bisa bertahan dengan lama.

"Eh dasar Apin, di cariin dari tadi tahunya disini mesra-mesraan sama pacarnya" ucap Danu yang langsung menoyor kepala Alvin

"Apaan sih lo kasuari?" Protes Alvin

Danu tak menanggapi, dia segera duduk di samping Kinan, "eh kita gabung ya? Udah gak ada tempat soalnya"

"Apaan lo udah duduk baru ngomong? Duduk di sebelah gue lagi" kini Kinan yang protes kepada Danu

"Yaudah sih terima aja duduk sama babang tampan, gue juga gak mengidap penyakit menular"

Kinan menatap Danu kesal, ada rasa ingin menyerangnya dengan cakaran mautnya, Kinan terlalu kesal dengan cowok yang memiliki kepedean tingkat tinggi ini.

"Udah gak usah liat-liatan gitu, kalo suka bilang aja" cibir Meli

"Apaan sih Mel? Gak usah resek" tukas Kinan

"Gue sih suka-suka aja sama nih cewek, tapi masalahnya dia gak mau sama gue, dia maunya sama Fachri" ucap Danu

"Kok gue?" Fachri yang duduk di depannya, di sebelah Alvin, merasa tidak terima karena di salahkan.

"Iya emang lo. Gue heran kenapa semua cewek pada suka sama lo? Dan lo selalu masuk ke dalam hubungan sahabat-sahabat lo" Danu meminum es jeruk yang ada di depannya, lalu melanjutkan ucapannya "pertama, hubungan Adhara sama Riki, kedua hubungan gue sama Kinan. Gue gak ngerti sama jalan fikirkan lo, Ri"

"Ya namanya orang ganteng, pasti di kejar-kejar cewek" dengan bangga Fachri mengatakannya, "tapi tetap, gue cuma sayang sama satu cewek"

"Jangan pernah bilang lo masih sayang sama Adhara" Riki berkata cepat.

Adhara (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang