02

5K 168 41
                                    

Hari ini adalah hari dimana saeron dan sehun bertunangan, saeron sedang di rias cantik, semua sudah di siapkan oleh sehun dan itu benar benar matang. Saeron bisa lihat bahwa sehun benar-benar serius akan dirinya. Tapi dia belum bisa mencintai orang yang adaakan menajadi tunangannya ini. Terlebih lagi saeron tahu bahwa sehun itu orang yang posessif.

Saeron menggunakan gaun yang sampai selutut. Dia berjalan menuruni tangga, sehun yang melihat itu kagum dengan kecantikan dan senyuman milik saeron. Mereka sekarang sedang bertatapan. Saeron tidak mengundang siapapun kecuali keluarga dia.

Sudah 1 jam acara ini berlangsung dan sudah 1 jam dimana saeron dan sehun bertukar cincin. Cincin yang diberikan itu sangatlah mahal, sebenarnya saeron ragu menerima cicin itu karna saking mahalnya.

Daritadi sehun sibuk mengenali dia dengan rekan kerja sehun, saeron capek sebenarnya. Dan teman-teman kak daniel juga pada datang.

"saeron lo cantik hari ini" ucap jisung kepada saeron dan hanya di jawab dengan senyuman.

"lo cantik dek" ucap baekhyun

Sehun menatap tajam satu persatu temannya itu dan itu membuat semua teman temannya tertawa.

"haha, sehun lo beneran ga berubah ya, sama aja kaya dulu" ledek jimin

"haha, iya ga ada ubah ubahnya tetep aja posesesif sama paasangannya, liat tu pinggang saeron erat banget gandengnya" ucap jisung sembari menunjuk arah dimana tangan kekar sehun melingkar di pinggang ramping milik saeron.

"diam lo!"

---

Acara sudah selesai saeron tidak pulang kerumahnya melainkan kerumah milik dirinya dan sehun. Dia heran kenapa harus tinggal satu atap dengan sehun, mereka itu baru bertunagan bukan menikah. Saeron tidak bisa membayangkan bagaimana nasibnya kalau dirinya tinggal bersama sehun.

Sehun sudah lama membeli rumah super mewah ini untuk dirinya dan juga saeron. Sehun benar-benar sudah memikirkan ini sejak lama.

"sayang kamu capek kan, kamu ke kamar dulu aja aku mau ke kantor sebentar"

"ke kantor?"

"iya, ada berkas-berkas yang harus aku tanda tangani dan selesaikan malam ini, jangan menunggu ya sayang. Aku pergi" setelah mencium pipi milik saeron sehun pergi.

"ngapain aja gua dirumah segede ini sih, komputer game gua dirumah lagi. Padahal mau mabar sama jihoon"

Saeron menaiki tangga untuk ke kamarnya. Saeron terkejut melihat isi kamarnya yang sudah sangat sangat mewah ini. Sangat besar, walaupun dia kaya tapi ini terlalu mewah buat dia tinggali berdua. Saeron masuk ke dalam kamar mandi, mulutnya tidak henti-hentinya mengucapkan wah. Dia sangat terkagum dengan kemegahan yang dimiliki rumah ini.

Saeron berkeliling meliat semua ruangan ini. Benar saja, setiap ruangan memiliki tempatnya masing, ruang perpus, ruang santai, ruang olahraga, ruang buat belajar, ruang game untuk saeron, dan bahkan ruangan buat saeron temannya bermain pun ada.

Luar biasa. Saeron dengan senang meliat komputer gamenya sudah ada dirumah ini, dengan hati yang senang dia memulai permainananya dengan jihoon, ternyata jihoon sudah menunggu sedari tadi.

Saeron memang terlihat feminim tapi dia jago main game. Hampir larut malam saeron bermain tanpa dia sadari sehun sudah ada di sebelahnya sejak 15 menit yang lalu. Ketika saeron menyadari bahwa ada orang yang memeperhatikan dirinya, pelan-pelan dia ihat ke ara sebelah kiri, dan ternaya itu sehun dia sangat sangat terkejut.

"kak sehun?"

"kamu itu aku suruh istirahat kan saeron. Ke kamar sekarang!" sehun membentak saeron, saron menunduk dia tidak sadar kalau sudah tengah malam begini. Air matanya sudah jatuh. Sehun sadar kalau saeron menangis. Dia langsung menarik dan mememluk saeron.

My Husband Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang