9

1.8K 82 6
                                    

Hampir satu jam mamah sehun didalam, dan baru keluar sekarang. Semuanya di suruh masuk. Saeron masih kepikiran apa yang dikatakan oleh dokter.

Saeron menghampiri sehun yang tengah bingung memandangi kami satu persatu.

"sehun?"

Sehun menoleh ke arah sumber suara.

"kak, ini aku saeron? Kakak ingat?"

"siapa kamu?" sehun menggeleng melihat

Bagaikan disembar petir. Sehun benar-benar tidak mengingatnya sama sekali. Saeron mengeluarkan air matanya tapi langsung di tepisnya air mata itu.

"hai, nama aku kim saeron. Aku kekasih kakak. Tunangan kakak"

"mah, dia ini siapa? Kenapa mengaku-ngaku?"

"sayang, dia benar-benar tunanganmu"

"tidak, aku hanya bertunangan dengan irene kan?"

Saeron kembali merasakan sakit. Tapi untuk kali ini dia akan merasa kuat. Harus. Kenyataan bahwa sehun tidak mengenalinya lebih sakit ketimbang sehun yang berselingkuh dengan irene. Bodoh memang. Hari saeron perih dan hancur, seakan akan tertikam belati yang melesak masuk perlahan-lahan. Sakitnya sampai ke dalam relung hatinya yang paling gelap. Saeron berusaha menahan tangis didepan sehun. Dia kembali tersenyum.

"terus cowok yang ada di belakang itu siapa?" tunjuk sehun pada daniel yang ada di belakang saeron yang melihat adik kesayangannya dengan tatapan nanar lau berlalih pada sehun.

"itu abang nya saeron namanya daniel dan satunya sahabatnya saeron park jihoon"

Mereka berdua melambaikan tangan pada sehun dan tersenyum kikuk.

"ohh daniel, bukannya dia bocah cengeng itu?"

Daniel terkejut dengan apa yang keluar dari mulut sehun, bukan terkejut akan sehun mengingatnya tapi terkejut ketika sehun berkata kalau dia bocah cengeng.

"sialan" umapat daniel kecil hanya jihoon saja yang mendengarnya.

Saeron mengernyitkan dahinya memandangi aneh ke arah sehun, sehun yang menyadari kalau saeron menatap curiga pada sehun menoleh ke arahnya.

"kenapa kau melihatku seperti itu?"

"tidak, tidak apa-apa. Hmm mau minum?"

"hmm, tolong ambilkan?" pinta sehun tidak menoleh pada saeron.

Saeron menuangkan air yang ada pada cerek ke gelas. Keluarga mereka sedang mengobrol di sofa, jihoon sudah pergi karna ada urusan penting.

"diminum"

"hmm"

Sehun memendang kepada sang ibunya.

"mah, kenapa irene belum kesini? Aku merindukannya"

"sayang, irene itu bukan siapa-siapa kamu" jawab mamah sehun sedikit menghela nafas berat dan memijat pelipisnya.

"mamah nglantur yah? Irene itu tunangannya aku"

"terserah lah" ucap sang mamah lalu beranjak duduk. Sang suami hanya mengeleng melihat tingkah konyol sang anak.

Saeron masih diam seribu bahasa. Bagaimana bisa sehun mengingat irene ketimbang dirinya. Saeron tidak menyangka sama sekali.

"kau, siapa nama kau?"

"saeron. Ada apa?"

"bantu aku duduk"

Saeron mengambil remote dan mengatur tempat tidur itu. Sekarang sehun sudah terduduk tapi masih dia lebih memilik melihat ke arah luar tidak tertarik akan pembicaraan keluarganya saat ini.

---

"sayang kami semua akan pulang, saeron akan menjagamu" ujar mamah sembari mengelus sayang rambut sehun.

"kenapa tidak irene? Kemana dia?" ucap sehun dan melihat tidak suka pada saeron.

"dia tidak ada disini. Biarkan saeron yang menjaga mu"

"baiklah" sehun mengela nafas berat ketika ibunya berkata bahwa irene tidak bisa datang.

---

Semuanya sudah pergi tinggal sehun dan saeron saat ini. Saeron sedang menunggu makanan dari jihoon. Dia lapar. Sehun belum bisa makan saat ini, dia diperbolehkan makan besok pagi.

Cklek!

"sae, ini makananmu. Jangan telat makan. Jika butuh apa-apa hubungi aku. Dan ah.. dia mencarimu"

Saeron tahu siapa yang mencarinya bahkan pesan dan telfon dan cowok itu tidak henti-hentinya masuk. "jangan bilang apa-apa. Dan terimakasih"

"sama-sama. Aku pergi"

Sehun hanya memandangi interaksi dua insan itu. Dia mengernyitkan dahi ketika jihun berkata ada yang mencarinya dan saeron menghela nafas dan malas.

"sehun aku makan dulu"

"terserah"

Saeron sangat frustasi sekarang. Kenapa tidak? Pertama sehun tidak mengingat siapa dia dan apa hubungannya dengan sehun. Kedua, sehun mengingat siapa keluarganya dan bahkan jihoon dia mengenalinya. Ketiga, kenapa harus irene? Bahkan masalah kemarin belum selesai sekarang timbul masalah lagi. Keempat, sehun lebih sangat dingin.

.

.

.

.

Tbc



ihh kak kok pendek? karna ga panjang makanya pendek. hehe

lagi buntuu soalnyaaa

My Husband Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang