Setelah selesai ujian pertama saeron tidak pulang dengan jinyoung maupun sehun, saeron menolak mentah-mentah untuk pulang dengan mereka, saeron pulang bersama jihoon. Dia tidak langsung pulang melainkan pergi main ke taman bermain bersama jihoon. Sehun dan jinyoung tentu saja ikut di belakang mobil sehun.
Sekarang mereka sudah sampai ketaman bermain tersebut, jihoon ingin masuk rumah hantu tapi saeron sedikit takut, sehun dan jinyoung melarang keras itu.
"hun lo apa-apaan sih pakai masuk rumah hantu segala. Uda tau saeron ga bisa masuk rumah hantu!" marah jinyoung.
"ga ada masuk rumah hantu! Calon istri gua ga suka!"
"kata siapa aku ga suka! Yaudha ayo masuk hun"
Saeron menarik tangan jihoon ke dalam rumah hantu, suasana didalam benar-benar mencekam, saeron sebenarnnya takut memasuki rumah hantu ini. Gelap hanya sedikit cahaya yang ada para ruangan ini. Mereka berjalan di gang kecil, saeron sudah memeluk jihoon dari samping, jangan bilang sehun dan jinyoung tidak masuk, bahkan mereka sama-sama ketakutan sekarang. Mereka tidak sadar bahwa mereka sekarang sedang memeluk satu sama lain.
Suara pekikan sehun dan jinyoung mengalahkan pekikan jihoon dan saeron. Saeron berlari hingga sampai keluar, jantungnya semakin kuat berdetak karna ketakutan.
"ha ha ha ... sumpah serem! Ga lagi deh sae. Taktut gua" jihoon tergengah-engah. Dia menahan tubuhnya dengan tangan di lutut. Sedangkan saeron masih menetralkan debaran jantungnya yang masih berdetak kencang.
Sehun dan jinyoung keluar dengan keadaan dimana jinyoung memegang erat pergelangan tangan sehun. Saeron menatap aneh mereka berdua. Sehun dan jinyoung yang di tatap pun melihat ke arah dimana jinyong mengenggam lengan kekar milik sehun, dan langusng melepaskan pegangngan itu.
"aishh! Kenapa jadi peluk itu orang!" gumam jinyoung.
"homo!" tukas sehun
"lo nyari ribut"
"apa lo"
"jihoon udahan ya mainnya mau beli ice cream"
"gajja! Gua haus!"
Mereka berjalan beriringan sambil tertawa. Sehun dan jinyoung benar-benar frustasi sekarang. Karna saeron benar-benar tidak akan berbicara pada mereka. Sebut saja sifat saeron itu aga sedikit aneh. Tapi memang beginilah saeron, tidak akan marah, dia hanya perlu menenangkan diri saja.
Untuk membuat perempuan manis ini mereka sama-sama membeli ice cream untuk saeron, mereka membeli dua. Tapi ketika mereka kembali dari kedai kecil ice cream itu saeron sudah memakan ice cream terlebih dulu.
"sayang aku beli ice cream buat kamu. Ga boleh ga dimakan mubazir lho" bjuk sehun pada saeron. Saeron yang mengingat kata-kata bundanya itu mengambil ice cream yang ada pada tangan sehun dan juga jinnyoung.
"sayang nanti sakit gigi banyak-banyak makan ice creamnya" ujar jinyoung
"lu gimana sih bae! Jelas saeron ambil ice cream itu karna kalau ga dimakan siapa yang habisin! Elo! Sehun! Kalian aja ga suka ice cream gitu!" tuka jihoon. Gimana ga kesel, tujuan mereka membeli ice cream banyak hanya untuks saeron. Tapi malah di tegur. Kan aneh.
"ya juga sih"
"hun, lapeerrr~"
"mau makan apa sayang?" tanya sehun
"makan apa sayang? Tanja jinyoung semangat
"hun makan galbi?"
"call!"
Mereke berdua berjalan sambil tertawa riang, sedangkan sehun dan jinyoung sudah kesal setengah mati. Mereka mengikuti saeron sahun layaknya bodyguard.
"hoon-ah~" saeron memanggil jihoon dengan nada manjannya dan tersenyum manis.
"hmm?"
"suapin" tersenyum dengan puppy eyesnya.
"bilang aahh~" jihoon menyuapi saeron dengan daging yang dibalut degna daun selada tersebut.
"ammm... hehe. Asli enak!"
"makan yang banyak sayang. Nanti mau dibungkus ga?" tanya sehun yang membersihkan sisa makanan yang ada pada sela bibir saeron. Saeron hanya mengangguk tanda setuju seketika sehun tersenyum girang karna kekasihnya itu merespon juga.
"saeron-ah, kamu mau apa lagi?" tanya jinyoung
"kalian tu emang ga ngerti ya! Jelas orang yang kalian gilai ini ga mau ngomong kalau udah ngambek gini. Lo juga bae udah tahu lama masih juga ga tau apa yang harus lo lakuin. Sehun juga! Aneh!"
---
Saeron dan sehun sudah sampai dirumah mereka, awalnya jinyoung ingin sekali mengikuti saeron hingga kerumahnya, tapi karna keberuntungan saat ini ada pada saeron jadilah jinyoung tidak jadi di karenakan mommy jinyoung menelfon.
Saeron sekarang sedang duduk di sofa karna seharian pergi bermain, bahkan dia lupa karna besok masih ada kuliah"
Sehun menghampiri saeron yang masih terpejam matanya itu. Saeron merasakan bahwa sofa itu berbunyi dan sedikit bergerak membuka matanya dan menoleh ke sebelah kiri.
"sayang jangan tidur di sofa ya. Ke kamar yu. Kamu juga belum mandikan?"
"hmm"
Saeron bangkit lalu berjalan menuju ke kamar diikuti sehun dari belakang. Saeron langsung memasuki kamar mandi dan sehun menunggu sang kekasih mandi sambill melihat email masuk.
Drrtt drrtt
Bunyi hp saeron membuat sehun menoleh ke arah nakas, di ambilnya hp itu dan dilihatnya siapa yang mengirimkan pesan.
Gunalin
Saeron-ah, besok kita masih ujian,kan? Fighting! Heartu~
"sialan nih orang! Cari mati!" gumama sehun
Ketika sehun ingin menelfon guanlin tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka menampilkan seorang gadis cantik dengan wajah segar dan rambut basahnya membuat sehun tidak fokus akan pemandangan yang sedang dia lihat.
"kenapa megang hp aku?" tanya saeron datar.
"ga papa" sehun bangkit dan berjalan ke arah kamar mandi tapi tepat di depan pintu dia berhenti dan melihat ke arah saeron.
"sayang, hari ini kamu lebih cantik" setelah itu langsung masuk kedalam kamar mandi.
"sialan! mau meledak jantung gua!" gumam saeron
.
.
.
.
.
Tbc
nah segini dulu ya. di laptop itu udah hampir tiga ratusan halaman. belum tau endingnya
nah kalian mau ending yang kaya gimana?
sad ending?
happy ending?
nah jawab yahhh!!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/179953084-288-k456582.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Oh Sehun
Fanfictionseorang gadis remaja yang masih menduduki kelas 2 sma dia korea selatan. Memiliki sikap dan sifat yang banyak disukai oleh orang banyak, dia dari keluarga yang ternama memiliki banyak teman dan sahabt. hingga tiba waktu dimana dia di jodohkan dan di...