38

2.1K 66 23
                                    

Sekarang usia kedua anak itu sudah menginjak 1 tahun, dimana dia bisa berjalan, bisa berbicara dan lain-lain. Oh Micha pribadi yang sangat ceria sangat aktif. Berbeda dengan oppa nya yang sering diam. Sehun sudah memeriksa kondisi anaknya yang sulung, kata dokter dia baik-baik saja, memang dia sangat irit sekali berbicara, berbeda jika sudah bersama saeron, senyum manis dan menawan itu langsung terbentuk jika sudah melihat sang ibu.

Pagi ini oh Micha sedang bermain dengan Sehun, suara tawa menggelegar di ruangan khusus mereka bermain, saeron sedang bermain bersama haneul mengajarkan haneul membaca, mengetahui apa yang harus dia ketahui.

Saeron sangat terkejut jika haneul bisa mengikuti apa yang di ucap, anak nya yang satu ini sangat pintar. Bahkan dia bisa menunjukkan gambar apa yang saeron bilang. Tampaknya, kepintaran ini turunan dari dirinya, sifatnya yang dingin itu dari Daddy nya.

"Sehun-ah~" panggil saeron dari luar lalu membuka pintu.

"Kenaap sayang?" Tanya Sehun melihat ke arah pintu.

"Tolong pegang haneul sebentar, aku belum mandi"

"Sayang, ikuttt"

"Ga! Ga kelar aku mandinya. Udah jadi bapak orang masih aja mesumnya ga hilang"

"Yah kan pengen"

"Ntar malem"

"BENERAN?!"

"tapi boong wlee" setelah membuat kesal suaminya saeron menutup pintu lalu melaksanakan kewajibannya.

---

"Micha, coba peluk oppa"

"Oppa~" panggil Micha lalu merentangkan tangannya memeluk dan mencium oppa nya.

Haneul hanya tersenyum sedikit, Sehun heran dengan anaknya. Walaupun dia dingin tapi tak seperti haneul.

"Cha-yaa"

"Hmm"

Mereka bermain berdua, Sehun memerhatikan setiap gerakan yang di lakukan kedua anaknya. Sangat indah.

---

"Sayang"

"Hmm"

"Kamu tu udah punya anak, ga usah pake baju yang kayak anak muda lagi"

"Kamu lupa aku umurnya berapa hun?"

"Iya masih 21 masuk 22 kan"

"Yah tapi aku ga suka tubuh kamu itu di liat banyak orang"

"Udah deh, yang punya juga kamu"

"Maka itu"

"Mom" panggil haneul.

"Oh iya sayang, hayuk mommy gendong"

"Mom~" panggil Micha.

"Ya ampun hun ga kuat aku, anak kamu berat-berat"

"Micha sama Daddy ya, mommy ga kuat sayang"

"Hikss"

"Eh anak Daddy kenapa nangis?"

"Mommy" wajah sedih Micha membuat saeron mau tak mau ikut menggendongnya.

"Haneul, sama Daddy yah?" Tanya saeron pad anaknya lalu di jawab dengan anggukan.

"Ih tumben anak Daddy mau sama Daddy, padahal suka Deket mom terus sampe Daddy ga kebagian"

Wajah bete haneul keluar membuat Sehun tertawa lalu menggigit pipi anaknya.

"Sehun! Jangan di gigit!"

"Hahaha" Micha tertawa melihat ekspresi oppa nya yang lucu itu.

Keluarga kecil itu kelaut untuk mengajak anak-anak nya pergi bermain. Mereka membawa si twins ke tempat permainan anak-anak, tak lain punya Daddy mereka.

"Selamat datang tuan Sehun" ucap salah satu pelayan di sana.

"Ruangan khusus anak-anak"

"Ga usah, mereka di ruangan biasa aja"

"Sayang"

"Aku yang tahu"

"Yaudah aku nurut"

"Mari pak"

Mereka berjalan di ruangan, dimana anak-anak dari kalangan biasa bermain. Saeron tak mau anak-anak nya hanya bisa bermain dengan selevel nya saja. Dia mau anak-anak nya tau dunia lain, memiliki banyak teman dari kalangan mana saja. Sama seperti dirinya.

"Sayang mommy yang pinter ya mainnya"

"Neee~"

Mereka berjalan menuju teman-temannya. Saling menyapa satu sama lain. Micha yang cepat berinteraksi membuat saeron ikut tersenyum, sedangkan sang kakak hanya diam, tapi ada satu anak cewek mendekati haneul lalu mengganggunya. Haneul tak suka, tapi saeron membiarkannya. Saeron memotret banyak setiap kegiatan anaknya.

"Sayang kamu udah makan?" Sehun bertanya pada saeron yang sibuk memotret anak-anak nya.

"Iya sudah"

"By, anak kita si haneul kenapa pendiam yah?"

"Iya dia pendiam, tapi kamu jangan salah, anak itu sangat jenius"

"Benarkah?"

"Hmm, tadi aku mengajarkan nya membaca, lalu aku menyebut nama gambar dan dia tahu mana jawabannya padahal aku hanya berucap 3 kali dan dia hapal"

"Wahh~ anak aku pinter ternyata. Penerus aku itu sae"

"Sehun jangan paksa anak untuk jadi seperti kamu, aku ga mau. Aku mau mereka jadi apa yang mereka mau"

" Cuma haneul yang bisa sayang, dia anak pertama"

"Bicarakan ketika mereka sudah dewasa"

"Micha bagaimana?"

"Putri ku itu ceria, dia sifat ku sepertinya. Otaknya cerdas tapi masih kalah sama oppa nya"

" Beruntung aku punya istri kayak kamu sae, masih muda udah pinter didik anak. Jago lagi di ranjang"

Saeron menatap tajam Sehun membuat Sehun menciumnya bertubi-tubi.

"Mom~" rengek haneul melihat Daddy nya yang bermesraan dengan mommy nya membuatnya kesal.

"Kenapa sayang?" Jawab saeron menggendong anaknya.

"Haus"

"Owh, sebentar mommy ambilkan minum"

"Hmm"

"Nih anak ga suka banget liat bapaknya seneng deh" gumam sehun.

"Daddy~"

"Wae?"

"Gendong" ucapnya dengan cara bicara anaka kecil pada biasanya.

"Ututu sayang Daddy, manjanyaaa~"

"Hahaha"

"Mom~"

"Ya Micha?"

" I want:("

"Sure baby" saeron membantu nya meminum kan air itu pada Micha. Sehun sangat bahagia jika anak-anaknya memanggil dirinya dan saeron. Sehun bahkan belum yakin bahwa dia memiliki anak dari saeron. Hubungan yang hampir kandas itu bisa bertahan hanya karena saeron yang sangat kuat bertahan pada Sehun.

Jika tidak Sehun mungkin tidak akan menyungging kan senyumannya sedikit pun.

Kata bahagia tak cukup mungkin mendeskripsikannya. Sehun sangatlah bahagia memiliki anak yang pintar dan juga cantik juga tampan.

Semoga ini bertahan sampai mereka tua nanti.














































THE END





































Tapi boong wkwkwk

Masih ada beberapa chapter lagi, maaf yah telat banget update nya☹️😭🧡

My Husband Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang