30

1.5K 62 10
                                    

Assalamualaikum manteman.

Voting!

Selamat membaca!!!!

Sehun capek pulang kerja, ingin cepat pulang dan memeluk saeron agar lelahnya bisa hilang ketika menghirup aroma segar tubuh saeron. Tapi ketika sehun masuk ke dalam kamar, Sehun tak mendapati bahwa ada saero disana. Biasanya searon akan duduk di meja belajarnya dan terus fokus.

Tapi sekarang Sehun tak mendapati itu. Saeron sedari tadi pagi cuma memberi kabar bahwa temannya dari London datang ke indo. Sampai sekarang tak ada kabar. Sehun tak menganggap masalah dengan hal itu yang menjadi masalah kenapa saeron tak memberi kabar apa pun.

Teman saeron itu seorang laki-laki, Sehun hanya tahu itu, bahkan dia tahu itu dari jihoon. Sehun sekarang mulai gelisah. Siapa laki-laki itu. Kegelisahan semakin memuncak ketika saeron memikirkan pernikahan beberapa hari lagi. Dia belum sempat berbicara pada keluar saeron.

---

Ceklek!

Sehun melirik pintu kamar terbuka. Dia hanya melihat sekilas ke arah saeron yang berjalan ke kamar mandi. Setelah beberapa menit saeron keluar dengan piyama tidurnya. Lalu saeron duduk di sebelah Sehun membuka permainan di hp nya.

"Sayang"

"Hmm"

"Gimana temen kamu?" Sehun menatap saeron dari samping. Saeron tampak santai saja.

"Biasa, cuma kangen terus ngobrol sampe lupa waktu"

"Lupa aku juga"

"Ga usah lebay"

"Kok gitu ngomongnya. Kamu tahu aku ga suka lihat kamu dekat dan akrab sama cowok sae! Tolong ngerti!" Sehun mulai meninggi kan suaranya Karan tak kuasa melihat saeron akrab dengan pria manapun.

"Kamu kenapa bentak aku sih! Aku cuma ketemu aja hun! Kenapa jadi marah gitu! Yaudah aku minta maaf! Kamu kira aku ga tau kamu akhir-akhir ini kenapa ha!"

"Kamu diam-diam nelfon di belakang aku! Kamu so so an Baik waktu nelfon! Aku sabar aja. Aku ga peduli. Tapi kamu mancing aku hun! Kamu kira aku bodoh! Kamu mau apa lagi di luar sana! Belum puas selama ini! Apa  si Irene itu masih hubungi kamu! Emang iya kan! Aku tahu hun! Aku ga bodoh!" Saeron marah pada Sehun yang memancing kemarahan nya. Saeron tahu bahwa Sehun sering menelfon diam-diam. Dan nada Sehun yang lembut itu.

Saeron kembali merasakan sakit hati. Sakit hatinya kemarin saja masih membekas, sekarang apa lagi! Saeron menangis, tapi dia berusaha kuat didepan Sehun.

"Aku ga nelfon siapa-siapa sae" ucap Sehun sedikit ragu dengan apa yang dia katakan. Sehun takut bahwa saeron tahu Irene selalu menghubungi nya. Sehun tak tahu lagi harus apa? Irene sakit dia butuh orang yang menjaganya saat ini.

Tapi Sehun takut sekali mengatakan ini pada saeron. Bisa saja saeron pergi tanpa diketahui siapapun setelah mengatakan itu. Sehun benar-benar hanya membuat saeron terluka.

"Kamu kira saya bodoh! Ingat saya emang ga pernah nanya terlalu dalam privasi kamu! Tapi Jagan seolah-olah kamu memanfaatkan hal itu! Saya emang masih kecil, tapi bukan berarti ga tau apa-apa hun. Aku udah bilang aku sama temen, dia juga sahabat nya aku sama jihoon dana Jinyoung! Kenapa ga percaya!" Saeron marah dan air mata terus mengalir di pelupuk mata indahnya.

Lagi dan lagi Sehun membuat saeron menangis. Hatinya juga ikut sakit melihat pujaan menangis seperti ini. Sehun tak tahu harus menceritakan bagaimana. Dia takut saeron tidak percaya akan kata-katanya saat ini.

"Maaf, maafin aku. Aku terlalu cemburu sae. Kamu akrab sampai dia kecup kening kamu gitu. Aku tahu sahabat kamu emang kaya gitu. Tapi dengan dia engga. Aku merasa beda sae. Aku mohon maafin aku. Jangan tinggalin aku sae. Aku mohon" sehun memeluk saeron yang berusaha memberontak pada Sehun. Saeron memukul punggung sehu. Kuat. Tangisannya semakin kuat.

"Kamu tahu aku cinta sama kamu hun. Aku ga mungkin kaya gitu. Mereka memang terbiasa seperti itu. Hikss... Aku ga pernah ada niat untuk selingkuhin kamu! Ga ada!" Saeron nangis, dia tak bisa menahan rasa sesak di dadanya. Sakit ketika orang yang kita sayang menuduh selingkuh. Berpikir saja saeron tak pernah apa alahi berniat. Saeron mengerti bahwa Sehun itu terlalu cemburu. Dia sangat sensitif mengenai dirinya.

"Maaf. Maafin aku sae. Aku tahu ga harus ngomong apa lagi" Sehun berjongkok di depan saeron berusaha memeluk nya tapi selalu di tepis saeron.

"Udahlah aku mau pergi. Aku ga mau disini lagi"

"Jangan! Jangan sae jangan! Aku mohon. Aku ga mau sae!" Sehun panik karena saeron mengatakan bahwa dia ingin pergi darinya. Sehun takut sanagat takut.

"Lepas!" Suara dingin saeron keluar membuat Sehun bergidik ngeri mendengar nya.

"Ga! Ga mau!"

"Aku ga bisa nafas!" Buru-buru Sehun melepaskan nya. Tapi Sehun masih memegang tangan saeron erat. Saeron menatap marah pada Sehun. Sehun melepaskannya tapi dia memegang ujung baju saeron.

Saeron memutar bola mata malas. Sehun akan manja dan sangat over setelah ini. Saeron ga risih tapi heran kenapa Sehun ga pernah lelah bersikap seperti itu.

Saron melangkah ke dapur untuk minum coklat panasnya. Sehun mengikuti saeron dari arah belakang.

"Sayang aku juga mau"

Saeron yang sedang minum itu belum menelannya menyuruh sehun meminum minuman itu yang ada pada mulutnya. Sehun mendekati wajahnya. Ketika ingin mencium saeron mengeluarkan isi air itu ke muka sehun. Sehun kaget bukan main. Wajahnya penuh dengan susu coklat sekarang. Sehun berlari ke wastafel dan mencuci mukanya disana.

"Sayang kamu kenapa nyiram aku sih!"

"Ga ada" saeron meletakkan botol itu dan pergi dari dapur. Sehun menghela nafas berat. Sangat berat mengatasi saeron seperti ini. Walaupun dia tak pernah menyerah.

---

Paginya Sehun mati-matian membujuk saeron berbicara padanya. Membuat saeron tertawa itu sangat susah ketika sedang mood buruk seperti ini.

Mau ga mau Sehun bertingkah imut agar saeron tersenyum dan itu berhasil. Sehun menampilkan wajah jelek nya pada saeron, membuat saeron tertawa lepas untuk pertama kalinya.

"Hahahaha itu muka jelek amat sih hun" tawa saeron yang menggelegar di ruangan tengah milik mereka. Sehun tersenyum bahagia membuat saeron tertawa untuk pertama kalinya ketika sedang mood jelek.

"Makasih udah mau tertawa seperti ini di hadapan aku sayang" ujar Sehun tulus dan menangkup wajah saeron lembut. Mereka saling memandang satu sama lain.

Sehun memeluk saeron erat seolah-olah saeron akan pergi selamanya darinya.

Memang benar adanya di dalam hubungan itu akan ada kata 'pisah' di tengah hubungan. Bagi mereka yang menjalin hubungan apapun akan mereka lakukan agar kata 'pisah' tak ada di tengah-tengah hubungan mereka.

.
.
.
.
.
.
.



TBC

My Husband Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang