19

1.5K 71 13
                                    

VOTING VOTING VOTING VOTING!!!


SELAMAT MEMBACA:)

.

.

.

.


Sehun dan yang lain sudah sampai pada mansion milik daniel. Sehun sedikit tercengan dengan mansion milik keluarga kim ini, lebih mewah daripada milik mereka. Sehun masuk, mendapati setiap foto cucu dan keluaga dari kim. Hanya foto saeron yang terpampang paling besar disana. Sehun tersenyum pada foto saeron waktu dia masih kecil. Cantik.

"lo ke kamar saeron aja. Ada tulisanya di pintu. Janga di apa-apain ya adek gua. Belum sah juga lo"

"hmm. Gua naik"

"nih bawak koper lo!" ketus jihoon

"galak amat lo"

"jangan ganggu saeron!" ucap jihoon dan berlalu menaiki tangga mewah itu dennga cepat.

"gua naik ya niel"

"hmm"

Sehun memandangi pintu putih itu dan melihat papan nama kecil di depan sana, tertulis kim saeron. Sehun membuka pelan pintu itu melihat ke arah dalam mobil itu. Gadis kecilnya sedang tertidur denga pulas disana.

sehun meletakkan asal kopernya dan mendekati gadisnya itu. Sudah seminggu dia di tinggal pergi dan itu menyesakkan dada. Sehun mengelus pelan rambut itu dan mengecup kening saeron lama.

"sayang aku rindu"

Chu~

Setelah itu sehun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setealh beberapa menit sehun keluar dengan piyama dan handuk di lehernya untuk mengeringkan rambutnya yang basah.

Sehun menaiki kasur yang di sebelah saeron dengan pelan, matanya tidak pernah lepas pada saeron. Dia tarik saeron pelan kedalam pelukannya, dijadikan tangan kekar itu sebagai bantalnya. Saeron yang merasa nyaman pada posisi dimana dada bidang sehun ada pada wajahnya sekarang mendusel mencari kenyamanan disana. Sehun tersenyum pada tingkah saeron. Di kecupnya lama lalu tertidur.

----

"enghh~" seorang cewek mengerang dalam tidurnya, cahaya amtahari mulai masuk dalam jendela kamar saeron. Perlah saeron membuka matanya, merasa sesuatu pada tangan bagian kiri, meraba sesuatu yang keras dan sedikit lembut itu. Kini matanya sudah sepenuhnya terbuka. Saeron melotot siapa yang sekarang bernai-beraninya memeluk saeron saat tidur.

Saeron duduk lalu menendang keras orang itu sampai orang itu terjauh dari kasur yang lumayan tinggi itu.

"aaahhh!!!! LO SIAPAA!! KENAPA ADA DI KAMAR GUA!"

BUGH!

"akhh!" erang orang tersebut.

Saeron menyadari suara bariton ini, mata yang tertutup karna berterteriak tadi terbuka perlahan memastikan bahwa yang ada di pikirannya itu salah. Dia meiat perlahan ke arah orang yang tadi dia tendang.

"sayang kenapa aku di tendang" ujar orang itu mengelus pantatnya dan lengan yang kena lantai keras itu.

"aaahhh!!! Lo siapa! Kenapa mirip sama sehun! Lo hantu ya!!! Huwaaa oppaaa!!!" saeron kembali teriak histeris.

Sehun langusng menutup mulut saeron agar tak kembali teriak.

"hmmpphhh" erang saeron memukul lengan sehun.

"shhhh, kenapa teriak sih sayang. Ini aku tunangan kamu" ucap sehun yang membuka pelan mulut saeron.

"engga mungkin, sehun ada di korea. Lo siapa?!" ketus saeron

My Husband Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang