11

2K 90 6
                                    

Saeron sudah sampai dirumahnya. Jihoon membantu sehun berjalan sedangkan jinyoung menggendong saeron yang sudah terlelap tersebut. Sehun benar-benar susah menahan emosi ini.

Sehun duduk di sofa air mukanya benar-benar sedang menahan amarah.

"gua tau lo boong. Karna kelakuan bodoh lo dia makin menjadi" ujar jihoon yang sedang duduk sambil bersandar pada sofa.

"siapa dia?"

"gua ga mau kasih tau. Cari tau sendiri"

"sialan! Nyesel gua! Pake ngomong sayang lagi! Argghh!"

Jihonn hanya melirik sebentar pada sehun. Nanti malam teman-temannya pada datang berkunjung kerumah melhat keadaan sehun.

Jinyoung sudah mengantarkan saeron ke kamar dan turun kebawah.

"lo siapanya saeron?"

Sehun tidak menjawab, kemarahannya belum reda.

"aneh. Hun kita pulang. Baby gua udah pulas. Dan lo jangna macam-macam sama saeron. Awas lo!"

Sehun memandang tajam ke pada jinyoung. Jinyoung tidak peduli dan keluar dari rumah itu.

"hati-hati. Dia lebih nekat daripada lo"

"BANGSAT! SIAPA SIH TU COWOK! PAKE PEGANG-PEGANG TUANANGAN GUA LAGI! ARGGHHH!"

---

Saeron terbangun dari tidurnya dia memeriksa tempat tidur yang ada disebelahnya itu, ternyata kosong. Saeron bangkit dan mencari keberadaan pria itu.

"sehun! Sayang kamu dimana?"

Saeron berjalan ke dapur mendapati sehun sedang menyeruput kopi.

"sehun kamu minum apa?"

"coffe"

"buang! kamu ga boleh minum itu, lambung kamu ga sehat. Sini minumannya"

"haus"

"haus ya minum air mineral. Bi tolong ambilkan air mineral dan coklat panas buat saeron ya!"

"iya nona" jawab bibi yang ada di belakang dapur

Saeron duduk disebelah sehun, mengamati muka sehun yang masih memancarkan kemarahan itu.

"kamu kenapa? Kok kaya orang marah gitu?"

"ga papa"

"kamu belum mandi kan?"

"hmm?"

"nanti aku suruh ajhussi yang memandikankamu"

"no, aku bisa sendiri"

"oke, aku ngalah. Semenjak kepalanya retak semakin menjengkelkan sikapnya" gumam saeron dan sehun bisa mendegar kannya.

"aku bisa denger"

"serah!"

"ini non dan tuan minumannya"

"terimaksih"

"sama-sama. Bibi kebelakang"

"baiklah"

Saeron sibuk menyeruput coklat panasnya sedangkan sehun masih kesal pada saeron saat ini juga.

"kenapa liatin aku gitu banget sih? Ada yang aneh?" ucap saeron yang menoleh ke apada sehun yang mentapanya sangat intens itu.

"engga. Kamu jelek"

"wahh! Kamu! Aishh! Menyebalkan"

Saeron bangkit dari tempat duduk namunt tangannya dicekal oleh tangan kekar milik sehun.

"awas mau mandi nih. Gerah!"

"nanti aja"

"awas" ujar saeron dengan tatapan yang paling tidak disuka sehun.

"oke"

---

Setelah mereka berdua selesai mandi sekarang mereka bingung mau makan apa. Mereka sedang di ruang tv. Hari ini saeron malas memasak dan jika saeron memasak dia yakin sehun akan marah nantinya.

Cklek!

"sayang!" teriak seseorang dari arah pintu menuju ruang tv

"bae, ngapain kerumah?"

"aku bawain kesukaan kamu. Kamu masih suka daging kan?"

"masih. Wahh~ makasih ya" ucap saeron yang menatap kantong yang berisi makanan itu.

"aku bawa daging sapi korea, terus aku bawa spagetti, terus chicken dan pizza"

"banyak banget sih"

"pusing gua sama dia chub. Ribet kalau sama lo" ujar jihoon yang baru muncul.

"yah mau gimana lagi"

Sehun benar-benar ga bisa menahan amarah. Dia beranjak dan pergi ke atas. Saeron ingin memanggil tapi jinyoung menahannya.

"sayang makan dulu. Nanti aku marah lho"

"iya iya"

Susah banget kalau sama nih curut satu. Si jihoon Cuma bisa cengegesan lagi. Laki gua gimana mau makan, orang dia juga sakit-ksr

"jinyoung udah dong suapinnya, kenyang!"

Bagaimana tidak. Jinyoung selalu menyodorkan semua makanan pada saeron.

"kamu kurusan"

"ga mau! Kenyang! Jihun!!!"

"udah bae, kalau dia marah gua ga bantu yah"

"yaudah iya. Sekarang aku pergi. Lihat kamu makan banyak kan tenang aku"

"hmm"

"aku pulang baby"

"hati-hati"

"good night princes"

"too"

Kebiasaan jinyoung itu ketika pergi selalu mencium kening saeron. Kalau dihindari jinyoung bisa ngamuk. Sedangkan sehun yang tidak jauh dari hadapan mereka semakin memuncak kemarahannya.

Saeron berjalan ke kamar, ketika melihat ke kamar sehun sudah terlelap. Saeron pergi ke kamar mandi untuk membersihkan mukanya lalu tidur.

Saeron menatik selimut dan membaringkan tubuhnya menghadap pada sehun walaupun sehun memungunginya.

"sayang, aku marah lihat kamu sama cowok itu. Aku sayang sama kamu"

Sebenarnya sehun belum tidur, dia menunggu saeron. Ketika merasa kasur itu bergerak dia tahu bahwa saeron berada di sampingnya kini. Dia mengusap wajah saeron sayang. Hatinya benar-benar sakit ketika saeron berlaku manis sama cowok itu. Sehun berpikir dia tidak akan berlama-lama amnesia pura-pura ini. Mulai besok harus seperti sehun yang dulu. Jika tidak saeron akan berpaling padanya.

"good night bunny"

CUP~

.

.

.

.

.

.

Jangan coba-coba berlaku bodoh kalau ujung-ujungnya sakit ya teman :)

pendek banget ya?

nta deh up yang panjangggggggg

TBC

My Husband Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang