hai semua apa kabar? baikkan
baikk dong yahhh, besok malming jangan lupa jalan lhooo. paksa aja pacar kalian kalau ga mau ya.haha
.
.
.
Sudah 1 minggu saeron berada di rumah mark dan sudah 1 minggu pula sehun mencarinya. Kini saeron sedang menatap keluar jendela kelas. Saeron selalu menghindar dari sehun, ketika sehun hendak datang kekelas saerin menyembunyikan diri, semua teman temannya membantunya. Sehun benar-benar terlihat sangat kacau, irene selalu saja datang padanya. Menempeli dirinya. Sehun benar-benar muak dengan kelakuan irene.
LINE!
Saeron membuka ponsel milikinya, terlihat ada pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal. Nomor itu mengirimkan sebuah vidio. Saeron membukanya dna melihatnya. Isi dari vidio itu dimana sehun dan irene sedang bercumbu mesra. Saeron sontak melemparkan ponselnya kasar.
Jihoon yang mendegar segera melihat isi dari ponsel milik saeoron. Rahang jihoon mengeras,mukanya merah. Dia marah, marah pada sehun yang brengsek dan marha pada dirinya sendiri membiarkan sahabt sendiri terluka.
"BAJINGAN!"umpat sehun yang tadinya duduk sekarang berdiri. Kuris itu terjungkal ke belakang dan menibulkan suara keras.
"kenapa jihun?"
Jihoon memberikan ponsel itu pada lisa.
"ANJING! BENAR -BENAR BERENGSEK!"
Jihoon menarik saeorn dan membawanya pergi dari sekolah. Tapi ketika hendak ke parkiran sehun melihat saeron. Sehun langsung berlari menghampiri saeron dan memeluknya.
"sayang kamu kemana aja. Aku khawatir"
Bugh!
Jihoon memukul keras wajah sehun dan membuat sang empu terjatuh kelantai.
"apan sih lo!"
"ELO YANG APAAN! LO BELUM PUAS NYAKITIN ADEK GUA! ANJING YAH LO! LO GA PERLU DATANGIN DIA LAGI! GUA UDAH GA TAHAN LAT SAEROB KAYA GINI. ENYAH AJA LO ANJING!!!!" jihoon murka. Jihoon benar-benar marah saat ini. Dadanya naik turun karna menagahan amarah lebih dalam.
"MAKSUD LO APA!"
Jihoon mengambil ponsel yang ada di tangan saeorn dan memperlihatkan vidio mesra milik sehun dan wanita ular itu.
"PUAS LO ANJING!"
"sayang ini bukan seperti yang kamu pikirin, aku-"
"jihoon lo tunggu di mobil ya biar gua ngomong sama dia?" ucap saeron dengan nada yang sedikit gemetar, mata merah itu.
"tapi chub?" pinta sehun.
"percaya"
"awas lo nyakitin dia! Gua bunuh lo!"
Jihoon berjalan ke arah mobilnya.
"sayang aku minta maaf. Maafin aku. Aku tau aku salah. Dia yang mancing aku dan-" sehun memegang kedua lengan saeron dengan erat.
"aku khilaf" potong saeron. Saeron saat ini memasang wajah datar tapi sorot matanya memancarkan kesedihan. Saeron merasa sesak ketika berkata itu. Dia tahu dia belum sepenuhnya menjadi milik sehun. Tidak bisakah dia bertahan sebentar saja?.
"sayang, aku mohon percaya sama aku. Aku ga ada hubungan apa-apa sama dia"
"udah, ga usah di perjelas. Saya tau saya ini hanya pelarian anda saja. Saya tau diri pak sehun. Jadi anda tidak usah berulang kali meminta maaf sama saya. Saya sudah memafkan anda dan untuk hubungan selanjutnya saya tidak bisa melanjutkan. Saya harus mundur dan ini cincin yang anda berikan saya kembalikan. Terimakasih untuk semuanya" saeron melepaskan cincin itu dan meberinya pada sehun. Sehun masih terpaku pada perkataan yang di utarakan saeron.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Oh Sehun
Fanfictionseorang gadis remaja yang masih menduduki kelas 2 sma dia korea selatan. Memiliki sikap dan sifat yang banyak disukai oleh orang banyak, dia dari keluarga yang ternama memiliki banyak teman dan sahabt. hingga tiba waktu dimana dia di jodohkan dan di...