32. Ketemu

1.6K 114 21
                                    

Mungkin,  dua minggu yang lalu gue selalu menyunggingkan sebuah senyum dengan muka ceria saat bangun tidur. Itu berlaku dua minggu  yang lalu sebelum dia benar-benar hilang dari mimpi gue, menyisakan semua kenangan bersama riaknya hujan.

Sebelumnya gue mencoba positive thinking dulu mungkin hanya tiga hari dia tidak hadir mengisi mimpi gue, dan sekarang telah dua minggu lamanya dia tidak datang. Dia pergi, Azmi gue pergi tanpa gue tau.

Kalian bisa menyebut gue gila, karna gue menyukai makhluk mimpi yang gue gak tau dia nyata atau tidak. Tapi selalu gue rasa dia emang nyata, azmi ada di dunia ini. Entahlah dia bagian yang mana. Gue rasa tidak jauh.

Sebuah tangan mengibas didepan mata, membuyarkan lamunan gue. Pemiliknya adalah Fairuz.

"Dih ngelamun lu. Awas kesambet" ucapnya, yang hanya gue bales dengan kikikan kecil.

"Kantin mau ?" fairuz ngajak gue kekantin, masih jam pelajaran masa mau kekantin sih ? Belajar ngebolos nih anak.

"Mau ngebolos lu ya. Masih belum istirahat nyet" -gue

"Laaah mana dah si Nanda" -gue

"Nan.....Nanda...nanda" chand celingukan manggil Nanda sambil nengok ke kantongnya. Dia pikir Nanda muat apa masuk ke kantongnya.

"Nanda di ruang guru. Dan ini udah jam istirahat, mangkanya jangan ngelamun terus. Ayok kantin dah" ajak fairuz kedua kalinya.

"Gak deh yaa...... Gak laper gue, mager. Nitip susu kotak aja dah yang low fat tapi ya" -gue

"Mageran ih dasar cewek. Mentang-mentang lagi galau" -Chand

"Bodo. Gue gak galau yaa" ucap gue menyangkal kata-kata Chand yang memang benar nyatanya.

"Diih...gak galau tapi ngelamun tiap hari, hidup udah kayak gak ada harapan" -Chand. Nih anak kelewat peka kayaknya.

"Kaki diciptakan untuk berjalan, maka da---" -Chand belum selesai ngomong, tapi udah gue putus dengan...

"Memang, tapi teman diciptakan untuk dimanfaatkan. Siiip " -gue

"Yaudah, lu tunggu sini ya. Jangan kemana-mana. Kelas udah sepi nih nanti tinggal lu sendiri, kalo ada anak cowok lu keluar aja, jangan sampe lu perempuan sendiri didalem sini. Aaiish ikut aja yuk...." -Fairuz

"Gak mau.... mager. Udah sana dah, iya gue turutin mau lu. Udah sana ke kantin, kasian Chand tuh cacing diperutnya udah kosidahan" Yup, chand again yang kena imbasnya. Selalu jadi yang dinistakan.

"Tunggu oke !" -Fairuz dengan tergesa-gesa keluar kelas menuju kantin. Sedangkan gue kembali menyanggah kepala memimikirkan kemana dia pergi, akankah dia datang kembali ?. Mungkin ini yang namanya rindu. Aneh.

Dari arah pintu kelas Nanda datang dengan setumpuk kertas keramat. Yogs !! gue yakini adalah hasil ulangan IPA anak-anak kelas tiga hari yang lalu. Apa kabar nilai gue sekarang ? Gue aja ngerjainnya gak fokus, salahkan Azmi kenapa dia menghilang !!.

"Gak kekantin lu ?" tanya Nanda setelah dia meletakkan kertas keramat di atas mejanya, untuk di masukkan nilainya sebelum dibagikan satu persatu pada pemiliknya.

"Udah nitip ke Iruz" -gue

Hening, Nanda sedang fokus dengan nilai IPA anak-anak. Iya, kalau dia salah masukin nilai bisa habis diceramahin sama Bu Ayuk tercintah. Gue pengen bantu sih, tapi gue sadar kalau sekarang pikiran gue sulit fokus. Entar malah salah semua lagi, kan tamat Nandanya :).

"Nan"

"Hmm"

"Jadi bener ya kata rindu, dilan itu berat" -gue

Lucid Dream -Azmi Ask Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang