Aku rindu komenan kalian.....
AUTHOR POv
5 tahun berlalu ......
06:15
"KAAAK RAIHAN CEPET BANTUIIIN IIIIH......" teriak Hani di pagi hari yang cerah ini.
Sedangkan Raihan yang sedang masak di dapur langsung mematikan kompornya dan bergegas naik keatas memenuhi panggilan Hani.
"Gak usah teriak-teriak juga kali udah kayak di hutan kamu tuh" -Raihan
"Lagian kamu dipanggil dari tadi ngak nyaut" -Hani cemberut.
"Iya kan lagi buat buburnya Juna sayangku cintaku....." ucap Raihan gemas sendiri dengan perempuannya ini.
"Tolong pegangin Juna dulu ya, aku mau nyiapin keperluanku, sekalian biar aku yang ambil buburnya di dapur, awas jangan sampai jatuh lagi Junanya" -Hani.
Pandangan Raihan jatuh pada Balita berumur hampir 1 tahun itu yang sedang tengkurap dengan mainannya diatas kasur lipat kecil. Namanya "Ahmad Arjuna Rahman". Sangat tampan dengan pipi yang mengembil berisi, bermata bulat bak rusa dengan bulu mata yang panjang. Raihan selalu mengatakan mirip dengannya dan pastinya tak jarang pula disangkal mentah-mentah oleh Hani.
06:38
"Kak, Hani berangkat ya. Juna nanti diantar sama papa ya kerumah nenek, jangan nakal nanti di rumah nenek" si Balita yang diajak berbicara hanya bisa mengerjap-ngerjap,matanya berbinar, tangannya berayun tak bisa diam.
"Kakak jangan sampai kelupaan lagi berkas-berkasnya, bukunya juga. Nyetirnya hati-hati, Juna ngak bisa diem soalnya. Assalamu'alaikum" -Hani
"Iya, iya kamu juga hati-hati jangan kecapena. Wa'alaikumsalam, dadaah bundaaa...." -Raihan. Dia memegang tangan Juna seolah Juna sendiri yang melambai pada Hani. Sangat menggemaskan, hampir aja Hani berbalik lagi.
12:23
Raihan turun dari mobilnya, sekarang dia sedang istirahat lebih tepatnya tidak ada jam mengajar di universitasnya. Jadi dia sempatkan dirinya untuk menjemput Hani di Rumah Sakit tempatnya bekerja, karena dia yakin Haninya itu masih belum makan siang.
Memang sangat susah untuk menyuruhnya makan. Tapi kalo masalah cemilan manis atau pedas Hani nomer satu jagonya. Padahal seorang dokter tapi pola makan saja tidak di jaga.
Tok...tok...tok....
Raihan mengetuk pintu dengan pelan.
"Iya silahkan masuk" ucap suara didalam.
"Assalamu'alaikum" -Raihan
"Eeh...kakak wa'alaikumsalam, kenapa kak ?" -Hani
"Temani makan yuk. Masih jam istirahat kan kamu ?" -Raihan.
Tampak Hani melihat jam hitam kecil yang melingkar di tangan kirinya pemberian Bang Daniel, dan lalu mengangguk kecil.
"Tapi kakak aja ya yang makan" -Hani.
Nah kan, mesti gini - Raihan
HANI POv.....
Gue masuk kedalam mobil hitam milik kak Raihan, begitupun dia dan mobil mulai berjalan. Tidak banyak pembicaraan dalam mobil, hanya kak Raihan yang dari tadi tersenyum tiada henti, bersyukur lelaki ini masih disamping gue hingga saat ini.
"Eh kenapa berenti kak" -gue
"Lampu merah sayangku....mangkanya jangan ngeliatin aku terus" Kata kak Raihan dengan cringe nya.
"Diiih" -gue.
Tak sengaja netra gue menangkap salah satu baliho yang dipasang di jalanan. Baliho yang dari dulu biasanya begitu selalu gue tunggu-tunggu. Baliho dengan tulisan "Syubbanul Muslimin". Ternyata majlis tercinta masih banyak penggemar, semoga selalu seperti itu.
"Mau lihat ? Besok malem tuh, kosongkan jadwalmu ya....siapa tau ketemu si itu kan....wkwkwkw" -Raihan.
"Iih apasih kak, si itu siapa....kan sekarang aku ada kakak wkwkwk" ucap gue sambil bertingkah sok imut.
Tak lama kemudian, akhirnya kita sampai di warung makan bebek, memang tempat langganan kak Raihan. Tidak terlalu besar tapi suasananya nyaman.
Kak Raihan memesan bebek goreng, sedangkan gue gak mesen apa-apa cuman mesen minum, es jeruk. Sejurus kemudian makanan kak Raihan dateng, tapi yaa kenapa jadi dua bambank kan gue gak mesen.
"Makan cepet, kamu udah kurus entar tinggal tulang sama kentut doang" ejeknya.
Dia kemudian menyantap makananya.
"Makan dong dek....nih nih aku suapin....." kak Raihan menyodorkan sesuap nasi dari piringnya.
"Gak mau kak......" tolak gue.
"Masa kamu tega siiih ngak makan makanannya, udah dibuatin bebek goreng yang seenak ini sama chefnya. Kamu ini sudah bisa makan nasi sampai saat ini, lihat diluaran sana masih banyak orang yang belum bisa mak--"
"Oke stop kak, ini aku makan. Kakak berhasil ngebuat aku seolah jadi tokoh antagonis" lalu dengan terpaksa gue menyuap nasi sedikit demi sedikit.
"....Dwi..." ???
Gue noleh kan "Eh ?"
Heiii..., he is comeback, (my) rainbow !!. Spechless.
Gue cuman bisa senyum sekilas, lalu beranjak pergi duluan meninggalkan nasi yang belum habis. Bodohnya ini gue belum cuci tangan, untung di mobil ada tisu basah.
Laah, dia kenapa ada disini. Forget it.
20:30
"Dek.....tolong dong ini Juna ambilin, aku gak bisa meriksa tugas anak didikku. Kamu dari pada ngelamun gitu, bikin susu aja biar Juna bisa tidur" gue ngakak pas liat Juna yang ada di pangkuan kak Raihan lagi mukul-mukulin muka Kak Raihan sama nendang buku didepan kak Raihan. Seneng aja gitu gue pas dia kesusahan.
"Hahaha......rasain gangguin aja terus Juun, anak bunda baik benerr" gue nyubit pipi gembil Juna, lalu ngambil Juna dari pangkuan kak Raihan yang mukanya udah melas banget.
Jangan lupa Vote dan Comment.
Pendek dulu yaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucid Dream -Azmi Ask
Teen FictionBagaimana jika orang yang selalu ada di dalam mimpimu menjadi nyata ?? Mimpi adalah bagian dari hidup Dan kau adalah bagian terbaik dari mimpi Jangan pernah pergi Azmi makhluk mimpiku !! ILY.......