Azmi POv
Aku telah menemukan dia setelah sekian lama dia tak hadir dalam mimpiku, ya.. perempuan dimimpiku. Perempuan yang selalu aku tunggu kehadirannya dalam mimpiku. Yang hampir membuatku kehilangan semangat untuk beraktifitas.
Aku fikir dia hanya imajinasi mimpiku. Ternyata dia bener-bener nyata. Apa aku harus senang, karena telah bertemu kembali dia alam sadar ? Tapi dia mengapa dia seolah tak mengenalku ?. Semalam sempat saja aku tak percaya bahwa dia Dwi, tapi yang menjadi patokan adalah saat dia tidak sengaja menyebut nama Mimi dan seakan tau penyakit yang dideritaku. Selain dia tidak ada yang memanggilku Mimi dan tidak banyak yang tau juga tentang maag ku.
Percaya tak percaya, aku tidak bisa tidur karena memikirkan kejadian semalam. Aku baru bisa tidur hampir jam setengah 2. Dan jam 3 aku dibangunin oleh kak ahkam untuk sholat tahajud dan berlanjut sholat subuh.
06:45
"Eh Azmi, ini sapu tanganmu ? tadi waktu aku bangunin kamu, ada sapu tangan ini ditanganmu" -kak Ahkam.
Aku langsung saja merampas sapu tangan milikku dari kak Ahkam...ah ralat milik Dwi atau Hani ya ? Sama saja~
"Eh...kak Ahkam ini " -aku
"Apa ? Kan aku nanya" -kak ahkam.
"Eiiits, dapat !" kak Aban kembali merampas sapu tangan dari tanganku.
"astagfirullah...kak Aban. Punya aku balikin" pintaku memelas.
"Eeeh tunggu. Ini bukan punyamu kan ya sejak kapan kamu pake sapu tangan, ada darahnya lagi" -kak Aban
"Lah iya baru sadar, dahimu kok bisa luka Mi ?" tanya kak Ahkam padaku.
"Kena kawat kemaren malam tuh" jelasku
"D.W. I ? siapa Dwi, kok sapu tangannya ada nama Dwinya ?" kak Aban jeli banget. Beda laah ya otaknya pinter gitu.
"Iya, dia yang batuin aku pas kena kawat, terus juga ngasih obat maag pas aku kambuh lagi" -Aku
"Kak....aku ketemu dia !" -ucapku serius. Kak Ahkam sama kak Aban memang telah tau tentang mimpi yang aku alami. Mereka memang pertamanya tidak percaya, tapi lama-kelamaan mereka percaya. Karna kata kak Aban tidak ada yang mustahil, semua hal bisa aja terjadi.
"Dia kembali kak. Dwi, mahluk mimpiku dia nyata, dia ada. Dia yang bantu aku semalam. Plester ini dan sapu tangan itu miliknya" aku antusias menceritakan semuanya. Menunjuk plester yang menempel di dahiku dan sapu tangan di genggaman kak Aban.
"Kenapa kamu bisa langsung percaya ?" -tanya kak Ahkam.
"Pertama dia tidak sengaja memanggilku Mimi. Cara dia mengomel sangat sangat mirip, dia juga tau aku punya maag" -jelasku dengan mata berbinar-binar.
"Jangan langsung percaya gitu, sapa tau hanya kebetulan" -timbal kak Aban.
"Iya Mi. Miris banget sih ah...." -kak Ahkam
"Nanti sore aku mau ngebuktiin, aku mau pergi kesuatu tempat. Tempat dimana aku bertemu dengannnya selama di Mimpi buat mastiin. Kita disini hampir lima hari kan ya." -Aku
"Kita ikut yaaaa" ucap mereka bersamaan.
"Aiiish....tapi gak usah deket-deket. Nanti kalian liat dari jauh aja pokoknya. Kalo gak mau nurut jangan ikut. Nanti setelah sholat ashar" mereka hanya mengangguk-angguk.
"Ayuk ke kyai bentar lagi kayaknya kita harus siap-siap buat syuting video baru" -kak Ahkam.
"Ini Mi sapu tangannya cuci dulu, terus balikin. Ada nama IG nya kayaknya tuh" duuuh kak Aban ini sumpah dah jeli banget matanya. Setelah aku perhatiin ternyata memang bener ada tulisan kecil di sapu tangan itu, yang ternyata adalah sebuah nama akun IG.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucid Dream -Azmi Ask
Teen FictionBagaimana jika orang yang selalu ada di dalam mimpimu menjadi nyata ?? Mimpi adalah bagian dari hidup Dan kau adalah bagian terbaik dari mimpi Jangan pernah pergi Azmi makhluk mimpiku !! ILY.......