Chapter 21

798 81 2
                                    

12 juni 2015

Brylian pov

Aku melarikan diri dari sekolah, tapi sejujurnya aku tidak punya tujuan lain selain tempat ini, halte bus.

Tidak sendiri, ada kak nando, dan lima adikku yang konyol itu.

Saat ini panas, aku tidak punya uang dan tidak ada yang bisa aku lakukan.

Ahludz yang bilang kita harus kepantai. Yang lain terlihat bersemangat, tapi aku tidak benar-benar menyukai sarannya.

"Apa kita punya uang?"
Gara-gara pertanyaanku, ahludz membuat mereka semua merogoh sakunya. Tidak ada yang memperlihatkan selembar uang. Nando pun begitu, kurasa dia yang paling kaya diantara kami pun tidak sedang membawa uang atau uangnya jajannya sudah habis untuk membayar makan kami semua waktu jam istirahat tadi.

"Jadi kita tidak bisa pergi" ucapku.

Satu-satunya orang yang bilang kita bisa pergi hanya zico.
Ahludz memohon pada mereka untuk memikirkan sekali lagi tapi mereka hanya mengoceh, tertawa dan mengelilingi jalanan sebelum benar-benar mulai jalan.

Aku sedang tidak mood untuk berbicara jadi aku jalan paling belakang.

Ini tengah hari, panasnya luar biasa bahkan pohon pun tidak bisa memberikan keteduhan. Mobil-mobil membuat polusi ketika mereka melewati kami yang berjalan ditrotoar.

"Ayo pergi kesana!"
Zico yang bilang atau mungkin david? Aku tidak peduli karena aku tidak melihat dan mendengar begitu jelas, tapi pasti salah satu dari mereka.

Aku berjalan sambil menundukan kepala sehingga hampir menabrak seseorang, kudongakkan kepala.
Andre berdiri membeku disana. Otot wajahnya bergetar seolah-olah ia sedang melihat sesuatu yang menakutkan. Dia melihat tanda yang bertuliskan
' FLOWERING GARDEN 2.2 KM '

"Aku tidak mau jalan," aku dengar suara rendy.

Keringat berjatuhan dari wajah andre. Wajahnya pucat, mungkin dia akan pingsan beberapa detik lagi. Apa ini? Aku merasakan sesuatu yang aneh.

"Andre oktaviansyah?,"
Aku memanggilnya. Namun sudah ku duga, dia tidak menggubris.

Aku mendongakkan kepalaku lagi dan melihat tanda itu.
"Hey panas sekali, kenapa kita harus pergi ke kebun bunga? Ayo pergi kepantai," kataku sambil berjalan.

Aku tidak tahu seperti apa kebun bunga itu, tapi sepertinya itu bukan tempat yang harus kita datangi.
Ekspresi wajah andre terlihat aneh.

"Kita tidak punya uang" jawab david.

"Itulah makannya sekarang kita jalan." Aku memberi penjelasan.

Zico menambahkan,
"Kalau kita berjalan sampai stasiun kereta, mungkin kita bisa pergi,"

Ahludz berkata,
"Kalau begitu nanti malam kita akan kelaparan. Lagipula apa kita punya uang untuk naik kereta?. Mau naik diatapnya? Apa kalian mau mati?,"

Rendy dan zico pura-pura menangis, dan kak nando hanya tertawa.
Andre hanya berjalan ketika akhirnya kita memutuskan untuk pergi. Dia berjalan dengan kepala tertunduk dan bahunya bergetar. Andre terlihat seperti anak kecil. Aku menatap tanda itu lagi. Kalimat,
'FLOWERING GARDEN'
Secara perlahan menghilang.
.
.
.

Sampailah kami dipantai.
Ini tidak istimewa menurutku.
Banyak tempat yang menyenangkan tapi malah memilih pergi ketempat yang hanya ada air.

Walau hanya ada air sekalipun mereka masih tetap bisa bermain.

Lihatlah bagaimana rendy, zico, david, andre berperang air. Serasa dunia hanya milik mereka.

Ahludz dan kak nando membangun mainan dengan pasir pantai.

Aku? Tentu saja menjauh.
Duduk diam dengan tangan yang dijadikan sandaran dan menengadahkan wajah keatas. Menikmati aura pantai yang panas sekaligus sejuk.

"Yak! Rendy! Kenapa mencipratkan air kewajahku?!"

Rendy dasar bocah. Dia mau main main denganku rupanya.
Mereka malah tertawa.
Aku mengalihkan pandanganku kepada empat adikku yang makin bruntal bermain dengan air, sesekali mereka mencipratkan airnya kearah ku.

Aku menggenggam pasir pantai ditangan dan melemparkannya kearah rendy.

"Hahaha... Kau payah sekali kak. Tidak kena wlee hahaha.."

"Yak! Dasar bocah!!"

"Ayo tenggelamkan kak brylian!" Seru zico.

"Siapa yang berani menenggelamkannya?" Rendy bertanya.

"Kita!!!" Jawab kak nando dan mereka semua mulai berlari kearahku.

"Basah-basahan kali ini sepertinya tidak masalah.."

Pikirku kemudian mulai berlari dan mereka semua mengejarku.

Sejenak kami bisa merasakan indahnya arti persahabatan.





*Happy?, kayak mereka?
Ayo koment nya...☺️

TEARS A BOY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang