Chapter 12

889 82 5
                                    


Ahludz pov

Tok..tok..tok

"Itu pasti zico," pikirku.

"Kakak, apa kau didalam?"
Benar 'kan dugaanku.

Aku membuka pintu gerbong kereta, menjumpai zico berdiri disana sambil membawa tas nya dan dia tidak mengganti seragam sekolah.

"Hey, kau kenapa? Kau berkelahi?! Sudah kubilang jangan pulang bersama kak brylian! Kau bisa menungguku sebentar saja kan?!!, Kenapa malah pulang dengan kak brylian?!"

Kali ini aku terkejut dibuatnya, saat aku melihat wajahnya, terdapat luka yang cukup membuatku meringis.

"Aku tidak apa-apa. Dan.. apa hubungannya dengan kak brylian?"

"Kau tadi pulang dengannya 'kan?, Itu kenapa aku yang selama ini mengantarmu pulang, zicoo. Jika kau pulang dengannya aku yakin ini akan terjadi. Perkelahian."

"Kau pikir aku berkelahi dengannya?"
Ekspresi zico cukup membuatku bingung.

"Bukankah begitu?"

Pfftt..

"Ahhahaa, kau ini. Apa kak brylian akan tega memukul adiknya ini?"

"Aku tahu awal pertemuan kalian, tidak begitu baik, bukan?"
Sangat bingung, itu yang aku rasakan.

"Itu dulu. Dan dengar kak, dia tidak akan pernah memukul adik adiknya, iya 'kan?"

Entah pikiran buruk darimana yang tiba-tiba datang. Benar yang zico katakan, ah aku bodoh!..

"Lalu ini kenapa?" Tanyaku sambil menunjuk wajahnya, tentu tidak menyentuh yang luka, bukan khawatir zico akan kesakitan. Katakanlah aku yang takut menyentuh lukanya.

"Tidak papa."
Dua kata yang terucap, setelah itu dia langsung masuk kedalam.

"Apanya yang tidak papa?! Lihat wajahmu bocah!,"
Bisa dikatakan aku sedang mengomelinya.

"Aku lapar. Kau ada makanan,?"

Dengar apa yang dikatakanya..
Jika saja wajahnya belum terluka, aku yang akan mengukir lebih bagus dari itu.

Karena aku baik dan tak tegaan.
Hatiku terketuk untuk memberinya sebuah roti yang tadi kubeli dijalan pulang sekolah.

Sebenarnya aku juga lapar, tapi biar saja zico yang memakan rotinya. Nanti juga kak brylian akan membawa makanan, ya aku harap begitu.

Saat aku kembali melihat kearah zico.
Keren. Dia menghabiskan roti itu dalam sekejap.

"Uh,maaf. Kau pasti belum makan juga.. tapi rotinya sudah habis,kak." ujar zico saat aku memandang nanar kearahnya.

"Tidak apa zico,"

Zico membersihkan darah yang ada di sudut bibirnya menggunakan jaket yang tadi ia ikat di pinggang. Dia agak meringis kesakitan, miris.
Apa yang terjadi pada anak ini?

"Kenapa kau bisa terluka, zico?"

Zico hanya menatatapku lalu tersenyum. tak ada jawaban.

"Baiklah, jika kau tak mau bercerita. Tak apa." Kupukul pelan punggungnya.

"Aaa.. sakit kak!,"

"Hah! Kenapa? Kenapa?"

"Punggungkuu.. sakit"

"Biar kulihat,"

"Ah, tidak perlu kak, aku tidak papa."

"Hey! Tadi kau bilang sakit!!,"

Zico hanya meringis , kemudian ia mengambil sesuatu dari tas nya.

"Kakak, boleh aku menggambar digerbong kereta ini? Akan aku gambari setiap dindingnya."

"Tempat yang kutinggali ini, tempat kalian juga. Terserah kau mau apakan tempat ini, yang penting jangan membakarnya. Atau aku yang akan membakarmu!"

Zico terkekeh, kemudian dia menyemprotkan pilox ke dinding gerbong ini. Tulisan nama dirinya tecetak jelas berwarna kuning.

"Bagaimana?,"

"Hm.. lumayan"

"Aku akan menggambar didepan" selepas itu zico mulai mewarnai gerbong depan. Sepertinya dia menggambar grafiti, cukup bagus. Ternyata dia punya bakat menggambar.

Kurasa seseorang menepuk bahuku, aku menghadap kebelakang.
David dan kak brylian, rupanya.

"Dia sedang apa?," Tanya david.

"Mencoret-coret gerbong ini." Jawab kak brylian.

"Biar saja kak, gambarnya juga bagus."

Kemudian david menghampiri zico.
Zico melihat kearah david lalu tersenyum.

"Aku bawa makan. Kau belum makan 'kan?" Kak brylian berucap.

"Maaf merepotkan, kak"

"Tentu tidak. Makanlah."

Aku memakan makanan yang dibawa kak brylian, rutinitas dia begitu, selalu membawa makanan untukku.

Kini mereka bertiga, kak brylian, david dan zico sedang berbincang.
Dapat kulihat sesekali zico tersenyum lepas dan setelahnya memasang muka datar. Tidak biasanya.

Aku tahu, sepertinya zico ada masalah..





*Voment ya..

TEARS A BOY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang