Chapter 8

1.2K 96 0
                                    

Author pov

Dalam perjalanan menuju gerbang sekolah, zico dan ahludz berpapasan dengan david yang juga akan kembali pulang setelah mengikuti kelas dance.

"David!,"
Panggil ahludz.

Yang punya nama pun menoleh ke sumber suara,
"Ternyata kau ahludz, ey kenapa kau belum pulang?"
Tanya david setelah melihat ahludz masih memakai seragam sekolah.

"Aku tadi mengerjakan tugasku dulu, jadi terlambat pulangnya, kau sedang ada kelas tambahan?"
Ahludz balik bertanya.

"Iya, kelas dance."
Jawab david.

"Ah iya aku lupa kau mengambil kelas dance," ucap ahludz sambil tertawa.

"Aku terabaikan" batin zico.

"Siapa dia, ludz?"
Tanya david sambil tersenyum ke zico.

"Dia?,  Aku juga tidak tahu siapa dia. Hey siapa kau?!"

"Kakk..." Teriak zico.

"Hhaahha, aku bercanda zico, ini kenalkan dia zico, adikku, ah maksudnya adik kelas kita yang sudah kuanggap sebagai adikku" jelas ahludz

Zico mengulurkan tangannya,
"Zico,"

"David, senang berkenalan dengamu, zico." Ucap david sambil menyalami zico tak lupa melemparkan senyumnya.

"Ah, iya kak, senang berkenalan denganmu."

.
.
.

"Jadi, kau latihan sendiri?"
Tanya ahludz memecah keheningan diantara mereka bertiga, setelah mereka memutuskan untuk pulang bersama.

"Tentu tidak," jawab david sambil memukul pelan ahludz yang posisinya ditengah.

"Lalu kenapa kau pulang sendiri?"

"Temanku sudah pulang, aku tadi melatih gerakan ku lagi yang belum maksimal,"

"Dimana rumahmu, kak david?" Tanya zico tiba-tiba.

"Panti asuhan,"
Jawab david sambil tersenyum ke zico.

Tiba-tiba keadaan menjadi canggung, terutama zico, dia jadi tidak enak telah bertanya seperti itu kepada david.

"Ma-af kak, aku.. engh tidak tau itu.. ka-lau itu, k-au tinggal di panti asuhan"
Ucap zico sambil menunduk dan berbicara dengan suara pelan diakhir kalimat.

"Kenapa kau minta maaf, aku memang tinggal disana, sudah lama" david memberi penjelasan.

Zico tersenyum bodoh kepada david dan dia berbalik menatap ahludz seolah olah ingin mengatakan minta maaf padanya, ahludz kemudian merangkul zico dan menatap balik sambil tersenyum dengan mengekspresikan wajah seolah olah tidak apa-apa

"David, bagaimana kalau kau bermain sebentar ketempat persembunyianku?"
Ucap ahludz masih tetap merangkul zico.

"Tempat persembunyian?,"
Zico tidak tahu apa yang dimaksud ahludz.

"Ehh, itu tempat tinggalku maksudnya, Kontainer kereta, zico"

"Baiklah ludz, tapi aku tidak bisa lama-lama, takut ibu panti mencariku disekolah,"

"Bolehkah aku ikut?"
Lagi-lagi zico ikut bersuara.

"Kau?, Bagaimana kal-"

"Aku akan memberitahu kakakku, kalau aku berkunjung kerumah teman" sela zico disaat ahludz bicara.

"Ah, baiklah"
Ucap ahludz.

Zico kemudian mengeluarkan ponselnya dan menelpon kakaknya.

Setelah memberitahu kakaknya, zico lantas mengambil posisi ditengah dan merangkul ahludz juga david.

"Ayo jalan..!" Seru zico

Kedua orang yang dirangkul tersenyum hangat melihat kelakuan adik kelasnya yang satu ini, dan david juga senang karena mendapatkan teman baru lagi.

*Voment nya ditunggu😊

TEARS A BOY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang