Chapter 36

592 55 8
                                    

Author pov

Setelah brylian meninggalkan gerbong ahludz dengan rendy. David juga memutuskan untuk pergi, dia ingat ada pekerjaan. Tersisa ahludz dan zico didalamnya.

"Kita baru saja berkumpul dan mereka sudah pergi," titah zico sambil meminum minuman soda yang dibawa david tadi.

"Mereka ada urusan." Ucap ahludz.

"Padahal aku rindu dengan mereka semua, kak. Aku ingin bertanya banyak hal pada mereka tapi lihatlah, mereka bahkan tidak bertahan disini selama lima menit,"

"Bukankah sudah ku bilang zico, mereka ada pekerjaan.. lagipula mereka hanya sekedar temankan?...  kau tidak pulang? Ini sudah malam, nanti kakakmu mencarimu."

"Kak ahludz, kau mengusirku?. Em baiklah kau mau mengantarku pulangkan?"

"Pulang sendiri. Aku sudah mengantuk,"

Zico terdiam, kenapa dengan ahludz,? pikirnya.

"Baiklah, aku akan menginap disini saja kak, aku akan menemanimu." Ucap zico. Kemudian ia berbaring disofa sebelah ahludz. Ahludz hanya diam tidak merespon dan memejamkan matanya.
.
.
.

Keesokan paginya

Ahludz bangun dan menjumpai zico masih tertidur disofa sebelahnya.

Tadi malam ia benar-benar mengabaikan zico, karena ada sesuatu hal. Brylian kakaknya, dia berubah. Yang dilihat ahludz semalam adalah kacaunya diri brylian dan sikapnya yang mengabaikan rendy, ahludz tahu kalau brylian sangat amat dekat dengan rendy tapi kenapa tadi malam brylian bersikap dingin kepada rendy?.

Ahludz tahu kalau brylian dikeluarkan gara-gara nando. Ahludz mendengar semua yang nando bilang ke kepala sekolah tapi ahludz pikir saat itu nando punya alasannya sendiri.
Ahludz tidak bisa marah kepada nando dan dia hanya diam.

Bukan hanya itu saja yang ahludz pikirkan, saat ini dia juga memikirkan keluarganya yang jauh didesa, dia rindu tapi dia juga kecewa pada keluarganya sebenarnya bukan pada keluarganya tapi nasib dirinya.

Sekarang, Ahludz memutuskan untuk bersiap dan berangkat ke pom bensin, tempatnya bekerja paruh waktu saat ini, ah iya sebelum berangkat kerja ia akan pergi keperpustakaan kota dulu untuk meminjam buku yang dibutuhkannya untuk belajar.

~~~

Ahludz pov

Aku menekan tombol lift. Ini baru pertama kalinya aku naik lift, tapi rasanya aku sudah melakukan ini berkali-kali.

Pintu lift terbuka kembali, orang-orang berkerumun untuk masuk. Ditengah-tengah itu aku melihat perempuan memakai pita berwana kuning dirambutnya.

Dia membelakangiku. Penampilan dari belakang bisa memberitahu banyak hal. Beberapa hal bisa ku ketahui dan beberapa hal tidak.
Apakah ada orang yang bisa mengetahui diriku hanya dengan melihat dari belakang?

Saat ia berbalik dan menengok kebelakang, mata kami saling bertemu. Aku langsung menghindari kontak mata dengannya dan menundukkan kepalaku. Akhirnya sampai juga ditempat tujuanku. Saat ini aku ada dilantai 5, perpustakaan kota tentu saja terletak dipusat kota. Beberapa kali aku mengunjungi tempat ini, tempat yang sangat nyaman untuk belajar. Aku harus cepat, hari ini ada pekerjaan paruh waktu dan sekolah siang.
.
.
Masih ahludz pov
Aku menyenderkan kepalaku kejendela bus. Dari perpustakaan ke pom bensin. Pemandangan lewat melalui jendela, aku hampir menghafalnya karena aku melewati jalan ini setiap hari.

Akankah aku meninggalkan pemandangan ini?

Sepertinya kita tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi besok, baik itu harapan ataupun yang lainnya.

Aku bisa melihat perempuan duduk didepanku, perempuan berpita rambut kuning.
Bahunya naik turun seperti sedang menghela nafas. Kepalanya disenderkan dijendela bus. Aku dan dia belajar diperpustakaan yang sama dan bus yang kita naiki juga turun ditempat yang sama. Aku dan dia belum pernah berbicara satu sama lain.

Bus mulai berhenti, tapi perempuan itu tidak bergerak. Ia masih diam ditempat duduknya, kepalanya masih bersandar dijendela. Sepertinya ia ketiduran. Bus benar-benar sudah berhenti, perempuan itu belum juga bangun. Haruskah aku membangunkannya?.
Aku berperang dengan pikiranku selama beberapa saat.
Aku mengambil pita rambut berwarna hitam dari tasku dan meninggalkan di tas milik perempuan itu.
Jika aku turun dari bus sekarang, tidak ada lagi orang yang memperhatikan perempuan itu. Dia mungkin akan bangun ketika bus sudah jauh dari haltenya. Dan mungkin dia akan semakin lelah hari ini.

Aku meninggalkan halte bus dan berjalan ke pom bensin. Bus itu pergi dan aku tidak melihatnya lagi.





*Kok gk ada yg coment???👀

Berarti cerita ini bagus😅😂

TEARS A BOY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang