Nomor 12

5.7K 813 37
                                    

"Gue tuh gak ahli ngasi-ngasi saran percintaan macamgini. Lo tau gue bajingan." 

- Ananda Raeshaka, 28 tahun, Corporate Lawyer

-----

Pulang dari rumah Bang Jere, Bella memang akhirnya bareng Nanda lagi. Tapi, mereka ga langsung pulang. Malah pergi dulu ke café, dan curhat.

Iya, sejak bantuin Nanda soal masalah percintaannya dengan cewek bernama Anas, Bella jadi lebih sering curhat. Ya sebenernya sih, selama ini Nanda mulu yang curhat. Tapi, kayaknya kali ini bisa gantian Bella yang curhat ke Nanda.

"Kayaknya gapapa kan gue ga dateng minggu depan? Toh itu cuma acara pertunangan gitu." Kata Bella, begitu mereka duduk.

Mereka pergi ke café Anas – cewek yang berhasil bikin Nanda, pria playboy level setengah bajingan di hadapannya ini berubah dan nyaris tobat.

Nyaris, karena toh minggu lalu, bisa-bisanya Nanda masih godain Hani.

Kata Nanda sih, ya itu kan harmless, dan cuma godain doang. Yang, kalo Bella kasi tau ke Anas sih, belum tentu dinilai begitu sama Anas.

Dan sekarang, Anas sebenarnya gak ada di café. Tapi, Nanda tetap minta mereka ke café Anas aja, biar nanti dia tetap bisa liat Anas pas closing, dan nganterin pulang.

Iya, nanti Bella terpaksa pulang sendiri.

"Terserah lo sih Bel." Kata Nanda, sementara seorang wanita datang ke kursi mereka.

"Eh Mas Saka." Katanya, sambil mengulurkan buku menu. Nanda memang dipanggil Saka kalau di luar kantor, Bella udah tau. Tapi, dia masih janggal aja kalau manggil Saka. Aneh gitu rasanya.

Macam nama cowok panggilan.

Bella pernah bilang gitu ke Nanda, dan dia langsung digaplok.

"Yaudah, panggil Nanda aja. Gausah pake ditambahin ngatain gue gitu!" kata Nanda waktu itu.

"Yang biasa deh Stef." Kata Nanda, bahkan tidak membuka buku menu. Dan sekarang, wanita itu jadi menoleh ke Bella.

"Biasa lo apaan, Nan?"

"Red velvet sama earl grey."

"Aku juga deh." Kata Bella, menoleh ke pelayan yang dipanggil 'Stef' sama Nanda.

"Earl grey nya panas tapi Bel." Kata Nanda, kayaknya mikir kalau Bella mungkin mengira itu minuman dingin.

"Eh, aku dingin deh."

"Gak ada. Earl grey cuma bisa panas."

Mbak nya udah buka mulut, tapi Nanda yang bersuara.

"Yaudah, ice lychee ada? Kalo ga ada, ice lemon tea."

"Lychee ada, Kak."

"Yaudah aku lychee aja kalau gitu." Kata Bella, sambil menyerahkan menu kembali. Mbaknya mengangguk, dan berlalu sambil membawa menu bersamanya.

"Tapi ya sebenernya gapapa kan ya Nan?" tanya Bella lagi, kembali fokus ke masalahnya.

"Ya gapapa. Sebenernya kan gapapa atau kenapa-napanya, ya di elonya."

"Ya maksud gue, menurut pandangan orang, gitu lho."

"Lo bakal dateng pas nikahannya kan, tapi?"

Kali ini, Bella tidak langsung menjawab.

"Kalau ga dateng, gapapa kan ya?"

Nanda sekarang sedikit membelalakkan matanya.

"Lo sama Billy nih gimana sih sebenernya?" katanya kemudian.

One KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang