Nomor 23

5.9K 809 33
                                    

"Ya emang duluan Pak Agra. Tapi kan itu gak otomatisbikin gue gatau cerita kantor, dong?"

- Hani, 28 tahun, mulai hari ini kita sebut saja dia Intel

---

Jam makan siang, Bella yang udah kelewat semangat – dan kepo – sama lanjutan cerita Hani dan mantannya itu, dengan gak sabaran justru nyusulin Hani ke mejanya. Dia harus tau cerita lengkapnya!

Dan untungnya Hani memang ada di mejanya. Lagi ngobrol sama Mas Iqbal.

"Gimana!?" tanya Bella ketika sudah sampai di dekat meja Bella.

"Buset! Cepet amat lu! Padahal jam makan siang masih 2 menit lagi." Kata Hani, sementara Mas Iqbal malah berdiri.

"Eh gausah repot-repot, Mas." Kata Bella, merasa tidak enak.

"Yeeee, gue emang mau turun. Nyebat dulu." Kata Mas Iqbal, dan Hani tertawa meledek. Bella cuma nyengir malu, sementara Mas Iqbal berjalan ke arah pintu. Beberapa anak CA (Credit Analyst) ternyata sudah berdiri di dekat pintu, sepertinya mau turun bareng Mas Iqbal.

"Gimanaaaaa?" tanya Bella lagi, ketika Mas Iqbal udah ga keliatan. Sekarang fokusnya kembali ke Hani.

"Apanya?" tanya Hani, pura-pura ga ngerti.

"Gausah belagak deh lo!" kata Bella kesal, sambil mendorong bahu Hani. Yang didorong heboh banget sampe mau jatuh dari kursinya segala.

"Udah, gausah pake drama."

"GUE BENERAN MAU JATOH, YA!" kata Hani kesal. Untung sekitar mereka udah mulai sepi karena orang-orang juga mulai beranjak keluar untuk makan siang.

Bella sih, cuma ketawa doang.

"Ya abis lo belagu bener ih, udah kek artis aja gegayaan."

"Lagian lo kepo banget dah, padahal kenal juga kagak ish."

"Ya kan gue mau tau lu gimana pas lagi bucin sama itu cowok."

"Yeeee, dia kalik yang dulu bucin banget sama gue."

"Gak percaya! Gue yakin lo yang bucin."

"Ih, ogah banget!"

"Yaudah trus gimanaaa? Jadinya dia masuk atau lo spekulasi – eh, apa deh bahasanya?"

"Yaelah lo nyari Bahasa aja ribet bener."

"SABOTASE! Nah, itu! Sengaja gak lo lolosin ya?"

"Dih! Enak aja! Ngapain juga! Orang gue cuma bentar doang di dalem, abis itu kan gue tinggal. Abis itu dia lanjut sama user."

"Kok muka lo merah sih ngomongin itu?"

"Apaan sih Bel!"

"Ah elah iyaaa, pipinya merah ih! Masih sayang ya?"

"Najis, apaan sih lo?"

"Ciyeeeh Hani bakal balikan ya?"

"Norak ih! Udah ah makan aja!"

"Ciye Hani!"

"GELI, BELLA!"

Hani sudah mengambil dompetnya, berdiri dari kursi, dan berjalan cepat-cepat, sementara Bella terus menggodainya sambil berjalan menyusul di belakang.

= ONE KISS =

Akhirnya mereka makan di mall sebelah karena – well, Bella sih emang bebas – bos nya Hani juga sedang tidak di kantor. Jadi, jam makan siang bisa agak molor.

One KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang